Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Freelancer

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan, Waktunya Mengasah Keterampilan Hidup Bahagia

15 April 2021   21:57 Diperbarui: 15 April 2021   22:23 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan, Waktunya Mengasah Keterampilan Hidup Bahagia
Ingin Hidup Lebih Bahagia | Olahan Pribadi

Ramadan, bulan mulia dan penuh ampunan. Bulan yang selalu ditunggu setiap tahunnya. Bulan istimewa, dimana semua kebaikan akan diberi pahala yang berlipat.

Ramadan di tahun ini, kita masih berada dalam situasi pandemi COVID-19 ya. Tidak menyangka bahwa tahun ini menjadi Ramadan kedua saat pandemi.

Belajar dari tahun lalu, Ramadan kali ini saya memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Sebisa mungkin tidak keluar rumah kecuali untuk situasi mendesak.

Target Ramadan Tahun Ini

Kalau ditanya, apa target Ramadan tahun ini? Sebenarnya nggak ada yang khusus. Nggak berani mematok keinginan yang muluk-muluk.

Saya hanya ingin menjalani Ramadan tahun ini dengan sebaik-baiknya. Seoptimal mungkin. Beribadah dengan semangat dan sebanyak-banyaknya.

Beberapa target saya di bulan Ramadan ini adalah :

Full puasa kecuali saat datang bulan
Mengkhatamkan Al Quran
Rutin melakukan sedekah subuh
Melakukan itikaf di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan

Belajar Keterampilan Hidup Bahagia

Ramadan kali ini saya senang sekali. Sebab bisa ikutan program SEMELEH bersama IIDN. Program ini adalah program healing, writing dan empowering.

Program yang mengajak semua peserta untuk menerima apapun pemberian Tuhan. Bukan menerima pasrah, tapi dalam hal yang lebih membuat kita mengalami kemajuan menerima, tapi penuh pengharapan.

Saya ingin mengasah keterampilan hidup bahagia. Saya ingin hidup bahagia. Caranya dengan memulai selalu bersyukur setiap harinya.

Manfaat Bersyukur

Bersyukur adalah perasaan berterima kasih atas semua yang didapatkan. Bersyukur adalah kumpulan dari emosi, kebaikan, keterampilan dan sikap berterima kasih.

Bersyukur tidak sekadar diucapkan. Ada dua tahap dalam bersyukur. Pertama, menyadari bahwa ada hal positif yang dialami/diterima. Kedua, mengakui ada campur tangan pihak luar terhadap hal posistif tersebut (Tuhan, semesta, orang lain).

Banyak manfaat yang didapat bila kita sering bersyukur, diantaranya :

Kepuasan hidup yang lebih baik, optimise dan kebahagian
Terhindar dari burn out
Memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik

Sebenarnya bersyukur adalah hal naluriah. Namun nyatanya tidak semua orang terbiasa untuk bersyukur setiap harinya. Begitu juga saya.

Makanya sangat penting unyuk melatih keterampilan bersykur ini. Salah satunya dengan rutin menuliskan jurnal syukur.

Ada dua cara dalam menuliskan jurnal syukur :

Counting Bless
Bentuk aktivitasnya adalah menuliskan berkat yang telah diterima

Three Best Things
Menuliskan 3 hal terbaik yang dialami sepanjang hari dan mensyukurinya.

Dengan rutin menuliskan jurnal syukur ini saya berharap bisa selalu menjadi orang yang bersyukur. Saya percaya, dengan bersyukur kita kan lebih bahagia.

Rutin menulis jurnal syukur akan membuat hidup kita berubah. Tentunya ini tidak instan. Butuh waktu dan proses. 

Mendapatkan manfaat dari kebiasaan bersyukur juga membutuhkan waktu. Banyak studi menyimpulkan bahwa manfaat menulis jurnal syukur ini sudah dapat dirasakan dalam
waktu 2 pekan. Namun dalam banyak studi juga melaporkan bahwa ada pula yang membutuhkan waktuhingga 2-3 bulan sampai mendapatkan manfaat menulis jurnal syukur ini. 

Bagaimana dengan saya? Berapa waktu yang saya butuhkan untuk bisa merasakan manfaat menulis jurnal syukur ini? Entahlah, saat ini saya hanya ingin rutin bersyukur dan menuliskannya di jurnal. Saya ingin hidup bahagia dengan banyak bersyukur. 


Jadi, keterampilan apa yang ingin teman-teman asah saat Ramadan ini? Ditunggu ceritanya di kolom komentar ya..

Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun