Anissa Kinaya Maharani
Anissa Kinaya Maharani Mahasiswa

Truth suffers those who denies

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Berbuka Puasa: Tim Langsung Makan Berat atau Takjilan Dulu Biar Afdal?

13 Mei 2022   11:14 Diperbarui: 13 Mei 2022   11:32 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuka Puasa: Tim Langsung Makan Berat atau Takjilan Dulu Biar Afdal?
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Satu dua jam menuju buka puasa, biasanya waktu malah seperti berhenti sesaat. Anak panah pada jam dinding tak kunjung berdetik, tak kunjung berpindah tempat pula. Andra yang sudah bersiap di depan meja makan dengan teh manis di tangannya, bolak-balik melihat jam yang tak berkutik itu. Hampir terpikir olehnya untuk mengganti baterai jam tersebut.

 

Saat adzan maghrib mulai berkumandang dari satu masjid ke masjid lainnya, tanpa basa-basi, Andra langsung meneguk teh manis miliknya. Hanya Tuhan yang tahu, bocah itu sudah memanjatkan doa berbuka puasa atau belum, yang jelas di benaknya terus terpikirkan dua pilihan berat,

 

"Langsung makan nasi atau takjilan dulu, ya?"

 

Dua pilihan ini memang berat, seperti memilih antara beli baju lebaran baru atau pakai yang tahun lalu saja untuk menghemat uang. Dari dua pilihan ini juga, timbul perbedaan kebiasaan di antara orang-orang yang berpuasa. Tim langsung makan berat saat berbuka atau tim takjilan dulu biar afdal.

 

Biasanya, sore-sore menjelang buka puasa banyak motor lalu lalang berburu jajanan takjil. Ada yang memasang tampang wajah asri sambil menikmati suasana Ramadhan, ada juga yang terbirit-birit seperti akan bertempur saking takutnya kehabisan.

 

Andra sendiri mengaku lebih sering berada di dalam tim takjilan dulu baru setelah itu makan berat. Ia berpendapat, takjilan itu seperti bentuk selebrasi sehabis seharian berpuasa, apa lagi jika dilakukan bersama teman-teman,

 

"Sebenarnya takjilan itu bukan sekadar berbuka dengan yang manis-manis atau camilan, tapi proses berburu takjil bareng teman dan menikmatinya bersama-sama sehabis seharian perut kosong itu yang seru. Beda rasanya sama kalau langsung makan nasi," ujarnya sambil melahap dua butir biji salak sekaligus.

 

Namun, tidak sedikit pula yang memilih untuk bergabung dalam tim langsung makan berat. Alasannya tidak jauh-jauh dari agar langsung kenyang, takut gemuk jika ngemil dulu, mau hemat, atau ibu malas masak, jadi langsung makan nasi saja dengan telur dan kecap.

 

Tak jauh dari rumah Andra, sekitar 300 meter ke arah Selatan, terdapat masjid kecil dengan nuansa krem ke cokelat-cokelatan berdiri kokoh di tengah perumahan tersebut. Di teras masjid, terlihat seorang muazin sedang sibuk menyapu bersih butiran debu yang tak kasat mata itu. Jaya namanya. Tepat di samping kanan Jaya berdiri, tiga butir kurma, segelas air putih dan teh hangat telah siap menanti di atas meja kecil,

 

"Kalo saya biasanya membatalkan puasa pake kurma dengan jumlah yang ganjil, sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam. Habis itu siap-siap salat maghrib, baru lanjut makan yang lain. Biar enggak kaget perutnya langsung makan banyak, " ujarnya.

 

Sunnah yang dimaksud Jaya tersebut diambil dari hadits Anas bin Malik Radhiallahu'anhu,

 

"Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma segar) sebelum salat. Jika beliau tidak punya ruthab, maka dengan tamr (kurma kering), jika beliau tidak punya tamr, maka dengan beberapa teguk air" (HR. Abu Daud no.2356, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

 

Bukan berarti apa yang dilakukan Andra dan tim lawannya saat berbuka puasa itu salah, tapi jika perbuatan tersebut datang dari Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, maka sangat dianjurkan. Terlebih lagi, jika kita melakukan sunnah, sudah pasti ada pahala yang didapat.

 

Terlepas dari tim "itu" atau tim "ini", yang paling utama adalah memanjatkan doa berbuka puasa dan bersyukur atas kelancaran puasa yang telah dijalani seharian penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun