Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Akuntan

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Yuk Balik Lagi ke Pola Makan yang Sehat Setelah Liburan Panjang Lebaran

15 Mei 2022   11:17 Diperbarui: 15 Mei 2022   11:19 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk Balik Lagi ke Pola Makan yang Sehat Setelah Liburan Panjang Lebaran
Pola makan yang sehat setelah Lebaran (alodokter.com)


Pemerintah memberikan cuti bersama tahun ini mulai tanggal 29 April hingga 7 Mei 2022.

Memasuki Lebaran dan selama masa cuti pola makan kita menjadi tidak teratur. Sangat berbeda dengan pola makan sebelumnya selama bulan Ramadhan dimana kita dibatasi makan hanya pada saat sebelum Imsak dan sesudah buka puasa.

Seolah-olah ingin balas dendam karena sulit makan di bulan Ramadhan, kita jadinya bernafsu untuk melahap semua aneka masakan dan makanan lainnya yang enak-enak tanpa mengabaikan risiko buruknya.

Makanan yang enak-enak itu mulai dari santan, daging-daging berlemak, makanan atau minuman yang manis-manis, baso kuah, mie baso, dan sebagainya.

Oleh karenanya muncul alasan klasik usai Lebaran penyakit-penyakit "paska Lebaran" karena pola makan yang tidak teratur makan segala makanan dan minuman yang enak-enak.

Alasan klasik penyakit yang muncul setelah Lebaran itu di antaranya adalah:

Sakit perut. Naiknya berat badan. Naiknya gula darah. Naiknya lemak darah dan kadar kolesterol. Atau pun gangguan asam urat.

Ya, betapa tidak?

Terutama anak-anak dan remaja yang mengeluh mengalami gangguan pencernaan karena melahap semua makanan yang enak-enak dengan bernafsu.

Dilansir dari suara.com, dr. Elfina Rachmi, MGizi, SpGK, seorang ahli gizi memberikan 5 tips untuk move on mengembalikan pola makan sehat setelah Lebaran.

Apa saja?

Latihan dan aktivitas fisik.

Terpenuhinya cairan.

Memilih jenis makanan.

Diet.

Dan batasi pengonsumsi Gula, Garam, dan Lemak.

Tentunya semua itu agar kita kembali sehat setelah "sakit" akibat rakus makan makanan yang enak-enak.

Sehabis masa cuti Lebaran kita sering merasakan tubuh kita masih malas dan melar karena dimanjakan oleh liburan panjang sebelumnya.

Oleh karenanya kita harus melatih otot-otot kita dengan berolahraga. Jangan yang berat-berat. Berlatihlah yang ringan-ringan saja seperti berjalan kaki atau menggerakkan tubuh kita.

Dilakukan 3, 4, atau 5 kali per pekan.

Minum air putih dengan diiringi mengurangi mengonsumsi minuman yang manis-manis untuk memenuhi cairan dalam tubuh.

Seperti diketahui tubuh manusia itu 70 persen lebih terdiri daripada air. 

Jika kekurangan cairan, maka tubuh akan terasa terguncang, pusing, dan sebagainya.

Pilihlah makanan yang sehat seperti sayur-sayuran atau buah-buahan dan pilihlah makanan yang mengandung lemak yang baik. Bukan lemak jahat yang berasal dari junk food atau gorengan.

Melaksanakan program diet. Aturlah kapan waktu makan, jumlahnya, makanannya, dan sebagainya.

Gula, garam, dan lemak memang baik untuk tubuh, tetapi jika dikonsumsi berlebihan berisiko akan membahayakan kesehatan tubuh kita nantinya.

Gula diperlukan sebagai energi bagi tubuh. Garam selain untuk citarasa pada makanan supaya "sedap" garam juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh.

Sedangkan lemak selain untuk energi juga untuk penyerapan vitamin.

Namun gula jika dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan penyakit-penyakit seperti diabetes, jantung, atau obesitas.

Garam jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Sedangkan lemak jika dikonsumsi berlebihan akan bisa menyebabkan jantung.

Maka dengan itu batasilah pengonsumsian ketiga penambah citarasa itu.

Selain itu kelola stres dengan baik, istirahat yang cukup, dan mengecek kesehatan dengan rutin.

Ayo balik lagi ke kondisi pola makan yang sehat setelah liburan panjang Lebaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun