Siti Kurniati
Siti Kurniati Guru

menulis, merupakan generasi qurani

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Perjalanan SmartTren Ramadan 1443 H

13 Mei 2022   00:27 Diperbarui: 13 Mei 2022   00:29 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan SmartTren Ramadan 1443 H
dok. SAVAL

Saat ini sudah memasuki bulan Syawal hari ke sebelas. Dan, Ramadan 1443 H sudah berakhir beberapa waktu yang lalu. Berakhirnya bulan yang mulia dan penuh ampunan ini tentunya selalu menyisakan kerinduan bagi kita, umat Muslim di mana pun berada. 

Tak ada yang seindah Ramadan, karena di dalamnya Allah swt telah menjanjikan rahmat, ampunan, dan pahala-pahala yang dilipatgandakan apabila kita selalu istikamah menjalankan kebaikan saat Ramadan maupun setelah Ramadan berlalu. Masyaallah. 

Sehubungan dengan Ramadan tahun ini, berbagai kegiatan keagamaan untuk para siswa di jenjang SMA, SMK, dan SLB telah dirancang sedemikian rupa oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

Rancangan kegiatan tersebut bertajuk "SmatTren Ramadan: Penumbuhan Budi Pekerti Bulan Ramadan 1443 H di Lingkungan Pendidikan SMA/SMK/SLB." Kegiatan ini pun selanjutnya disingkat menjadi "Sanlat (Pesantren Kilat)" dikarenakan waktunya yang singkat.

Adapun yang dimaksud dengan SmartTren ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan para siswa di sekolah selama Ramadan dalam upaya meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan memiliki akhlak yang mulia.

Sementara, tujuan yang diharapkan setelah mereka  (para siswa) mengikuti Sanlat tersebut antara lain tumbuh dalam diri mereka nilai-nilai luhur kepesantrenan, memiliki karakter tangguh, berwawasan luas, kegiatan amaliah di bulan Ramadan meningkat, dan hasil akhirnya adalah mereka mampu mengamalkan serta mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (membimbing, mengarahkan, melatih, membiasakan) yang dilakukan  secara bersama-sama dan kontinu antara pihak sekolah dan orang tua.

Sanlat ini pun memiliki fungsi sebagai sarana pembinaan (keimanan, ketakwaan, akhlak mulia), menumbuhkan nilai-nilai luhur kepesantrenan di lingkungan sekolah, serta sarana pembinaan keislaman dengan menerapkan dan melaksanakan pengetahuan, nilai-nilai, dan pengamalan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku yang Islami. Aamiin. 

Berkaitan dengan hal tersebut, SMAN 1 Padalarang Kabupaten Bandung Barat yang berada di lingkungan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, telah menyesuaikan kegiatan keagamaan dalam mengisi bulan suci Ramadan 1443 H ini.

Dengan mengusung tema "PERARI (Pekan Ramadan Kreatif) dan PENTRA (Pesantren Ramadan) SAVAL" dengan sub tema "Spirit Ramadan Menguatkan Generasi Milenial SAVAL yang Unggul dan Berkarakter," sukses dilaksanakan. 

Sanlat yang dibuka dan diresmikan oleh Kepala Sekolah, Asep Yayat RS, di Masjid Sekolah (yang baru rampung 65%) pada Senin, 9 Ramadan/11 April, berlangsung khidmat, dihadiri oleh para Wakil Kepala Sekolah, Panitia Sanlat Ramadan, Dewan Guru dan Staf Tata Usaha. 

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah swt atas nikmat Ramadan tahun ini yang meskipun masih dibalut nuansa Covid-19 bisa dilaksanakan dengan lancar, tertib, aman, dan nyaman atas izin dari Allah dan pemerintah setempat asal tetap taat, patuh, dan disiplin menerapkan "3M: Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Menjaga jarak."

Beliau pun berpesan kepada peserta Sanlat agar memanfaatkan momen ini dengan semaksimal mungkin,  "Simak dan kajilah setiap ilmu yang disampaikan oleh narasumber, karena ilmu yang disampaikan bukan hanya tentang ilmu keagamaan saja, melainkan akan berkolaborasi dengan Biologi dan ilmu-ilmu lainnya yang sedang populer saat ini."

Sementara itu Ketua Panitia, Ahmad Hilman, dalam sambutannya berpesan kepada peserta Sanlat, bahwa Sanlat tahun ini mengemban misi untuk menguatkan generasi SAVAL agar menjadi generasi tangguh yang beriman dan bertakwa di masa yang akan datang, serta bersemangatlah dalam menuntut ilmu karena Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang menuntut ilmu. 

Wakasek Kurikulum, Abdul Majid, mengingatkan bahwa administrasi peserta (daftar presensi) Sanlat di sekolah dan siswa Non Muslim yang di rumah tetap berlaku serta menjadi hal krusial bagi setiap guru mata pelajaran yang selanjutnya dikirimkan kepada Wali Kelas juga Guru Pendidikan Agama.

Kemudian Koordinator Lapangan Sanlat, Elis Tinewati, berpesan begini, "Bila Ramadan kali ini adalah Ramadan terakhirku, jadikanlah sebagai Ramadan terindah di masjid yang dibangun bersama (warga sekolah). Semoga menjadi masjid peradaban dan masa depan agama dan negara ini betul-betul terlahir dari generasi SAVAL."

Kemudian Elis pun menyampaikan teknis pelaksanaan Sanlat yang diikuti oleh 832 siswa dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama untuk kelas XI  dilaksanakan mulai tanggal 9-13 Ramadan/11-15 April, dan sesi kedua untuk kelas X dilaksanakan mulai tanggal 16-20 Ramadan/18-22 April.

Sekadar info, ketika kelas XI  mengikuti kegiatan Sanlat, guru dan siswa kelas X tetap melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di kelas masing-masing.

Sementara siswa Non Muslim kelas XI, diberi tugas melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan sikap-budi pekerti, dan perilaku luhur keseharian sesuai dengan ajaran agamanya.

Nah, tugas-tugas yang diberikan kepada siswa peserta Sanlat dan siswa Non Muslim, selanjutnya dikumpulkan dan diserahkan kepada guru Agama masing-masing. 

Dari kegiatan dan tugas-tugas yang diberikan tersebut, pihak sekolah mengharapkan hasil yang berupa "3T, yaitu Ta'zhim (santun), Tadrib (pembiasaan), dan Ta'lim (pembelajaran)."

Selanjutnya Valerine, Ketua OSIS periode 2021/2022, membagi-bagikan kelas peserta yang berjumlah 832 siswa ke dalam tiga ruangan: masjid tempat pembukaan Sanlat (Masjid Sekolah), masjid bawah/lama, dan ruang Oranye. 

Selesai pembukaan, setiap peserta Sanlat yang sudah dibagi ke dalam beberapa kelompok siap menerima materi dari para narasumber.

Jenis kegiatan yang mereka lakukan adalah:
1. NGOPAK (Ngobrol seputar Akidah Akhlak)
2. NGOBRAS (Ngobrol seputar Al-Qur'an Hadis)
3. NGOPI (Ngobrol seputar Fikih Islam)
4. NGOTAK (Ngobrol seputar Toleransi, Tabayun melawan Hoaks)
5. CERITA ABG SAVAL (Cerita Islam Teladan Ala Barudak Generasi SAVAL)

Insyaallah, materi-materi di atas disampaikan oleh narasumber yang berasal dari Dewan Guru Sekolah yang ahli dalam bidangnya. Berikut adalah ringkasan materi yang disampaikan oleh mereka:

1. NGOPAK (Ngobrol seputar Akidah-Akhlak)

Dalam sesi ini, materi  disampaikan oleh Nanang Ramdani dan Elis Tinewati. Elis menyampaikan tentang Resolusi Iman. Dalil tentang hal ini terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 257, Ibrahim: 24-26, Fathir: 5, Al-Anfal: 2, Muhammad: 12, An-Nur: 51, dan Al-Hajj: 77.

Nanang Ramdani menyampaikan materi tentang perbedaan saum dengan puasa dan jenis-jenis akhlak yang dalilnya terdapat dalam Q.S. Al-'Imran: 133-134.

2. NGOBRAS (Ngobrol seputar Al-Qur'an Hadis) 

Kajian materi Al-Qur'an dan Hadis disampaikan oleh Inggis Gian Kardani dan Abdul Majid. Inggis menyampaikan tentang 80% isi Al-Qur'an sudah terjadi di dunia. 

Al-Qur'an difirmankan langsung oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw melalui Malaikat Jibril secara berangsur-angsur selama kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Dan perintah saum di bulan Ramadan termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah: 183-187.

Sementara Abdul Majid menyampaikan kajian tentang:
a. Empat tingkatan membaca Al-Qur'an, yaitu Tahqiq (pemula, membacanya lambat dan tenang), Tartil (perlahan-lahan sesuai hukum tajwid) dan dalilnya terdapat dalam Q.S. Al-Muzzammil: 4, Tadwir (pertengahan antara perlahan dan cepat seperti ketika sedang salat berjamaah), dan Hadar (bacaan cepat namun masih menjaga hukum-hukum tajwid seperti para hafiz). "Dan yang paling afdal membaca Al-Qur'an adalah secara tartil," jelas Majid.

b. Empat cara membaca lafaz Taawuz dan Basmalah, yaitu Qod'ul Jam'i (diputuskan semua), Waslu Taawuz bil Basmalah (Taawuz dan Basmalah disambungkan), Waslu Qullin (disambungkan semuanya), dan Waslu Basmalah bil Surah (Basmalah disambungkan ke Surah)  dengan cara sambung. Sedangkan hukum membaca Taawuz dan Basmalah adalah sunah.

3. NGOPI (Ngobrol seputar Fikih Islam)

Narasumber sesi yang pertama adalah Ahmad Hilman  menyampaikan materi jenis-jenis puasa, yaitu Wajib (ramadan, qada, nazar), Sunah (9 Zulhijah, 9-10 Muharam, Senin-Kamis, 13-15 setiap bulan Hijriah), Makruh (hanya dilaksanakan pada Jumat/Sabtu saja, sepanjang tahun), dan Haram (Idul Fitri, Idul Adha).

Hilman pun menyampaikan Rukun Puasa (niat, menahan diri dari segala yang membatalkan puasa).  Syarat Puasa (beragama Islam Taklif/Mukalaf (Balig), sehat, kuat, mukim). Hal-hal yang membatalkan Puasa (Gibah, Namimah, Dusta).

Dan yang terakhir adalah Tiga Perkara Puasa yang Disunahkan (menyegerakan berbuka bila azan sudah berkumandang, menjaga mulut dari perkataan kotor dan perbuatan jelek, mengakhirkan sahur).

Nurlaila, sebagai narasumber kedua di sesi ini menyampaikan kajian tentang Taharah Wudu dan Salat. Dalil tentang Taharah Wudu terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 222. Terdapat tujuh jenis mata air yang diperbolehkan untuk taharah, yaitu air hujan, air sumur, air embun, air mata air, air laut, air sungai, air es (salju).

Sedangkan air yang digunakan untuk Taharah dan Salat adalah air mutlak, yaitu air yang suci dan mensucikan. Artinya bisa untuk bersuci dan layak dikonsumsi).

Untuk hal-hal yang membatalkan wudu, yaitu keluar sesuatu dari kubul (tempat keluarnya air seni) dan dubur, hilang akal, bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan, menyentuh kemaluan (depan/belakang).

Dalam sesi ini pun, guru Biologi menyampaikan kajiannya seputar nutrisi sehat selama menjalankan puasa wajib di bulan Ramadan. Adalah Rizki Riyanti, menyampaikan tentang Hubungan Puasa dengan Kesehatan Jasmani (segala hal yang berkaitan dengan kegiatan fisik = menyiapkan nutrisi dan makanan bergizi untuk buka dan sahur) dan Kesehatan Rohani (emosional, mental, spiritual).

Menurutnya, puasa adalah Training Universal yang dilaksanakan oleh orang yang beragama Islam, di mana hal tersebut dilakukan dalam waktu yang sama, secara serempak oleh umat Islam di dunia.

Narasumber kedua seputar  kesehatan di bulan Ramadan adalah Wiwik Wachjoeni yang menyampaikan kajian tentang Puasa adalah Detoksifikasi, yaitu sebagai proses pengeluaran racun dalam tubuh kita.

Menurutnya, puasa itu dapat meningkatkan kerja otak, karena membentuk sel-sel otak baru dan sel tersebut menjadi aktif. Hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi keseimbangan emosi manusia,  mengurangi kolesterol dalam tubuh kita.

Di samping itu, manfaat lain yang dirasakan adalah dapat meningkatkan fungsi otak, menghilangkan kebiasaan buruk, mengontrol berat badan, mencegah diabetes, meningkatkan imunitas tubuh, dan meringankan kerja tulang. Dan kalau makanan untuk sahur, yang penting adalah kaya protein dan lemak sehat. Tambahan pesan dari beliau adalah hindarilah minuman yang mengandung kafein karena bisa menyebabkan dehidrasi.

Dan narasumber ketiga di sesi seputar kesehatan adalah Tias Rahayuningsih. Beliau menyampaikan tentang jenis akanan yang perlu dikonsumsi saat sahur antara lain yang mengandung karbohidrat, protein, sayur dan buah, serta jangan lupa meminum air putih minimal dua gelas atau lebih. Sementara, makanan yang harus dihindari saat sahur adalah makanan-makanan fast food, karbohidrat olahan, dan kafein.  

Selain itu, makanan yang dianjurkan saat buka puasa adalah kurma dan air putih, makanan-makanan yang mudah dicerna seperti telur rebus, kandungan cairan dan nutrisi lengkap, mengonsumsi menu seimbang, buah-buahan, sayuran, karbohidrat kompleks,  dan susu.

Saran beliau adalah makanan yang sebaiknya dihindari saat buka puasa adalah makanan pedas, minuman bersoda, buah asam, kopi, gorengan, dan minuman dingin.

4. NGOTAK (Ngobrol seputar Toleransi, Tabayun Melawan Hoaks)

Pada sesi ini, Dian Mardiana mengawali kajiannya dengan  menyampaikan dua pertanyaan, "Apa itu bersyukur? Dan, apakah kita sudah bersyukur hari ini?"

Syukur ialah nikmat. Rasa terima kasih kepada Sang Kuasa. Salah satu wujud syukur dari sekian banyak rasa syukur adalah bersyukur dengan kehidupan saat ini, saat kita bisa dan mampu belajar dengan tenang dan damai berkat pendahulu kita: para pejuang yang telah merebut kemerdekaan dari bangsa penjajah, dan tugas kita adalah mengisi kemerdekaan itu dengan mengoptimalkan segala potensi yang dianugerahkan Allah swt kepada kita. Bila jembatan kemerdekaan melalui para pejuang itu tak ada, kemungkinan besar kita tidak bisa berkumpul di ruangan Sanlat ini. 

Selain rasa syukur, kita pun harus mau belajar bertoleransi kepada sesama dan menghargai perbedaan yang ada. 

Materi terakhir di sesi ini yaitu Tabayun melawan Hoaks yang disampaikan oleh Fitrian Wulandari.  Jadi, bila kita memperoleh sebuah informasi, jangan langsung memercayainya, melainkan kita harus menyikapinya dengan sikap tabayun (sikap tidak tergesa-gesa dan meneliti terlebih dahulu ketika menerima berita atau informasi, terutama dari orang fasik) yang tentu saja sangat disukai dan disayang Allah. Aamiin. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam Q.S. Al-Hujurat: 6. Agar hidup kita  tidak menyesal di kemudian hari, maka ... bertabayunlah.

Para peserta Sanlat, selain diamunisi berbagai ilmu keagaamaan dan pengetahuan lainnya yang luar biasa manfaatnya dari para narasumber tersebut, kegiatan-kegiatan lainnya pun turut dihadirkan, yaitu CERITA ABG (Cerita Islam Teladan ala Barudak Generasi) SAVAL, berbagi Berkah Ramadan berupa Rantang Pramuka yang teknis pelaksanaannya setiap siswa dianjurkan untuk menyediakan satu makanan untuk dibagikan kepada tetangga/warga yang membutuhkan di masing-masing tempat tinggalnya dan mengunggahnya di Instagram #RANTANGSISWA#BUBOS6, pada tanggal 19 Ramadan/21 April.

Juga ada IMAM (Infak Massal Aktualisasi Masagi SAVAL Berbagi) dalam bentuk infak harian, sembako, beras 1 kg, mi instan 5 bungkus, teh kemasan kotak, sarden kaleng, dan kornet kaleng. Setiap siswa boleh memilih satu atau lebih dari kriteria tersebut yang dirangkum dalam kegiatan "SAVAL Berbagi Dari, Oleh, Untuk Warga SAVAL." 

Kegiatan-kegiatan lainnya yang menyemarakkan Sanlat ini adalah Lomba Ceria Kreatif SAVAL (Kaligrafi, Musabaqah Tilawatil Qur'an, My Diary Ramadan) serta Penulisan Mushaf Al-Qur'an dengan metode Follow The Line.

Tuntas sudah kegiatan Sanlat Ramadan 1443 H ini  dengan harapan generasi emas negara ini terlahir dari rahim SAVAL yang berakhlak mulia dan bergelar mutakin.

Semoga di bulan Syawal ini, ibadah dan berbagai amalan yang telah dijaga di bulan Ramadan meningkat dan istikamah tentunya. Aamiin.

Barakallahu fiikum. Wallahualam bissawab.

baloper, 12 mei 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun