Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Buruh

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berbagi tanpa Sekat di Salatiga, Sehari Obati 30 Orang

18 Mei 2018   03:18 Diperbarui: 18 Mei 2018   03:26 1856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi tanpa Sekat di Salatiga, Sehari Obati 30 Orang
Gery mengobati penderita gangguan saraf (foto: dok pri)

Yang dimaksud berbagi tanpa sekat, lanjut David, yakni pengobatan secara gratis dengan mengedepankan kesembuhan pasien namun mengabaikan status soasialnya termasuk agama. " Mayoritas yang saya obati adalah pemeluk agama Islam, sedangkan saya pemeluk agama Kristen. Meski begitu, semuanya lancar- lancar saja," jelasnya.

Sampai pk 19.00 Hiber Action baru berakhir, David yang selain dibantu Gery juga banyak dibantu oleh relawan asal Salatiga, kendati terlihat letih, namun selalu tersenyum bahagia. " Kebahagiaan tak bisa dihitung dengan uang, dengan berbagi seperti ini, saya merasa sangat- sangat bahagia," ujarnya diulang- ulang.

Itulah catatan aksi David bersama putranya di Kota Salatiga, mereka berdua berbagi di bulan Ramadan agar orang- orang yang tengah didera berbagai penyakit mampu melaksanakan kewajibannya memenuhi perintah Allah, yakni berpuasa. Terima kasih bang David, kami semua setia dan bersabar menunggumu hingga tiga bulan ke depan. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun