Okti Li
Okti Li Freelancer

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Gaya Hidup Sehat Baru Keluarga #MyNewHealthyLifestyle dengan Kojima

4 Mei 2021   23:55 Diperbarui: 5 Mei 2021   00:09 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup Sehat Baru Keluarga #MyNewHealthyLifestyle dengan Kojima
Dok pribadi

Ngeri ya, lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia akhir-akhir ini malah semakin naik. Daerah yang tadinya berisiko rendah jadi risiko sedang bahkan jadi zona merah. Tetangga kecamatan tempat saya tinggal satu kampung dilockdown karena sesuai hasil tes antigen, 54 orang dinyatakan positif. Ini menjadi lockdown lokal pertama di Cianjur. Salah satu penyebabnya baca di berita karena mobilitas masyarakat yang tinggi.

Jangan sampai kondisi seperti itu terjadi juga di lingkungan terdekat kita. Caranya ya dengan patuh terhadap protokol kesehatan 3M (yang kini meningkat jadi 5M). Apabila tidak penting, kita kurangi bepergian ke luar rumah. Meski suasana lebaran sudah dekat terlihat, coba tahan untuk tidak mudik.

Kita tahu silaturahmi kepada orang tua saat hari raya adalah momen yang sangat dinantikan semua orang. Tapi untuk keselamatan bersama, pikirkan kembali demi kesehatan dan keselamatan keluarga di rumah.

Memang sih ya, saya juga tidak ingin munafik. Kalau boleh jujur udah jenuh juga setahun lebih di rumah terus.

Semenjak adanya pandemi, semuanya berubah dan jungkir balik. Orang kerja banyak dirumahkan, imbasnya jelas ke penghasilan. Sekolah dan kegiatan dibatasi, bikin anak di rumah menjadikan gadget sebagai pelampiasan dan pelarian. Saya yang biasanya ikut blogger gathering, ikut acara buka puasa bersama dan wara-wiri silaturahmi, kini semuanya stop, terhenti.

Tapi jika melihat kembali ke kondisi yang belum juga stabil. Tidak apa deh kita sabar saja dulu di rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona.

Gara-gara si covid-19 yang semakin merajalela, bawaannya sekarang kalau ada yang batuk atau bersin orang jadi pada mudah curiga, was-was dan parno. Tapi ada bagusnya juga, menjaga kebersihan dan kesehatan kini jadi sesuatu yang wajib diperhatikan.

Sebagai seorang ibu supaya tidak kudet demi menjaga kesehatan anak dan keluarga saat pandemi, saya tidak lelah terus mencari informasi dan upgrade diri. Gaya hidup dalam situasi serba jungkir balik akibat pandemi bisa tidak bisa, sebisa-bisa memang harus bisa mengimbanginya. Gaya hidup sehat di masa new normal bersama keluarga wajib dilakukan.

Cara saya sebagai seorang istri sekaligus ibu menerapkan #MyNewHealthyLifeStyle dalam menjaga kesehatan anak dan suami selama pandemi:

  • Disiplin terapkan 3M.

Cuci tangan pakai sabun, pakai masker, dan jaga jarak kadang suka malas dan lupa. Apalagi anak awalnya harus dibujuk-bujuk dulu. Tapi lama-lama karena selalu dibiasakan akhirnya bisa terbiasa juga.

  • Di rumah saja

Kami memilih memperbanyak aktivitas di rumah saja meski sebelumnya, kabupaten Cianjur khususnya wilayah selatan bertahan di zona hijau. Memang bosan, tapi selalu ada cara untuk bikin anak tetap happy. Seperti beribadah berjamaah, baca buku, dengarkan musik, dan buat piknik-piknikan (bermain) di halaman seperti buka tenda, pasang hammock, berkebun dan masih banyak lagi.

  • Tetap olahraga

Tidak harus mengenakan pakaian olahraga atau dibantu alat khusus. Yang penting tubuh bisa bergerak dan mengeluarkan keringat. Sebagai ibu rumah tangga sebenarnya setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga juga sudah termasuk olahraga. Begitu juga anak dan suami, mereka selalu kompak menyapu halaman, nenteng ember berisi air untuk siram tanaman, dan masih banyak lagi.

Kalau cuaca hujan, biasanya kami olahraganya sambil ngabuburit di rumah saja. Olahraga ringan, mudah dan murah yang bisa kami lakukan bersama sambil nonton tv adalah plank. Ditambah solat tarawih juga gerakannya termasuk olahraga lho, ya.

  • Istirahat dan hidup sehat

Meski bekerja dan belajar di rumah, saya selalu mengingatkan anak dan suami untuk ambil jeda dan istirahat.

Di rumah tidak ada yang merokok, tapi tahu bahaya perokok pasif resikonya lebih tinggi, maka saya selalu ingatkan suami jika sedang belajar tatap muka di sekolah, jika ada rekan pengajar yang merokok sebaiknya menghindarinya dulu.

Diskusi dan ngobrol bersama sering kami lakukan. Bukan sebagai ajang komunikasi semata, tetapi sebagai obat sekaligus juga salah satu cara supaya terhindar dari pikiran stres, bingung atau takut. Jika ada masalah kita saling minta pendapat. Sebisa mungkin menghindari rasa cemas.

Saat ada tetangga terkonfirmasi positif covid-19, kami saling menguatkan dalam keluarga, tetangga dan teman. Semakin erat rasa persaudaraan, semakin besar rasa kasih sayang satu sama lain.

  • Konsumsi makanan sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Selain halal menurut kami makanan juga harus memenuhi kebutuhan nutrisi dan kecukupan gizi. Tidak harus mahal.

Bukankah makanan yang baik adalah makanan yang membuat kita menjadi lebih sehat? Makanan sehat jaman sekarang, banyak bersumber dari bahan yang mengandung bahan alami, seminimal mungkin pengawet atau bahan kimia.

Gegara pandemi salah satu hikmahnya kita bisa jadi semakin dekat dengan orang-orang yang memproduksi makanan dan minuman sehat. Alhamdulillah.

Salah satu contoh makanan sehat yang kami konsumsi adalah yang berbahan organik dan mengandung herbal. Keduanya recommended, tanpa pengawet.

Resep ramuan herbal sering saya buat untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh keluarga. Tapi karena pasar di daerah kami masih tradisional, seminggu hanya ada dua kali Selasa dan Jumat, saya sering tidak menemukan bahan yang diperlukan.

Senangnya kini ada banyak ramuan herbal atau minuman sehat yang sekaligus meningkatkan imunitas tubuh seperti KOJIMA. Madu dengan 3 kebaikan yaitu Korma, Jinten (Habbatussauda), dan Madu.

Dok pribadi
Dok pribadi

Sudah mau tiga minggu ini saya rutin menyediakan stok Kojima di rumah. Anak dan suami sangat senang mengonsumsinya karena madu Kojima memiliki rasa manis dan segar. Adanya kandungan asam Jawa pada Kojima itu yang bikin madu ini beda dengan madu lainnya yang kadang rasanya eneg.

Biasanya suami minum satu sachet Kojima sebelum melaksanakan solat isya dan tarawih. Ia merasa cocok karena tenggorokannya terasa hangat dan rasa ngantuk jadi hilang. Kalau Fahmi anak saya, biasanya bareng minum Madu Kojima nya dengan saya setelah tarawih sambil nonton tv, dan setelah makan sahur sebelum menggosok gigi. Kojima memang boleh dikonsumsi anak di atas usia 2 tahun.

Satu sachet Kojima sebelum melaksanakan tarawih. Suara serak dan gatal tenggorokan bisa diatasi. Dok pribadi
Satu sachet Kojima sebelum melaksanakan tarawih. Suara serak dan gatal tenggorokan bisa diatasi. Dok pribadi

Kojima dalam bentuk sachet ini menurut kami lebih praktis dan mudah karena bisa diminum langsung. Kalaupun mau dikreasikan tinggal campurkan saja dengan makanan atau minuman. Saat bikin ramuan herbal untuk suami yang merasakan gejala batuk pilek, saya campurkan Kojima beberapa sachet sebagai pengganti madu biasa.

Campur satu sachet Kojima dengan air ramuan herbal. Kojima bisa jadi pengganti gula. Dok pribadi
Campur satu sachet Kojima dengan air ramuan herbal. Kojima bisa jadi pengganti gula. Dok pribadi

Alhamdulillah Kojima sangat cocok untuk keluarga saya. Manfaatnya sudah kami rasakan. Kojima yang mengandung 3 bahan alami ekstrak kurma, jinten hitam dan madu yang diketahui mampu meningkatkan daya tahan tubuh bisa jadi pengganti ramuan herbal yang bahannya susah kita dapat.

Kandungan kurma yang dimiliki Kojima sebagai phytonutrient yang efektif bisa meningkatkan sistem imun tubuh, sebagai sumber nutrisi alami, dan sebagai sumber energi. Hal itu sangat berguna untuk kita dalam keadaan puasa dan pemulihan dari sakit apalagi saat pandemi.

Daya tahan tubuh sangat penting untuk perlindungan diri dari serangan infeksi maupun penyakit. Semakin baik daya tahan tubuh seseorang, maka semakin kuat tubuhnya dalam melawan berbagai penyakit.

Kandungan habbatussauda pada Kojima dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengatasi dan mengurangi berbagai macam radang. Habbatussauda atau jinten hitam berfungsi sebagai antioksidan, anti bakteri, anti inflamasi, dan anti infeksi. Menurunkan tekanan darah tinggi, dan menjaga kadar gula darah dalam tubuh.

Dok pribadi
Dok pribadi

Kandungan madu berkualitas yang dimiliki Kojima berkhasiat dapat meningkatkan imunitas juga mempercepat proses pemulihan, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan trigliserida.

Kombinasi ketiga bahan herbal alami tersebut sangat efektif meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menambah nutrisi secara alami.

Mendapatkan Kojima sangat mudah karena bisa kita beli di minimarket terdekat dengan harga terjangkau.

Dengan rutin konsumsi Kojima setiap hari semoga jadi cara kami untuk dapat membantu memperkuat sistem imun tubuh. Semoga keluarga terhindar dari sakit dan tetap sehat di saat pandemi.

Kojima bisa jadi campuran minuman herbal yang disukai anak. Dok pribadi
Kojima bisa jadi campuran minuman herbal yang disukai anak. Dok pribadi

Kojima juga bisa diemut langsung setelah makan sahur. Dok pribadi
Kojima juga bisa diemut langsung setelah makan sahur. Dok pribadi

Cara saya menerapkan #MyNewHealthyLifeStyle dalam menjaga kesehatan keluarga yang keenam atau terakhir selama pandemi adalah:

  • Patuh

Dalam arti sebagai warga negara yang baik, kita dengar dan ikuti saja anjuran pemerintah yang disiarkan resmi setiap hari sehingga kita terhindar dari berita bohong alias hoax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun