Urip Widodo
Urip Widodo Freelancer

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Keberuntungan Menurut Versi Al Quran

21 April 2021   13:29 Diperbarui: 21 April 2021   13:44 10544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberuntungan Menurut Versi Al Quran
actionesiadotcom

Sudah tidak dipungkiri lagi, keinginan semua manusia hidup di dunia ini adalah bahagia (mendapat keberuntungan), terlepas bahagia menurut versi masing-masing, bahagia di dunia atau meraih kebahagiaan di akhirat kelak.

Karena kebahagiaan itu sendiri bersifat relatif, tidak sama. Ada yang bahagia karena mempunyai anak, ada yang bahagia mendapat pekerjaan, ada yang bahagia karena sembuh dari sakit, dan lain sebagainya.

Masalahnya adalah, bagaimana kita mendapatkan kebahagiaan itu. Apakah dengan cara yang diridhoi Allah Swt atau malah dengan melanggar aturan-Nya. Bagi seorang Muslim, tentunya tidak boleh berlepas dari al-Qur'an dalam menjalani hidup ini, termasuk dalam meraih kebahagiaan (keberuntungan).

Di dalam Al-Quran ada 23 ayat yang menyebut kata 'beruntung' di kalimat terakhirnya. Baik di sifatkan kepada orang kedua (tuflihun), 11 ayat, maupun disifatkan untuk orang ketiga (muflihun), 12 ayat. Ujung dari ayat-ayat tersebut hampir seragam berbunyi, "... dan mereka itulah orang-orang yang beruntung" atau, "... agar kamu beruntung".

Al-Qur'an adalah kalam Allah Swt, artinya ini janji Allah Swt memberi keberuntungan kepada kita. Namun, tentunya tidak begitu saja Allah Swt memberikan keberuntungan, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat ini bisa dilihat di kalimat sebelumnya atau di ayat-ayat sebelumnya.

Mari kita lihat satu persatu.

Al-Baqarah ayat 5 menyebutkan 'mereka adalah orang-orang yang beruntung' karena mereka:

  • Bertaqwa (ayat 2)
  • Iman kepada yang ghaib (ayat 3)
  • Melaksanakan shalat (ayat 3)
  • Berinfaq (ayat 3)
  • Iman kepada Al-Quran (ayat 4)
  • Iman kepada kitab-kitab sebelum Al-Quran (ayat 4)
  • Iman kepada hari akhir (ayat 4)

Sedangkan di ayat 189 menyebutkan 'bertaqwa' adalah syarat supaya kita beruntung.

Surat Ali-Imran ayat 104 menyebutkan syarat menjadi orang yang beruntung adalah :

  • Menyeru pada kebajikan
  • Menyuruh berbuat ma'ruf
  • Mencegah dari berbuat munkar

Di ayat 130 nya disebutkan 2 syarat:

  • Tidak makan riba
  • Taqwa

Sementara ayat 200 nya menyebutkan syaratnya:

  • Sabar
  • Siap siaga
  • Taqwa

Surat Al-Maidah ayat 35 mensyaratkan supaya kita mendapat keberuntungan adalah dengan :

  • Taqwa
  • Mencari jalan (wasilah) untuk taqorrub
  • Jihad

Ayat ke 90 nya menyebutkan hal-hal yang harus dihindari agar mendapat keberuntungan, yaitu:

  • Minuman keras
  • Judi
  • Berkurban untuk berhala
  • Mengundi dengan anak panah

Dan ayat 100 nya kembali menyebut 'taqwa' sebagai syarat mendapat kebruntungan.

Surat Al-A'raf ayat ke 8 menyebutkan kita akan mendapat keberuntungan tatkala di akhirat nanti berupa 'timbangan kebaikan kita lebih berat'.

Sementara ayat 69 nya menyebutkan dengan 'mengingat-ngingat nikmat Allah', maka kita akan beruntung.

Dan ayat ke 157 nya menyebutkan beberapa syarat :

  • Mengikuti Rasul
  • Menyuruh berbuat ma'ruf
  • Mencegah perbuatan munkar
  • Menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk
  • Membebaskan beban orang lain

Surat Al-Anfal ayat 45 menyebutkan dengan 'banyak berdzikir dan berdo'a' kita akan beruntung.

Surat at-Taubah ayat ke 88 mensyaratkan 'berjihad dengan harta dan jiwa'.

Surat Al-Hajj ayat 77 menyebutkan beberapa syarat :

  • Rukuk
  • Sujud
  • Berbuat baik

Surat Al-Mu'minun ayat 102 keberuntungan didapat apabila 'timbangan amal baik kita lebih berat'.

Surat An-Nur ayat 31 menyebutkan syarat-syarat sebagai berikut (khususnya untuk para wanita):

  • Menjaga pandangan
  • Memelihara kemaluan
  • Tidak menampakkan aurat
  • Memakai hijab (penutup badan)
  • Tidak memperlihatkan perhiasan
  • bertobat

Sedangkan ayat 51 nya menyebutkan keberuntungan akan kita dapat apabila kita 'taat kepada Allah dan Rasul'.

Surat Ar-Rum ayat 38 mensyaratkan kita untuk 'memberi hak pada orang lain (kerabat dekat, orang miskin dan musafir).

Pada surat Lukman ayat 5, syarat-syarat keberuntungan disebutkan pada ayat-ayat sebelumnya, yaitu:

  • berbuat baik (ayat 3)
  • melaksanakan shalat (ayat 4)
  • menunaikan zakat (ayat 4)
  • iman pada hari akhirat (ayat 4)

Dalam surat Al-Mujadilah ayat ke 22 kebruntungan Allah berikan kepada golongan (hizb) yang orang-orangnya mempunyai karakter sebagai berikut:

  • tidak berkasih saying dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasulullah, walaupun mereka bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya.
  • Iman yang kuat
  • Puas dengan limpahan rahmat dari Allah

Surat Al-Hasyr ayat 9 menjelaskan dalam konteks peristiwa hijrah, kaum Anshor mendapat keberuntungan karena mereka:

  • Beriman sebelum Rasulullah hirah ke Madinah
  • Mencintai kaum Muhajirin
  • Tidak iri dengan apa yang diberikan pada kaum Muhajirin
  • Lebih mengutamakan kaum Muhajirin daripada diri mereka sendiri
  • Tidak kikir

Surat Al-Jum'ah ayat 10 menyebutkan syarat-syarat mendapat keberuntungan adalah :

  • Shalat
  • Berikhtiar (berusaha/bekerja)
  • Berdzikir

Terakhir surat At-Taghabun ayat 16 menjelaskan syarat-syarat sebagai berikut :

  • Taqwa
  • Taat
  • Infaq
  • Tidak kikir

Demikian syarat-syarat supaya kita mendapatkan keberuntungan (kebahagiaan) di dunia maupun di akhirat yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

Sekali lagi, al-Qur'an adalah kalam Allah, apa yang disebutkan di dalamnya berarti adalah janji-Nya, dan Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. Oleh karenanya, tidak ada jalan lain untuk mendapatkan keberuntungan (kebahagiaan) di dunia maupun di akhirat, mau tidak mau harus memenuhi syarat-syarat yang disebutkan di atas. Adapun kebahagiaan yang diperoleh TIDAK melalui syarat-syarat tersebut, yakinlah bahwa itu adalah KEBAHAGIAAN SEMU.

Wallahu 'alam.

Semoga bermanfaat.

TSM, 21/04/21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun