#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#
Dear Kampungku, Pendatang di Kampungku, dan Kalian yang Pergi Merantau dari Kampung
Dear Kampungku.
Ah sekarang sudah ramai banget dengan para pendatang yang merantau di kampungku.
Kami warga asli yang sejak kecil hingga dewasa sudah jadi penghunimu ini, kok rasa-rasanya seperti jadi tamu di rumah kami sendiri. Kami kok merasa jadi minoritas di Kampung sendiri ya.
Ah, sepertinya itu hanya perasaan kami saja kali ya. Memang kalau main perasaan bawaanya jadi baper aja. Dahlah lebih baik kami hilangkan perasaan-perasaan yang jadi prasangka itu.
Lebih baik kami berpikir matang dan dewasa untuk menerima realita dinamika perubahan yang selalu dinamis ini.
Kampungku, meskipun kini telah dihuni banyak para pendatang, kami berharap kedamaian dan kerukunan selalu terjaga dengan baik. Kami berharap toleransi dan tepo saliro selalu terjaga dengan baik.
Antara warga asli kampung dan warga pendatang selalu rukun dan damai dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika di NKRI yang kita cintai bersama ini.
-----
Dear para warga pendatang di kampungku.
Kami tak pernah menolak kedatangan kalian dan eksistensi kalian di kampung kami ini, kami selalu terbuka dan realistis menerima dinamika perubahan yang dinamis ini.
Terpenting bagi kami adalah, junjung tinggilah prinsip dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung.
Karena sudah sepatutnya sebagai warga pendatang untuk selalu menghormati adat istiadat dan budaya yang berlaku dikampung kami.
Jadilah warga pendatang yang tetap menjunjung tinggi dan melestarikan kerarifan lokal kampung kami.
Sebaliknya kami pun begitu, bila warga pendatang selalu memegang teguh prinsip dimana bumi dipijak disitulah lamgit dijunjung.
Maka kami akan selalu hormat dengan kalian, karena kami merasakan tali persaudaraan dalam bingkai berbangsa dan bernegara di NKRI yang kita cintai bersama ini.
-----
Dear warga kampungku yang pergi merantau.
Jangan pernah lupakan kampung halaman kita, ingatlah ini kampung kita. Ingatlah pusara orangtua kita ada dikampung kita ini.
Ingatlah bagaimana disetiap sudut kampung kita ini ada cerita-cerita yang akan selalu terukir dalam kenangan kalian dan kenangan kita bersama.
Jangan pernah lupakan kampung kita. Pulang kampunglah sebentar, untuk sekadar menengok kampung kalian yang kini telah berubah ramai seiring zaman ini.
Pulanglah sebentar, untuk sekadar menilik kami yang masih berdiam di kampung menjaga tradisi dan melestarikan kampung kita.
Pulanglah sebentar, untuk sekadar menilik pusara orang tua kalian yang tentunya rindu kalian ziarahi dengan doa-doa dari anak-anak tercintanya.
Atau kalau kalian memang tak sempat pulang atau tak bisa pulang ke kampung kita ini, titipkanlah selalu doa-doa terbaik untuk kampung kalian dan kami yang ada dikampung ini.
Kami berharap, meskipun kalian sudah tinggal menetap di tanah rantau, tapi kampung kalian tetap tertambat dihati. Tetap menjadi kampung halaman kalian selamanya dan kami tetap menjadi saudara kalian selamanya.
-----
Artikel ke 100 tahun 2023.