Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Wiraswasta

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dari Al Quran hingga Injil: Khasiat Madu Demi Kesehatan

20 April 2021   16:20 Diperbarui: 20 April 2021   16:41 5034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Al Quran hingga Injil: Khasiat Madu Demi Kesehatan
Source image: Kompas Health

Di awal April, dua minggu sebelum Ramadan, tiba-tiba saja suhu tubuh saya meninggi. Penyebabnya, sehari sebelumnya saya kehujanan saat membeli makan siang. Demam mah sebetulnya sakit yang tidak perlu begitu saya khawatirkan. Biasanya, istirahat beberapa hari langsung sembuh. Namun, beda kejadiannya di tengah pandemi seperti ini. Walaupun saya telah berusaha menjaga protokol kesehatan, tetap saja terbersit rasa khawatir. Ini demam biasa atau covid?

Apalagi, kemudian saya merasakan ngilu ke sekujur badan. Jadilah, saya mengontak salah satu kerabat dan bercerita mengenai kondisi saya. Beruntung, dalam 2 hari demam menghilang. Hanya saja yang kemudian muncul adalah batuk dan itu terasa sangat mengganggu dan saya pun kehilangan nafsu makan.

Kerabat ini menyarankan saya untuk minum vitamin yang ada di rumah. "Kalau ada madu, hajar pakai air hangat," ujarnya lagi.

Nasihat yang saya dapatkan ketika sakit awal April lalu.
Nasihat yang saya dapatkan ketika sakit awal April lalu.
Benar juga ya. Siapa coba yang tidak tahu khasiat dari madu. Kok ya saya nggak kepikiran untuk konsumsi. Sayangnya, stok madu di rumah habis. Tadinya saya ingin cari madu di apotek. Namun, saat berkendara ke sana, tiba-tiba saja saya melipir ke mini market dekat rumah dan voila di satu sudut rak berjejer madu berbagai merek.

Lantas, madu apa yang harus saya beli?

Terus terang, saya cenderung menghindari makanan dan minuman manis. Nah, saat memilih madu yang terususun di rak, saya mendapati madu KOJIMA yang mengandung jintan dan kurma. Kurma adalah buah yang saya suka. Dan menurut hemat saya saat itu, madu yang dicampur dengan kurma pasti akan lebih kaya rasa dan tak terlalu manis. Apalagi ditambahi rempah jintan pula. Jadilah, dengan mantab saya mengambil satu kotak Kojima dan menggiringnya ke kasir.

KHASIAT MADU DAN KISAHNYA DI BERBAGAI KITAB SUCI

Sekilas mengenai madu yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Pada zaman Mesir kuno misalnya, madu sangat dihargai dengan harga tinggi.  Di tahun 7000 sebelum masehi bahkan di gua Afrika dan Spanyol sudah terdapat gambar-gambar orang yang mengumpulkan madu dari retakan batu dan pohon sementara lebah-lebah mengitari atas mereka.

Saking sudah ada sejak lama, madu bahkan disebutkan di berbagai kitab suci. Di kitab suci Alquran bahkan madu mendapatkan tempat istimewa sebab surat ke-16 dalam Alquran diberi judul An-Nahl yang berarti Lebah. Surat yang terdiri dari 128 ayat ini pun menjelaskan keistimewaan madu. Tak hanya di Islam. Dalam agama Hindu, Budha dan Kristen pun keistimewaan madu juga disebutkan di masing-masing kitab suci agama tersebut. Untuk ayatnya apa saya, silakan cek di gambar yang ada di bawah ini, ya.

Ilustrasi Pribadi
Ilustrasi Pribadi
Seiring berjalannya waktu, madu kian dikenali secara luas. Misalnya di tahun 2100 masehi, madu disebutkan dalam tulisan bangsa Sumeria dan Babylonia. Hingga sekarang, Lebah madu terus dikembangbiakkan hingga tercatat di 2005, Selandia Baru memiliki 320.000 sarang lebah yang memproduksi 8600 ton madu tiap panen musiman. Luar biasa, ya!

Madu memiliki banyak sekali khasiat. Misalnya saja, di dalam satu sendok makan madu itu terdapat 64 kalori dan 17 gram gula termasuk fruktosa, glukosa, maltosa dan sukrosa di mana kandungan itu membuat madu menjadi sumber energi yang baik sebab glutosa dalam madu diserap cepat sehingga memberikan dorongan energi langsung sedangkan fruktrosa memberikan energi keberlanjutan dikarenakan dia terserap lebih lambat.

Balik lagi ke zaman Mesir kuno di mana pengobatan madu topikal telah dilakukan untuk menyembuhkan luka dan luka bakar. Bahkan keberhasilannya setelah di teliti lebih dari 43,3%. Selain itu, madu juga telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah karena mengandung senyawa antioksidan. Dan juga, madu dapat menjaga kadar kolesterol dan gula darah, menurunkan kadar trigliresida yakni si lemak jahat sehingga baik untuk jantung. 


Nah, dalam rangka kebutuhan saya mengkonsumsi madu yakni untuk menyembuhkan batuk dikarenakan madu memiliki sifat anti-mikroba yang mampu membunuh bakteri penyebab batuk. Nafsu makan saya yang ngedrop (sampai-sampai bobot tubuh saya menyusut 5 kg), pun sedikit demi sedikit dapat teratasi. Kualitas tidur saya pun menjadi lebih baik dikarenakan cairan ajaib si madu Kojima ini.

Alhamdulillah, berkat keistimewaan madu Kojima, saya dapat dengan cepat pulih. Nah, untuk terus menjaga nutrisi selama Ramadan, saya memtuskan untuk terus mengkonsumsi Madu Kojima ini. Selain dari kandungan madunya sendiri, apa sih keistimewaan lain dari Madu Kojima?

KOJIMA, MADU DENGAN 3 KEBAIKAN

Beruntung sekali saya memilih Madu Kojima saat berada di mini market. Rasanya sungguh cocok di lidah saya yang tak terlalu suka makanan dan minuman manis. KOJIMA dikenal sebagai Madu dengan 3 Kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu itu sendiri.

Untuk khasiat madu sudah saya jelaskan tadi di atas. Lantas, apa keistimewaan dari korma dan jinten?

Korma/kurma (Phoenix dactylifera) mulanya diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia dan sudah dibudidayakan sejak zaman kuno Mesopotamia hingga ke prasejarah mesir. Kemungkinan ada pada awal 4000 SM. Bangsa Mesir kuno menggunakan buahnya untuk dibuat anggur kurma dan memakannya saat panen. Selain itu, ada bukti arkeologi budidaya kurma di bagian Arab timur pada tahun 6000 SM. Selanjutnya, bangsa Arab menyebarluaskan korma ke Spanyol dan Italia dan juga ke beberapa negara Asia dan Afrika.

Saat mengunjungi Arab Saudi 3 tahun lalu, hampir di setiap pasar saya menemukan para penjual korma. Jenisnya ada banyak dan masing-masing memiliki kekhasannya tersendiri. Di Mekkah, saya dan rombongan bahkan berkesempatan mampir ke kebun korma.

Penjual Korma di Arab Saudi. Dokpri.
Penjual Korma di Arab Saudi. Dokpri.
Korma buah yang kaya akan vitamin, mineral dan serat. Buah yang lezat ini juga mengandung kalsium, sulfur, zat besi, potassium, fosfor dan magnesum yang bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan di Rasulullah menganjurkan umatnya berbuka puasa dengan kurma sebagaimana yang diriwayatkan Abu Daud dan Tirmidzi. "Apabila seorang dari kalian berbuka puasa, hendaklah dia berbuka dengan korma. Sesungguhnya, korma itu adalah (mengandung) berkah."

Manfaatnya banyak sekali. Dikarenakan kandungan seratnya yang tinggi, korma bagus bagi kesehatan perut, mencegah gangguan usus dan memperlancar pencernaan. Korma memiliki kandungan mineral yang juga bagus untuk kesehatan dan kekuatan tulang. Penyakit semacam osteoporosis dapat dicegah dengan rutin mengkonsumsi korma.

Pohon korma di Mekkah. Dokpri.
Pohon korma di Mekkah. Dokpri.
Salah satu aspek menarik dari korma ialah buah ini mengandung sulfur organik yang bukanlah menjadi elemen umum yang biasa ditemukan pada makanan. Nah, sulfur organik ini berdampak positif bagi penderita SAR (Seasonal Allergic Rhintis). Selain itu, korma dapat membantu merawat kesehatan sistem syaraf dan jantung. Masih banyak lagi manfaat lain dari buah korma. Tak heran, jika madu Kojima memasukkan korma sebagai salah satu komponennya dikarenakan manfaat tersebut.

Unsur kebaikan ketiga dalam Madu Kojima ialah keberadaan jinten (habbatusauda). Dulu, saya mengenal rempah yang satu ini dari minuman jamu yang biasa saya minum. Ibu di rumah juga sering menggunakan ini sebagai campuran beberapa masakan. Rasanya yang cenderung pedas lagi-lagi cocok di lidah saya. Dan, ternyata, jinten juga memiliki banyak khasiat yang bagus untuk kesehatan terutama masalah pencernaan seperti mulas, kembung, sembelit, maag hingga nafsu makan yang menurun.

Jinten juga dapat membantu mengobati batuk berdahak, meningkatkan kendali buang air kecil serta membunuh bakteri. Bagi para wanita, jinten dapat meringkankan nyeri haid dan meningkatkan ASI bagi ibu menyusui.

Jintan yang berkhasiat bagi kesehatan. Source image: kompas.com
Jintan yang berkhasiat bagi kesehatan. Source image: kompas.com
Habbatussauda dikenal dengan banyak nama seperti black seed, black caraway, natura seed, jintan hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru dan banyak lainnya. Dikenal sebagai obat herbal sejak 2000-3000 tahun sebelum masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno ahli pengobatan terdahulu diantaranya Ibnu Sina (980-1037 M), Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi.

Ibnu Sina sendiri merupakan peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur ataupun barat. Banyak penelitiannya terhadap habbatussauda ini yang berjasa bagi kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani Kuno --Dioscroredes pun mencatat jika habbatussauda dapat mengobati sakit kepala dan saluran pernapasan.

Abu Hurairah pernah mendengar Rassulullah bersabda, "pada habbatussauda ada obat bagi segala jenis penyakit keciali al-sam, yaitu maut." Luar biasa bukan!

TERUS KONSUMSI KOJIMA SELAMA RAMADAN

Demi menjaga kesehatan selama Ramadan, saya mengkonsumsi KOJIMA.
Demi menjaga kesehatan selama Ramadan, saya mengkonsumsi KOJIMA.
Dengan semua fakta ini, tak heran jika Madu Kojima dapat dibilang sebagai madu unggulan dikarenakan semua kandungan dari tiga bahan utamanya yakni madu, jinten dan korma yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Makanya, selama Ramadan ini, saya memutuskan untuk ruting mengkonsumsi madu Kojima untuk tetap menjaga kesehatan. Biasanya, madu Kojima saya campur dengan teh hangat. Rasanya enak dan begitu melewati tenggorkan terasa sangat nyaman. Saya memutuskan untuk rajin minum madu Kojima sebab, butuh kondisi fisik yang baik untuk menjalankan ibadah berpuasa sebulan penuh. Terlebih, saya sempat sakit sebelum Ramadan tiba. Makanya, saya tidak ingin sakit itu kembali datang dan dapat mengganggu ibadah berpuasa saya di tahun ini.

Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kelancaran ya. Salah satu caranya dengan tetap mengkonsumsi makan makanan yang bergizi dan tentu saja madu KOJIMA, Madu dengan 3 Kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu.

Penulis bagian dari KOMPAL
Penulis bagian dari KOMPAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun