Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Administrasi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Memaafkan Sekaligus Melupakan Kesalahan Orang Lain, Bisakah?

29 April 2023   22:38 Diperbarui: 30 April 2023   20:49 2522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaafkan Sekaligus Melupakan Kesalahan Orang Lain, Bisakah?
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Setiap lebaran tiba ada momen paling mengharukan yaitu saat kita saling memaafkan dengan berjabat tangan atau dengan jongkok dan bersimpuh di pangkuan orang yang lebih tua atau yang sering kita anggap sebagai orang tua. 

Namun begitu, ada satu kata 'maaf' yang hanya kita sendiri yang mampu mengukur dan mengucapkan dengan tulus ikhlas atau tidak,  sekedar seremoni belaka atau bukan. 

Apakah maaf itu  sekedar kata-kata atau bukan,  hanya dari lubuk hati yang dalam yang tahu,  apakah kita sudah  mengihklaskan kesalahan orang lain yang pernah melukai hati kita atau tidak.

Kadang ada orang yang bilang, "Aku sudah memaafkanmu, tapi tidak dengan melupakan kesalahan itu". Memaafkan yang demikian terjadi karena rasa sakit yang ditimbulkan terlalu dalam, sehingga susah untuk melupakan.

Melupakan adalah bentuk mengikhlaskan, kita mengembalikan kejadian itu sebagai bagian dari Kehendak Allah SWT karena segala sesuatu terjadi atas ijin Allah Ta'ala , itu yang harus kita yakini terlebih dahulu.

Sebagai seorang muslim, memaafkan kesalahan orang lain sebagai salah satu akhlak mulia, yang perlu  kita tanamkan pada diri sendiri.  Sesuai dengan tuntunan yang ada dalam Al-Qur'an dan Hadist .

Rasulullah SAW telah banyak memberi tauladan bagaimana kita memaafkan orang lain yang telah berbuat salah pada kita.

Memaafkan dalam bahasa Arab : Al Afwu yang bermakna menggugurkan (tidak mengambil) hak yang ada pada orang lain. Yang menjadi bukti mulianya sikap pemaaf. Karena kita telah menggugurkan dosa orang lain atas kesalahannya. Masya Allah..

Lalu apa sih manfaatnya bagi kita yang telah memaafkan orang lain itu?

Maaf adalah kata yang mengandung kekuatan hebat pada diri seseorang., meleyapkan hal-hal yang bersifat negatif yang berpengaruh terhadap kesehatan jiwa dan raga.

Jadi dengan memaafkan kita membuang sesuatu yang bersifat negatif yang bercokol dalam hati, sehingga menimbulkan aura positif yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa kita.

Ada 7 Keutamaan Memaafkan Kesalahan Orang Lain ;

1. Mendapat ampunan dari Allah SWT.

Karena kita telah menggugurkan dosa orang lain yang telah berbuat salah pada kita, maka Allah SWT juga akan menggugurkan dosa/ kesalahan kita. Asal kita benar-benar tulus ihklas melakukannya.

2.  Jiwa menjadi lebih tenang.

Menyimpan dendam dalam waktu lama akan membuat hati gelisah, rasa tidak nyaman dan ketakutan terus-menerus. 

Namun dengan membuang aura negatif dengan  memanfaatkan orang lain, membuat hati lebih tenang, Pikiran juga lebih jernih  sehingga kita bisa bersikap lebih adil dalam menghadapi suatu masalah.

3. Ditinggikan derajatnya.

Saling memaafkan itu tidak memandang siapa yang salah, namun siapa yang bisa meminta maaf terlebih dahulu. 

Karena pada dasarnya manusia adalah tempat salah, mudah terbujuk berbuat kesalahan jadi dengan meminta maaf kita mengakui kesalahan kita dan kelemahan kita, untuk segera memohon perlidungan pada Allah SWT. Mengakhiri perselisihan akan meninggikan derajat kita di hadapan Allah Ta'alla.

4. Mengharap Ridho Allah SWT.

Dengan memaafkan kesalahan orang lain, seorang muslim paham akan keutamaan memaafkan dan lebih mengharap Ridho Allah SWT daripada menyimpan dendam yang telah menyakitinya.

Karena sadar menyimpan dendam akan menimbulkan dosa belaka. Seperti tertuang dalam Al Qur'an  surat Asy-Syura ayat 37, berikut terjemahannya :

"Dan (bagi ) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf."

5. Kualitas diri yang lebih baik.

Seseorang yang berinisiatif meminta maaf dan memaafkan seseorang terlebih dahulu, ia menunjukkan kualitas diri yang lebih baik. Dan Allah SWT menyukai orang-orang yang demikian,

6. Bertambah kemuliaan di Mata Alllah SWT.

Ketika seseorang memberi maaf atau mengalah, maka secara tidak langsung menunjukkan dirinya lemah dan tidak memiliki kekuatan.

Karena kemuliaan dan kekuatan hanya milik Allah SWT semata, sehingga sebanding dengan itu Allah SWT akan menambah kemuliannya. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadist :

  • "Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah SWT akan menambah kemuliannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim no 2588).

7. Menjadikan Pikiran dan Tubuh lebih Sehat.

Orang yang tidak mampu memaafkan kesalahan orang lain, secara spiritual dan psikologi akan berpengaruh, dan akan menimnulkan efek buruk terhadap kesehatan.

Sehingga memaafkan orang lain bisa menghidarkan diri dari pengaruh resiko kesehatan yang buruk.

Demikian manfaat memaafkan kesalahan orang lain, yang ternyata banyak manfaatnya bagi diri sendiri dan juga bagi orang yang telah berbuat salah terhadap kita juga.

Lalu apakah kita masih tak bisa memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain, bila tahu manfaatnya memaafkan bagi diri kita sendiri. Karena manusia tak pernah luput dari kesalahan, yang ada kita harus selalu memperbaiki diri , bertaubat dan selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Semoga bermanfaat bagi diri sendiri dan juga para pembaca yang budiman.

Terima kasih

Salam hangat,
Sri Subekti Astadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun