Siti Kurniati
Siti Kurniati Guru

menulis, merupakan generasi qurani

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Perjalanan SmartTren Ramadan 1443 H

13 Mei 2022   00:27 Diperbarui: 13 Mei 2022   00:29 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan SmartTren Ramadan 1443 H
dok. SAVAL

3. NGOPI (Ngobrol seputar Fikih Islam)

Narasumber sesi yang pertama adalah Ahmad Hilman  menyampaikan materi jenis-jenis puasa, yaitu Wajib (ramadan, qada, nazar), Sunah (9 Zulhijah, 9-10 Muharam, Senin-Kamis, 13-15 setiap bulan Hijriah), Makruh (hanya dilaksanakan pada Jumat/Sabtu saja, sepanjang tahun), dan Haram (Idul Fitri, Idul Adha).

Hilman pun menyampaikan Rukun Puasa (niat, menahan diri dari segala yang membatalkan puasa).  Syarat Puasa (beragama Islam Taklif/Mukalaf (Balig), sehat, kuat, mukim). Hal-hal yang membatalkan Puasa (Gibah, Namimah, Dusta).

Dan yang terakhir adalah Tiga Perkara Puasa yang Disunahkan (menyegerakan berbuka bila azan sudah berkumandang, menjaga mulut dari perkataan kotor dan perbuatan jelek, mengakhirkan sahur).

Nurlaila, sebagai narasumber kedua di sesi ini menyampaikan kajian tentang Taharah Wudu dan Salat. Dalil tentang Taharah Wudu terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 222. Terdapat tujuh jenis mata air yang diperbolehkan untuk taharah, yaitu air hujan, air sumur, air embun, air mata air, air laut, air sungai, air es (salju).

Sedangkan air yang digunakan untuk Taharah dan Salat adalah air mutlak, yaitu air yang suci dan mensucikan. Artinya bisa untuk bersuci dan layak dikonsumsi).

Untuk hal-hal yang membatalkan wudu, yaitu keluar sesuatu dari kubul (tempat keluarnya air seni) dan dubur, hilang akal, bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan, menyentuh kemaluan (depan/belakang).

Dalam sesi ini pun, guru Biologi menyampaikan kajiannya seputar nutrisi sehat selama menjalankan puasa wajib di bulan Ramadan. Adalah Rizki Riyanti, menyampaikan tentang Hubungan Puasa dengan Kesehatan Jasmani (segala hal yang berkaitan dengan kegiatan fisik = menyiapkan nutrisi dan makanan bergizi untuk buka dan sahur) dan Kesehatan Rohani (emosional, mental, spiritual).

Menurutnya, puasa adalah Training Universal yang dilaksanakan oleh orang yang beragama Islam, di mana hal tersebut dilakukan dalam waktu yang sama, secara serempak oleh umat Islam di dunia.

Narasumber kedua seputar  kesehatan di bulan Ramadan adalah Wiwik Wachjoeni yang menyampaikan kajian tentang Puasa adalah Detoksifikasi, yaitu sebagai proses pengeluaran racun dalam tubuh kita.

Menurutnya, puasa itu dapat meningkatkan kerja otak, karena membentuk sel-sel otak baru dan sel tersebut menjadi aktif. Hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi keseimbangan emosi manusia,  mengurangi kolesterol dalam tubuh kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun