Noto Susanto
Noto Susanto Dosen

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Baju Lebaran, Menuju Hari Kemenangan

5 Mei 2021   20:43 Diperbarui: 5 Mei 2021   20:48 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baju Lebaran, Menuju Hari Kemenangan
Foto: wolipop.detik.com dan abdimadrasah.com


Setelah Tunjangan Hari Raya (THR) diterima, saatnya beli baju baru? Menjadi kebahagiaan umat muslim bila bisa beli baju untuk lebaran, suatu kebiasaan karena untuk merayakan hari lebaran dan menikmati kemenangan setelah melaksanakan 30 hari berpuasa. 

Bulan suci Ramadan, bulan yang penuh berkah dan penuh kenikmatan. Dalam menjalankan aktivitas selama bulan puasa sudah pasti ingin merencanakan atau memperkirakan kebutuhan yang akan dibeli terutama baju baru untuk hari lebaran.

Sebetulnya baju baru tidak harus belinya saat lebaran, hari biasa diluar lebaran bisa juga beli baju baru dan tidak beli baju baru lebaran tidak apa-apa juga. Namun terkadang terasa iba terhadap diri sendiri, anak, istri, keluarga karena tidak bisa beli baju baru. 

Baju baru lebaran tidak menjadi keharusan namun itulah pentingnya membuat rencana kebutuhan dan keinginan yang akan dibeli menjelang hari lebaran. Mustahil selama setahun lamanya dengan aktivitas bekerja tentunya bisa menyimpan uang untuk keperluan lebaran, artinya bisa membeli baju lebaran tersebut.

Kesenangan dan keceriaan sangat bisa dirasakan saat beli baju lebaran untuk anak-anak terutama beli baju anak sendiri, untuk ponakan, untuk adik, dan untuk saudara lainnya. "Cerita ini sudah pasti dialami setiap pembaca, karena pada dasarnya kita semua melalui proses menjadi anak kecil dan menunggu juga baju lebaran dari kedua orang tua kita masing-masing". 

Selanjutnya bagaimana menurut ajaran Islam berpakaian saat lebaran "berpakaian dihari lebaran terdapat dalam hadis Nabi. Yang diriwayatkan Al Bukhori menyatakan, saat Lebaran, Nabi Muhammad menganjurkan untuk menggunakan untuk menggunakan pakaian yang terbaik".

Yang dimaksudkan dengan pakaian terbaik adalah pakaian yang bersih, tidak bau, licin, di setrika, rapi dan tentunya menutup aurat terutama bagi umat muslim baik laki-laki maupun perempuan diantaranya juga, yang sedang menjalani hari lebaran tersebut. 

Dari penjelasan diatas bahwa sesungguhnya tidak menjadi suatu kewajiban baju baru untuk lebaran, melainkan menggunakan pakaian yang terbaik. Hal ini bisa saja baju lebaran tahun belakangan, baju simpanan, baju kesayangan, dan lain sebagainya. 

Dari sisi lain tidak bisa dihindari bahwa perasaan dan pikiran manusia pasti ingin memiliki hidup seperti manusia lainnya, artinya ingin hidup lebih hidup tentunya mempunyai dan memenuhi kehidupan baik masa sekarang maupun masa akan datang seperti kebutuhan sehari-hari baik sandang, pangan dan papan.

Ingin punya gaya menggunakan baju baru saat lebaran hal yang bisa dirasakan setiap umat muslim yang menikmati hari kemenangan "Idul Fitri"  namun itu semua bukan gaya memang sudah waktunya untuk menghargai sesama manusia dan yang paling penting untuk menghadapi Allah-SWT. Baju lebaran merupakan cermin jiwa seseorang untuk menampilkan diri agar di nilai orang menjadi suci dan bersih.

Rasa gengsi terhadap baju lebaran, mempunyai persepsi setiap manusia yang hidup diatas bumi ini, terutama antara "Si Kaya dan Si Miskin" tentunya sangat jauh berbeda baik dari harga, kualitas, dan bahan baju lebaran tersebut. Hal ini pasti ada rasa minder juga, jika melihat si kaya menggunakan baju lebaran.

Namun sebagai umat muslim harus menyadari juga bahwa di "Hari kemenangan Idul Fitri" kaya dan miskin di sisi Tuhan sama derajatnya. Di mata tuhan adalah umat muslim yang bertaqwa dan beriman dalam menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Jadi tidak perlu merasa sedih dan kecewa, harus perbanyak rasa syukur terhadap apa yang anda miliki...Amiin.

Fenomena yang dialami dan dirasakan masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak bisa membeli baju lebaran dengan berbagai macam kondisi yang dihadapi seperti karena masa pandemi covid-19, pengangguran, belum dapat pekerjaan, karena kondisi ekonomi tidak mendukung, karena penghasilan tidak mencukupi, karena yatim piatu, dan kondisi lainnya.

Dari fenomena diatas bukan suatu alasan atau pilihan karena kondisi sudah menjadi suatu "Nasib dan Takdir" sehingga perjalanan hidup seseorang sudah di tentukan oleh Allah-SWT. Manusia hanya bisa berusaha, berdo,a, dan bekerja keras yang menentukan hanya Tuhan yang Maha Kuasa. Jangan pernah mengeluh dan teruslah berjuang dalam menjalani kehidupan yang penuh lika-liku.

Analisanya adalah setiap manusia mempunyai jalan hidupnya masing-masing terutama untuk menuju hari kemenangan lebaran Idul Fitri. Semoga di bulan yang suci ini, seluruh umat muslim diberikan jalan untuk menuju kemenangan yang insyaallah akan dilaksanakan pada Tanggal 12 Mei 2021.

Dari uraian diatas dapat diberikan kesimpulan, terutama suasana mendapatkan baju lebaran menuju di hari kemenangan, sebagai berikut :

  1. Baju lebaran menuju kemenangan, tidak harus menggunakan baju baru melainkan pakaian yang terbaik.
  2. Baju lebaran menuju kemenangan, menjadi kebanggaan umat muslim terutama dalam melaksanakan hari raya Idul Fitri.
  3. Baju lebaran menuju kemenangan, hari yang di tunggu setiap umat muslim seluruh dunia, setelah menjalankan ibadah puasa selama 30 hari lamanya.

Semoga bermanfaat dan membawa inspirasi, jika ada kekeliruan mohon dimaklumi.

Salam Baju Lebaran....

Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS, CPI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun