Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Dosen

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ganti Pola Sehat Lama dengan KOJIMA

4 Mei 2021   23:42 Diperbarui: 4 Mei 2021   23:50 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganti Pola Sehat Lama dengan KOJIMA
Madu KOJIMA mendukung gaya hidup sehat baru kita dan keluarga (Dokpri)



Masa sebelum dan semenjak pandemi itu memang memberikan banyak perubahan pada kehidupan kita sehari-hari. Salah satu aspek yang berdampak paling besar tentu saja kesehatan.

Saya masih ingat betul perbedaan nyata pemakaian masker wajah. Dulu pemakai masker wajah di tempat umum bisa dihitung dengan jari.

Sekarang mayoritas orang memakai masker wajah. Tak ada orang yang mau menularkan apalagi tertular penyakit COVID-19.

Selain masker wajah, pola makan kita pun berubah. Dulu saya sempat dibercandai oleh seisi rumah, "Rajin amat minum jamu. Memangnya mau sesehat apa sih?"

Eh semenjak pandemi, masuklah sejumlah botol vitamin dan suplemen kesehatan ke rumah saya. Orang tua saya sampai mewanti-wanti, "Jangan lupa tiap hari minum jamu dan vitamin ya."

Keluarga saya sempat repot juga ketika harus meminum setiap kemasan berbeda untuk vitamin, herbal, jamu, dan suplemen kesehatan. Selain boros biaya, tidak praktis pula meminumnya.

Nah, setelah mengetahui adanya Madu KOJIMAkami pun bisa lebih nyaman dalam menerapkan pola hidup sehat yang baru semenjak pandemi. Inilah pergantian pola hidup sehat yang lama dengan meminum KOJIMA sebagai Madu dengan 3 kebaikan yaitu Korma, Jinten (Habbatussauda), dan Madu.

Saat berolahraga jangan lupa bawa Madu KOJIMA ya (Ilustrasi: IG @kojima_id)
Saat berolahraga jangan lupa bawa Madu KOJIMA ya (Ilustrasi: IG @kojima_id)

Konsumsi sesendok KOJIMA saat Olahraga


Sebelum pandemi, olahraga sudah kami sekeluarga lakukan dengan teratur. Tapi, masih ada kekurangannya dulu berupa pola konsumsi kami setelah olahraga.

Makanan dan minuman yang kami konsumsi seusai olahraga itu dulu masih kurang sehat. Sebut saja gorengan, minuman bersoda, dan sebagainya.

Lha, ya kalau gitu kapan sehat plus langsingnya? Hehehe... Syukurlah, sejak pandemi pola hidup sehat lama itu tergantikan dengan rutin meminum KOJIMA.

Saat orang tua berobat ke rumah sakit karena asam urat dan diabetes, dokter menganjurkan agar mereka rutin meminum madu setiap hari. Anjuran itu juga berlaku selepas berolahraga.

Saat kita berolahraga, banyak energi (kalori) tubuh yang terbakar dan harus diganti dengan segera agar jaringan otot tubuh tidak sampai melemah. Madu termasuk makanan kesehatan sekaligus obat yang dikenal sejak dahulu kala.

Sekarang, kami meminum jus buah alami dengan sesendok KOJIMA selepas berolahraga. Efeknya, badan kembali bertenaga dan otot pun bisa kembali rileks.

Wedang herbal tambah optimal sehatnya dengan Madu KOJIMA (Dokpri)
Wedang herbal tambah optimal sehatnya dengan Madu KOJIMA (Dokpri)

Bahan pemanisnya pakai KOJIMA saja

Selama ini, kami lebih mengandalkan gula sebagai pemanis. Mulai dari masakan hingga minuman, gula tak luput ditambahkan ke dalamnya.

Penyakit kencing manis yang diderita orang tua kami tak pelak membuat konsumsi gula harus dikurangi baik jumlah maupun jenisnya. Di sisi lain, keluarga kami senang menikmati wedang (minuman) herbal dari rempah-rempah seperti wedang jahe dan wedang uwuh.

Wedang tersebut lebih maaknyuus jika diberi pemanis.
Kalau tidak, wah rasanya bisa ambyar plus hambar, mana enak?

Ternyata, solusinya ada di Madu KOJIMA yang juga mengandung jinten hitam (habbatussauda). Manis didapat, penyakit pun lenyap dengan adanya jinten hitam yang dapat melawan infeksi karena diabetes.

Penderita diabetes mudah terserang infeksi karena ketidakseimbangan kadar gula darah dalam tubuhnya. Nah, jinten hitam (habbatussauda) inilah yang bisa menyeimbangkan kembali.

Sempat merasakan jinten hitam bubuk, kami kini lebih menikmati habbatussauda cair yang terkandung dalam KOJIMA. Selain sehat, juara deh untuk kelezatan dan kenikmatan rasanya, mantap!

Yuk buat puding buah dengan Madu KOJIMA ini (Ilustrasi: IG @kojima_id)
Yuk buat puding buah dengan Madu KOJIMA ini (Ilustrasi: IG @kojima_id)

Lezatnya kudapan sehat dengan KOJIMA

Jujur, dulu kami sekeluarga asal makan saja masakan dan minuman ringan lainnya. Tujuannya yaitu untuk mengganjal perut dan menambah energi di antara 3 waktu makan besar lainnya (sarapan, makan siang, dan makan malam).

Siapa sangka, kebiasaan itu berbahaya bagi kesehatan karena dapat menambah berat badan. Seringkali terjadi, kegemukan pada seseorang timbul karena seringnya mengemil.

Buah segar dapat kita pilih untuk bahan cemilan. Salah satunya yaitu buah korma.

Selama Ramadan, kita mudah membeli korma di mana-mana. Namun lain ceritanya di luar bulan puasa dimana korma relatif lebih jarang kita jumpai di pasaran.

Korma yang terkandung dalam KOJIMA adalah jawaban tepatnya. Ohya, KOJIMA juga bisa dicampur dalam menu resep sehat kita lho.

Dapatkan promo KOJIMA di sejumlah tempat terdekat dari rumah kita maupun online shop (Dokpri)
Dapatkan promo KOJIMA di sejumlah tempat terdekat dari rumah kita maupun online shop (Dokpri)
Jadi, selain bisa diminum langsung, KOJIMA juga membuat cemilan kita tambah lezat dan sehat. Ngemil jadi engak khawatir badan melar deh, horee!

Nah, tunggu apalagi? Yuk segera ganti pola sehat lama yang tak mendukung primanya stamina dengn KOJIMA yang telah terbukti khasiatnya untuk tubuh fit kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun