Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Penulis

Saya melakukan food blogging di http://vickyfahmi.com.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mencegah Kegemukan dengan Kojima

4 Mei 2021   22:57 Diperbarui: 4 Mei 2021   23:58 1969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencegah Kegemukan dengan Kojima
Saya sedang meneteskan Kojima sebagai topping untuk croissant./Dokpri

Dalam 1-2 tahun terakhir, saya sibuk menurunkan berat badan untuk mencegah kegemukan. Saya mengandalkan metode berolahraga secara teratur (salah satunya yoga), dan diet gizi seimbang.

Untuk melakukan diet gizi seimbang ini, saya lebih suka memprioritaskan mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi serat. Dan selain itu, akhir-akhir ini, saya juga menambah kebiasaan dengan minum suplemen Kojima; madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu.

Mengapa Kojima Menjadi Suplemen untuk Gaya Hidup Sehat?

Anda mungkin sudah sering melihat cerita tentang suplemen Kojima di mana-mana. Suplemen ini bukan sekedar madu, tetapi menjadi unik lantaran mengkolaborasikan madu dengan ekstrak kurma, ekstrak jinten hitam, dan ekstrak tamarind.

Jika Anda peminat jurnal medis seperti saya, mungkin Anda juga sudah tahu bahwa baik madu, kurma, jinten hitam, maupun tamarind, sama-sama sering diberitakan sebagai bahan-bahan yang banyak diteliti untuk meningkatkan kesehatan. Dan salah satu penyakit yang dicegah oleh bahan-bahan ini adalah kegemukan alias obesitas.

Kegemukan itu memang penyakit, bukan sekedar konsekuensi akibat kebanyakan makan. Menjadi penyakit karena bisa menimbulkan kematian, atau bisa juga mengurangi kualitas hidup penderitanya. Makanya, kegemukan itu harus dibasmi.

Dan kebetulan sekali, suplemen Kojima punya potensi untuk mencegah kegemukan ini, dan melengkapi gaya hidup pilihan saya yang sudah biasa berolahraga dan berdiet gizi seimbang.

Bagaimana sih cara kerja Kojima ini supaya bisa mencegah kegemukan? Yuk baca lebih lanjut ya..

Kegemukan dan Kojima

Pertama-tama, kita sebaiknya tahu bahwa kegemukan itu terjadi karena penumpukan asam lemak di bagian-bagian tubuh. Sebagian asam lemak memang dibawa oleh kita sendiri sejak lahir, tetapi sebagian besar lagi sebetulnya terjadi karena kita memakan makanan tertentu yang mengandung lemak.

Seyogyanya sih, lemak yang terjadi dari makanan kita ini dihilangkan dengan cara berolahraga (atau setidaknya, harus banyak bergerak). Tetapi, gaya hidup kita yang cenderung banyak diam saja, menghalangi kita untuk berolahraga secara teratur. Sehingga lemak tetap menumpuk di tubuh kita.

Di samping olahraga yang mutlak harus kita kerjakan sebisanya, sebetulnya kita juga bisa memodifikasi tubuh kita supaya sistem pencernaan kita tidak sampai mengubah lemak dari makanan menjadi asam lemak. Karena asam lemak ini kelak yang akan menghuni tubuh kita dan menjadi kegemukan. Dan ternyata Kojima punya potensi untuk membantu kita melakukan modifikasi ini.

Kalau pun asam lemak ini sudah telanjur menumpuk di tubuh kita, kita juga masih punya kesempatan untuk mencegah asam lemak ini berkembang menjadi molekul baru bernama lipid. Karena molekul lipid ini akan menimbulkan masalah baru di tubuh kita, yaitu merusak pembuluh darah. 

Akhir dari rusaknya pembuluh darah, yang paling sering terjadi di Indonesia adalah penyakit jantung koroner dan stroke. Dan sungguh menyenangkan karena Kojima juga punya potensi untuk mencegah penyakit-penyakit yang mematikan ini.

Apa yang dapat dikerjakan kandungan Kojima untuk mencegah kegemukan dan akibat-akibatnya?

Ekstrak Kurma untuk Mencegah Kegemukan 

Di dalam tubuh kita, ekstrak dari kurma (Phoenix dactylifera fructus) mampu menghambat kegiatan dari suatu protein enzim yang bernama lipase. Lipase ini adalah enzim dari organ pankreas yang bertugas mencerna makanan yang mengandung lemak.

Penelitian pada hewan-hewan percobaan ternyata telah membuktikan, bahwa ketika hewan-hewan ini disuntikkan ekstrak kurma, sambil tetap diberi makan lemak, ternyata sistem pencernaan mereka tidak menyerap lemak itu sebanyak yang biasanya. Data ini memberi bukti bahwa ekstrak kurma sepertinya berpotensi untuk mengurangi metabolisme lemak, sehingga kelak dapat mencegah kegemukan.

Kurma. Foto: Marina Saprunova
Kurma. Foto: Marina Saprunova

Selain aktivitas anti metabolisme lemak itu sendiri, kurma ternyata juga bisa memberikan energi kepada manusia.  Orang yang makan buah kurma hampir sama kuatnya dengan makan nasi, karena sama-sama mengandung karbohidrat. 

Namun, orang yang baru makan kurma, ternyata gula darahnya tidak terlalu banyak naik.   Berbeda dengan orang yang makan nasi, yang gula darahnya langsung naik. 

Kenaikan gula darah ini jadi penting. Sebab gula darah yang dibiarkan tinggi, akan masuk ke jaringan lemak dan membuat sel-sel lemak semakin membesar. Akibatnya lemak-lemak menumpuk semakin banyak, sehingga menyebabkan kegemukan.

Jadi, ternyata, orang yang makan kurma, akan mungkin sekali menjadi lambat gemuknya.

Ekstrak Jinten Hitam untuk Mencegah Kegemukan

Jinten hitam (alias Nigella sativa), di dalam tubuh kita, juga punya potensi untuk mencegah obesitas. Tapi bukan bekerja mengurangi pencernaan lemak seperti kurma lho.

Jinten hitam bekerja di otak untuk menurunkan suatu protein bernama triptofan. Jika triptofan ini dibiarkan meningkat, bisa membuat otak menjadi stress. Stress ini yang akan menerbitkan nafsu makan.

Dengan adanya jinten hitam, stress pada otak pun dikurangi. Akibatnya, nafsu makan menjadi tidak bertambah, sehingga kegemukan bisa dicegah.

Jinten hitam. Foto: Chamille White
Jinten hitam. Foto: Chamille White

Jinten hitam juga bekerja mencegah lipid untuk mengalami peroksidasi. Penting sekali untuk tahu bahwa peristiwa peroksidasi lipid yang dibiarkan, bisa membuat lipid macam kolesterol dan trigliserida menjadi bentuk berbahaya bagi pembuluh darah. Bentuk yang berbahaya ini bisa merusak pembuluh darah, antara lain menyebabkan bencana bernama penyakit jantung koroner.

Mengonsumsi jinten hitam selama bertahun-tahun bisa mengurangi risiko penyakit jantung ini di kemudian hari. 

Efek Madu untuk Mencegah Kegemukan

Madu, alias Mel depuratum ini, ternyata tidak hanya membuat tubuh lebih kebal dari kuman. Tapi banyak penelitian yang memberi data bahwa madu juga bisa mencegah kegemukan.

Madu mempunyai senyawa-senyawa ajaib bernama caffeic acid, quercetin, gallic acid, dan fruktooligosakarida. Zat-zat dalam madu ini ternyata bisa menghalangi pembentukan asam lemak.

Apabila lebih sedikit asam lemak yang dibentuk, maka asam lemak juga tidak akan menumpuk. Sehingga badan juga tidak makin gemuk.

Madu. Foto: Subbotina Anna
Madu. Foto: Subbotina Anna

Selain itu, pada banyak penelitian, madu sendiri juga ternyata punya potensi untuk menurunkan lipid-lipid penyebab penyakit jantung dan stroke. Pasalnya, pada orang-orang di penelitian yang mengonsumsi madu, ternyata kadar LDL kolesterol dan trigliserida mereka cenderung berkurang. Wow!

Efek Tamarind untuk Mencegah Kegemukan

Tamarind, alias Tamarindus indica, sebetulnya sudah populer di Indonesia sebagai nama asam Jawa, tapi nyatanya tumbuhan ini bisa kita lihat di kawasan Afrika sebelah utara yang sama tropisnya seperti pulau Jawa.

Tamarind. Foto: Amy Lv
Tamarind. Foto: Amy Lv

Tamarind ini istimewa karena punya suatu senyawa bernama hydroxycitric acid. Senyawa ini menghambat enzim khusus di dalam tubuh yang berfungsi menyimpan lemak. 

Dengan adanya hydroxycitric acid dalam tubuh kita, semakin sedikit lemak dari makanan yang tidak sengaja tersimpan dalam tubuh kita. Sehingga hampir jarang sekali bisa terjadi tumpukan-tumpukan lemak tidak penting yang akan menggelambir di badan kita. Menarik kan?

Betah Konsumsi Kojima Setiap Hari

Untuk alasan-alasan tadi, saya pun mengkonsumsi Kojima selama beberapa minggu terakhir. Dalam sebuah botol Kojima berukuran 140 ml, kita akan bisa mendapatkan 28 gram ekstrak kurma, 7 gram ekstrak jinten hitam, 70 gram madu, serta 2,3 gram ekstrak asam Jawa.

Sejauh ini, saya menggunakan Kojima untuk campuran minuman dan sebagai topping untuk roti. Kalau tidak dipadukan dengan minuman atau makanan, saya mengonsumsi Kojima langsung sebanyak 1 sendok makan.

Saya menelan Kojima maksimal 2x sehari./Dokpri
Saya menelan Kojima maksimal 2x sehari./Dokpri

Anak saya ternyata juga suka Kojima. Dia suka minta menambah disuapi Kojima meskipun menurut saya, rasa Kojima itu juga agak-agak asam sedikit. Menurutnya, Kojima itu enak! (Dan membuat saya terpaksa harus beli Kojima lebih cepat lantaran stoknya di kulkas itu cepat habis..)

Saya tidak cuma menelan Kojima lho. Saya juga tetap berolahraga, dan tetap menjalankan diet saya. Sejauh ini, lingkar perut dan lingkar pinggang saya belum meningkat, pertanda obesitas belum menyerang saya. Nafsu makan saya juga tidak terlalu banyak meningkat, mungkin karena banyak sekali zat dan senyawa dalam bahan-bahan Kojima yang berhasil menekan nafsu makan tadi.

Nah, apakah Anda juga sedang berusaha mengurangi tanda-tanda kegemukan seperti saya? Sudahkah mencoba minum Kojima sebagai suplemen sehari-hari? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun