Ina Tanaya
Ina Tanaya Penulis

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bukber Virtual, Ngga Masalah Tetap Bersama Walau Jarak Jauh

25 April 2021   14:02 Diperbarui: 25 April 2021   14:21 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber Virtual, Ngga Masalah Tetap Bersama Walau Jarak Jauh
Bukber Vritual. Sumber: kumparan.com

Setelah doa sebelum magrib,  Yadi mendengar azan Magrib, lalu dia membaca basmalah dan mulailah dia menyalahkan video call.

Terdengar suara Gianto, "Assalamualaikum Warahmatullahi   wabarakatuhuhm,   selamat sore, bagaimana kabarnya Ayah & Ibu?"

Dengan wajah yang sumringah (senang), ayah dan ibunya menjawab :  "Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh".

Mereka pun saling menujukkan menu buka puasa yang sudah disiapkan dari sore hari.

Sambil berbincang-bincang tentang kondisi adik dan kakaknya, Yadi pun bercerita seputar kehidupan ramadan di ibukota.

Walaupun tidak dapat bersalaman, menyentuh fisik sekali pun, tapi hati dan jiwanya sudah terhibur dengan  bukber virtual.

Cerita Bukber Virtual yang Unik

Berbeda dengan Yadi  dan Gianto, Tomo pun senasib sama dengan Yadi dan Gianto, tak bisa pulang karena urusan pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan.

Tomo  pun tak ingin kesepian menjalankan bukber sendirian.   Meskipun dia tak bisa datang ke restoran A, B, C, tapi dia minta teman-temannya ngumpul , saling kirim makanan dulu. Misalnya si A kirim makanan ke B, si C kirim makanan ke A , si B kirim makanan ke C.  Kirim makanan yang mereka sangat sukai.  Makanannya boleh dimasak sendiri atau dibeli.

Jika makanan dibungkus, maka tidak boleh dibuka menungga sampai waktu berbuka.  Tujuannya agar "surprise".

Selesai makan, mereka ngobrol dan bisa main game bersama secara virtual.  Pada akhir pertemuan, mereka saling berfoto bersama.   Seru dan melepaskan kerinduan .

Memang bukber virtual itu berbeda dengan bukber secara fisik.  Tapi bukan berarti kita harus merasa kesepian hingga sakit mental.  Kita perlu melepaskan perasaan happy,  rindu, dan nyaman dengan teman-teman sambil ngobrol tanpa harus pergi ke luar,  tempat resto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun