Tety Polmasari
Tety Polmasari Lainnya

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Anak Tidak Suka Sayur? Coba Bikin Telur Dadar Sayuran

19 April 2021   22:30 Diperbarui: 19 April 2021   23:11 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Tidak Suka Sayur? Coba Bikin Telur Dadar Sayuran
Dokumen pribadi

Ini adalah telur dadar sayuran. Sebagaimana namanya telur dadar yang berisi sayuran. Isinya wortel, labu, dan kacang panjang. Tadi saya bikin untuk sajian untuk berbuka puasa sekalian makan malam.

Anak-anak saya sebenarnya bukannya tidak suka makan sayur. Cuma tidak terlalu suka saja. Apalagi yang namanya kacang panjang, pasti tidak disentuh.

Kalau pun anak-anak makan sayur, paling kangkung, bayam, sop, sawi putih. Beda dengan saya dan suami, jenis sayur apapun dimakan.

Setiap mau masak, ketika saya tanya mau masak sayur apa, jawaban yang ke luar ya yang saya sebutkan tadi. Kalau saya tawari sayuran yang lain selalu tidak mau.

Padahal, sayuran adalah bagian yang sangat penting untuk melakukan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari. 

Mengonsumsi sayuran juga dapat membantu mencegah penyakit sedari dini karena banyak kandungan serat dan nutrisi baik lainnya di dalamnya.

Terlebih sayuran hijau yang memiliki kandungan serat yang tinggi, serta kaya akan vitamin dan mineral. Kandungan ini sangat bagus untuk kesehatan saluran pencernaan kita.

Entah, sudah berapa kali anak-anak dipaksa makan sayur oleh suami, selalu jawabnya tidak doyan, jika masak sayur yang bukan yang mereka sukai. Tapi kan bosan juga, sayurannya masa yang itu lagi, itu lagi?

Nah, tadi saya iseng saja mencoba kalau telur dadar isi sayuran yang tidak begitu disukai anak-anak apakah dimakan? Coba ah. Sepertinya pasti mau, terlebih telur adalah makanan kesukaan mereka.

Saya pun menyiapkan tiga batang wortel, setengah labu ukuran sedang, dan 5 helai  kacang panjang, saya bersihkan. Wortel dan labu saya parut, sementara kacang panjang saya potong kecil-kecil. Taruh di wadah.

Kemudian saya masukkan 3 butir telur ayam, 3 sendok makan tepung terigu, aduk sampai merata, kasih sedikit garam dan sedikit penyedap rasa.

Lalu saya ulek 3 siung bawang putih, 3 siung bawang merah, 3 cabai merah, dan 3 cabai rawit. Saya tumis dengan sedikit margarin sampai harum kemudaian dimasukkan ke dalam wadah adonan. Aduk-aduk lagi.

Saya panaskan minyak goreng di atas teflon, tuangkan deh adonan, lalu goreng telur dengan api kecil. Setelah satu sisi matang dan kecoklatan, baru dibalik dan lanjutkan menggoreng sampai matang kedua sisinya. Jika sudah matang ditaruh deh di piring.

"Kak, enak nggak?" tanya saya kepada anak pertama saya ketika adzan maghrib berkumandang pertanda waktu berbuka puasa telah tiba.

"Ini apa?" tanyanya yang saya jawab telur dadar sayuran.

Setelah dicicipi, anak pertama saya menjawab enak. Terbukti anak saya mengambil beberapa potong telur dadar sayur yang dimakannya tanpa nasi. Wah, doyan berarti.

Suami lantas ikut mencoba dan mencomot satu potong. "Enak Bun," kata suami.

Anak kedua saya juga bilang enak. Malah minta dibuatkan nanti pas sahur.

Alhamdulillah...kalau begitu. Jadi, bisa disiasati nih besok-besok, ganti dengan jenis sayuran yang lain. Tak ada rotan, akar pun jadi. Begitu kata pepatah.

Telur menjadi salah satu makanan yang paling bergizi karena di dalamnya mengandung berbagi nutrisi yang luar biasa. Telur memiliki kandungan vitamin, mineral, protein berkualitas tinggi, lemak baik, dan masih banyak lainnya.

Dalam satu telur mengandung Vitamin B12, Vitamin B2, Vitamin A, Vitamin B5, dan Selenium. Kandungan-kandungan tersebut yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, termasuk kalium, zat besi, seng, mangan, Vitamin E, dan folat.

Jadi, cukup menyehatkan, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun