Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cermin | Karena Hati Perempuan Itu Sulit Dimengerti

3 Juni 2018   03:55 Diperbarui: 3 Juni 2018   04:47 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cermin | Karena Hati Perempuan Itu Sulit Dimengerti
Sumber :www.wallpaperanimemart.xyz

"Assalamualaikum, duhai, calon imamku..." ia berlalu sambil tertawa.

***

Perempuan. Entah perempuan mana yang ingin kubicarakan kali ini. Mungkin Anisa. Mungkin Emak. Atau bisa juga Aisyah perempuan kecil yang belum mengerti apa-apa itu.

Huft. Entah mengapa tiba-tiba saja pikiranku dipenuhi oleh ketidakmengertian soal hati perempuan.

Perempuan dan cinta menurutku sama-sama rumit. Tidak mudah diurai dengan sambil lalu.

Ya, kucontohkan saja Anisa. Apa yang ada dalam hatinya ketika menerima pinanganku yang super kilat itu? Aku yakin banyak pemuda yang jatuh hati padanya. Tapi mengapa ia justru memilihku?  Padahal kami hanya sekali bertemu, saat wisuda Aisyah tempo hari. Itupun tanpa sengaja. 

Lalu di acara buka bersama awal puasa kemarin kami dipertemukan kembali oleh takdir.

Ya, oleh takdir.

Ah, bisa jadi ini memang permainan takdir.

"Tidak usah membawa-bawa nama takdir, Dot. Terima dan syukuri semua yang telah Allah berikan," suara Emak. Cukup mengagetkankanku. Bagaimana mungkin Emak bisa membaca pikiranku padahal aku tidak mengatakan apa-apa padanya?

"Ingat, Dot. Ada takdir Mubram dan takdir Muallaq. Takdir Mubram adalah takdir yang..." Duh, Emak. Mulai deh, gencar menggurui dan menasehati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun