RAMADAN

Nikmat Paling Besar itu Apa, Bestie?

11 Mei 2022   20:18 Diperbarui: 11 Mei 2022   20:27 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nikmat Paling Besar itu Apa, Bestie?
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hai Bestie.. 

Jangan lemes karena THR udah habis, gajian masih lama dan akhir bulan masih panjang. Hehe 

Alhamdulillah ya bagi kamu yang uang THR nya masih banyak, atau dari keluarga Sultan gak mesti harus mikirin besok mau makan apa, gak perlu galau. Eh, tapi bagi yang sudah habis uang THR nya pun tak perlu galau. Rezeki sudah Allah atur, asalkan kita tetap mau berusaha dan berdoa untuk menjemput rezekiNya, niscaya Allah akan mencukupi kebutuhan kita. Bukan keinginan kita. 

Karena keinginan kita itu banyak sekali, kan? Hayo ngaku. Yup pasti mau ini dan mau itu dan sering sekali jadi halu. Iya jaman now bermunculan generasi halu. Yang dominan kita sering halu pada kesenangan dunia. Karena memang sering melihat para selebriti atau influencer yang memamerkan kekayaan di media sosial. Efeknya banyak yang terobsesi untuk mengikuti jejak mereka. Bagus sih bestie, jadi bikin semangat untuk berjuang. Namun ada satu hal kenikmatan terbesar yang harus kita ingat. Apa itu?

Ibnul Qayyim Aljauziyah berkata, "Tidak ada kenikmatan yang paling besar selain hidayah dan tidak ada musibah yang paling besar kecuali kesesatan." 

Tidak ada kenikmatan yang paling besar selain hidayah Islam tentunya. Saat Islam hidayah Islam telah kita raih walau melalui jalur warisan atau keturunan, maka nikmat itulah yang paling besar bagi kita. Selanjutnya hanya tinggal kita jaga hidayah ini agar tidak terlepas dari hati dan perbuatan kita. Ya karena tak ada jaminan hidayah ini lepas dari genggaman dan jiwa kita. Maka kita mesti banyak-banyak berdoa meminta selalu petunjuk dan hidayahNya pada Allah Tuhan alam semesta.  Betul gak, besti? 

Bukankah telah banyak mereka yang tadinya Islam menjadi murtad, yang tadinya beriman menjadi tak beriman lagi pada Allah dengan mengganti status agamanya. Semoga Allah selalu menjaga iman dan Islam kita hingga akhir hayat kelak ya, besti. Aamiin. Karena musibah terbesar apabila seseorang ada dalam kesesatan. 

Tips biar Allah selalu menjaga hidayah kita adalah berdoa dan sering bergaul dengan orang-orang shalih. Dengan lingkungan yang baik dan kondusif menjaga hidayah kita pada Allah. Karena manusia itu saling pengaruh mempengaruhi bestie. Jika kita berada di lingkungan dengan aura negatif maka kita akan terkena aura negatif tersebut. Pun sebaliknya jika lingkungan dan orang-orang memiliki aura positif maka kita akan selalu terjaga dengan aura tersebut. 

Ali bin abu Thalib berkata: " Jika kalian bergaul dengan penjual minyak wangi, maka kalian akan terkena wanginya." 

So, mari kita selalu berdoa pada Allah agar Allah selalu memberikan nikmat terbesar itu pada kita. 

Ini beberapa doa agar Allah senantiasa menjaga hidayah iman Islam. Karena hidayah, bisa diberikan atau di cabut dari siapa pun yg di kehendaki-NYA.

Jangan kendor baca doa ini bestie agar ditetapkan dan di kuatkan atas iman. 

Artinya: "(Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." (QS. Ali Imran: 8).

Artinya: "Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu keteguhan hati di dalam urusan (agama) ini dan kemauan yang kuat dalam mengikuti kebenaran." (HR. Imam Thabrani).

Artinya: "Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku atas agama-Mu." (HR. Ahmad).

Semoga bermanfaat! 

Cilacap, 11 Mei 2022

Bu Guru Rida 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun