Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Guru

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadhan Banyak Bukber? Begini Cara Mengatur Keuangan Anda!

18 April 2021   16:19 Diperbarui: 18 April 2021   16:40 1716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan Banyak Bukber? Begini Cara Mengatur Keuangan Anda!
sumber gambar: liputan6.com

Kalau membahas bagaimana cara me-manage waktu, sepertinya teman-teman sudah ahli dan paham bagaimana mengaturnya. Nah, artikel kali ini kita akan coba pelajari bagaimana cara me-manage uang yang kita miliki. 

Kenapa sih mengatur keuangan itu penting? Bagi seorang pelajar yang mungkin belum punya uang sendiri, artikel ini mungkin belum terlalu kalian butuhkan. Tapi bagi teman-teman yang sudah punya pemasukan sendiri, sepertinya perlu sekali artikel ini.

Apalagi bagi teman-teman yang baru pertama kali punya uang hasil jerih payah sendiri, pasti ada rasa tidak rela uangnya diberikan ke orang lain. Betul? Walau tidak semuanya seperti itu, tapi saya yakin banyak yang punya pemikiran tersebut. Salah satunya saya. Kenapa? 

Biasanya ini menjadi bahan pelampiasan. Karena dulu, ketika SMA uang masih minta sama orang tua. Sehingga, ketika menginginkan sesuatu, tidak bisa langsung terkabul. Tapi harus mengumpulkan dulu berbulan-bulan baru bisa membeli barang yang diinginkan. Tapi karena sudah punya uang sendiri, akhirnya merasa bebas membeli barang dan makanan apapun, alhasil kita menjadi orang yang boros dan tidak cerdas dalam mengatur keuangan sendiri.

Nah, ini yang pernah saya alami. Saya merasakannya sendiri ketika dulu mulai kuliah. Saya merasa, kebutuhan kuliah terlalu banyak. Uang yang diberikan orang tua pun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kuliah saya. Akhirnya, saya coba berpikir bagaimana agar bisa menghasilkan uang sendiri. Saya mencoba beberapa pekerjaan freelance, tapi ternyata sangat melelahkan dan kuliah jadi terbengkalai.

Akhirnya, saya coba cari jenis pekerjaan lain yang tidak terlalu melelahkan. Dapatlah, mengajar privat. Dari sana, saya mendapatkan penghasilan yang lumayan. Bahkan, saya berhasil mencapai titik di mana pemasukan saya mengajar privat selama satu bulan, bisa untuk membayar kuliah sendiri. Karena saking berlebihnya pemasukan yang saya punya saat itu.

Karena saya sudah punya uang sendiri, akhirnya saya merasa bebas. Saya merasa bisa membeli barang yang diinginkan dan makanan yang memang ingin sekali saya makan. Alhasil, uang yang dimiliki tidak terkontrol dengan baik, tabungan pun tidak jelas, berat badan naik, dan banyak kesia-siaan yang dikeluarkan karena tidak berpikir panjang. 

Nah, dari kesadaran tersebut, saya coba me-manage ulang bagaimana mengatur uang yang sama miliki ini, agar punya tabungan untuk masa depan, tetap hemat, dan menjaga harta yang diberikan oleh Allah ini dengan amanah. Apalagi Bulan Ramadan seperti ini. Banyak sekali godaan yang menggoda kita di luar sana. Terlebih, buka puasa bersama yang terus datang silih berganti tak pernah berhenti. Akhirnya, uang ludes untuk buka puasa bersama saja. 

Nah, semoga cara saya di bawah ini bisa menjadi inspirasi buat teman-teman semua. Ini cara saya mengatur keuangan sendiri. Silakan disimak!

PERTAMA, SUSUN ANGGARAN

Setiap orang pasti punya kebutuhan hidupnya masing-masing. Nah, saya biasanya menyusun anggaran. Kira-kira gaji yang saya miliki saat ini, bisa untuk apa saja. Akhirnya saya coba bagi-bagi ke beberapa poin yang memang selalu keluar secara rutin tiap bulannya.

1. untuk orang tua

2. untuk kebutuhan saya sebulan

3. untuk membayar wifi rumah

4. untuk tabungan hidup

5.  untuk hal yang tidak bisa saya sebutkan

Saya merasa, keperluan di atas yang memang sudah wajib dikeluarkan tiap bulan, ternyata gaji yang saya miliki sepertinya terlalu pas-pasan. Akhirnya, tabungan hidup yang sudah saya targetkan, tidak bisa tercapai. Dari sini, saya coba mencari penghasilan lain selain mengajar. Alhamdulillah, pekerjaan lain itu berjalan sampai sekarang.

Nah, mungkin kamu perlu mengatur keuangan seperti itu. Terlebih, cobalah dicatat, mana pengeluaran prioritas dan mana pengeluaran minoritas. Coba kamu lihat berapa uang yang kamu miliki bulan ini, kemudian anggarkan itu dengan kemungkinan pengeluaran yang akan terjadi selama sebulan ke depan. Terlebih, buka puasa bersama bareng kerabat. Kamu harus pikir-pikir dulu, apakah itu termasuk pengeluaran prioritas kamu atau bukan.

KEDUA, KETAHUI PENYEBAB BOROS

Nah, saya melakukan ini. Dulu, ketika saya masih awal-awal punya pemasukkan sendiri, setiap akhir bulan saya biasanya beli beberapa baju baru atau beli beberapa buku. Saya merasa, saya perlu mengapresiasi diri sendiri setelah bekerja keras selama sebulan penuh. Tapi, setelah saya berpikir ulang, ternyata yang saya lakukan itu pemborosan.

Saya mencoba stop, tapi menurut saya, kalau stop juga salah. Karena membeli baju adalah keterbatasan pakaian saya saat itu, dan membaca buku adalah kesukaan saya sejak dulu. Sehingga, saya coba untuk tidak menghilangan kebiasaan tersebut, tapi dengan cara dikurangi dan pilih salah satu. 

Misalnya, bulan Januari saya akan beli satu baju saja, maka bulan februari saya akan beli sau buku saja. Begitu seterusnya selang-seling sampai saya merasa sudah tidak butuh baju baru lagi. Kenapa saya melakukan itu? Karena itu cara saya mengapresiasi kerja keras saya selama sebulan. Tapi, agar tidak boros, saya siasati dengan cara dikurangi dan alhamdulillah berjalan sampai sekarang.

Kenapa saya kurangi dulu? Kebiasaan buruk itu tidak bisa kita hilangan dengan mudah. Tapi harus pelan-pelan. Pasti nanti di masa depan, akan ada titik di mana kita merasa jenuh dengan apa yang sudah kita lakukan itu. Jadi, tunggu saja masanya.

KETIGA HEMAT PERLAHAN

Nah, ini masih berhubungan dengan tips kedua di atas. Cara saya mengurangi apa yang ingin saya beli adalah bentuk hemat yang dilakukan dengan pelan-pelan. Seperti yang saya katakan di atas, membuang kebiasaan buruk itu, tidak bisa cepat. Kita perlu pelan-pelan. Hingga nanti sampai akhirnya kita akan menemukan titik di mana, kita merasa itu sudah tidak diperlukan lagi.

KEEMPAT, JANGAN TERGODA OLSHOP

Semakin banyak aplikasi olshop di hp kamu, maka akan semakin besar peluangnya kamu akan boros. Apalagi sedang Bulan Ramadan seperti ini. Pasti di aplikasi olshop banyak sekali diskon pakaian dari 70%-90%. 

Kalau kamu tidak mudah tergoda dengan olshop, tak apa untuk tidak di uninstall. Tapi kalau kamu tidak bisa mengontrol diri, saya sarankan uninstall dulu sementara aplikasi olshop itu. Agar kamu bisa mengurangi godaan-godaan yang membuat kamu jadi boros.

Begitu pun ketika banyak sekali agenda buka puasa bersama. Jangan semuanya diikuti. Memang ada silaturahimnya di sana. Tapi kalau setiap bukber kamu harus mengeluarkan biaya, itu bisa dibilang pemborosan juga. 

Mungkin, kamu bisa siasati dengan, tetap menghadiri acara bukber, tapi tidak memesan makanan, atau membawanya dari rumah, atau bisa juga pesan yang murah-murah saja. Saya bukannya mengajarkan irit ya. Tapi, ketika kamu merasa bukber yang kamu lakukan sudah terlalu banyak, saya sarankan lakukan hal di atas.

TERAKHIR, PUNYA CATATAN KEUANGAN

Saya melakukan ini. Setiap pengeluaran, biasanya saya catat. Bukan di buku. Karena saya tidak setiap saat membawa buku. Tapi saya menggunakan aplikasi keuangan. Pasti banyak aplikasi keuangan di playstore atau appstore. Nah, coba kamu download. Semoga itu bisa mempermudah kamu dalam mengatur keuangan tiap bulannya. Bahkan, kamu jadi mengetahui apakah bulan ini kamu boros atau tidak.

Pada dasarnya, mengatur keuangan itu sama mudahnya dengan mengatur waktu. Hal yang dianggap sulit adalah melakukannya dan menahan godaan yang ada di luar sana. Itu yang perlu kita kontrol betul-betul.

Semoga artikel ini bisa membantu teman-teman mengatur keuangan di Bulan Ramadan. Ingat, uang juga amanah dari Allah. Kalau kitanya tidak bijak menggunakan uang, takutnya Allah marah dan mengambil semua harta kita. Naudzubillah.

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun