Alifis@corner
Alifis@corner Seniman

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tradisi Unik untuk Ramadan

18 Mei 2020   21:53 Diperbarui: 18 Mei 2020   21:57 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Unik untuk Ramadan
Ketupat (biem.co)

Tradisi atau ritus budaya di Indonesia begitu kaya dan beragam dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampa Rote. Demikian juga tradisi yang berkaitan dengan kehadiran bulan Ramadan. Tradisi menjelang maupun di akhir bulan Ramadan di budaya Indonesia unik sesuai nilai-nilai budaya lokal memiliki makna dan semangat yang hampir sama.

Tradisi adalah kebiasan-kebiasaan yang terjaga, memiliki nilai-nilai kebaikan dan luhur. Tapi tidak semua kebiasaan bisa disebut tradisi. Contohnya, satu hal unik yang menjadi kebiasaan umat muslim  adalah menanti pengumuman pemerintah melalui televisi atau radio apakah besok mulai puasa ? sehingga malam itu bisa bertarawih. :)

Di tahun ini, tradisi-tradisi terkait bulan Ramadan yang menghimpun orang banya dan berpotensi kerumunan tidak akan kita temui, hanya semangatnya yang masih bisa kita rasakan.

Menjelang Ramadhan

 Tradisi menjelang Ramadhan pada dasarnya menjadi tonggak dasar pribadi muslim dalam mempersiapkan dan menyucikan diri. Dapat dipilah menjadi 3 bagan kegiatan, (1) diwujudkan dalam momen berkumpul saling memaafkan, makan bersama, (2) diwujudkan dengan kegiatan yang bermakna penyucian, dan (3) diwujudkan dalam bentuk ziarah.

Momen berkumpul, silaturahmi saling memaafkan, berbagi atau makan bersama sebagai persiapan menuju bulan suci dimiliki tradisi Munggahan (Sunda), Megibung (Karangasem), Malamang(Minagkabau), Meugang (Aceh), Dugderan (Semarang), Suro'baca(Makassar), Megengan (Surabaya).

Momen yang  bermakna menyucikan diri dalam rangka memasuki bulan Ramadan dimiliki tradisi Padusan (Boyolali), Jalur Pacu (Riau), Balimau (Minangkabau).  Sedangkan momen yang diikuti dengan ziarah dimiliki oleh tradisi Nyadran (Jawa, Jawa Tengah), Suro'baca (Makassar), Ziarah Kubro (Palembang).

Tradisi di Nganjuk bahkan memiliki perpaduan antara tradisi padusan di tengah masyarakat yang bermakna semangat untuk menyucikan diri dan tradisi megengan (berkatan) di masjid-masjid kampung. Dirangkai juga dengan tradisi ziarah masing-masing keluarga ke makan kerabat.  Di Pasuruan lebih kuat tradisi ziarah. Di kota Kupang tidak ada tradisi khusus menjelang Ramadan.

Di Ujung Ramadan 

 Di 10 hari terakhir, umat Islam yang menjalankan ibadah puasa Ramadan semakin bersemangat karena berharap keistimewaan yaitu keutamaan Lailatul Qadar. Diriwayatkan dari jalur Aisyah, dikatakan, "Ketika memasuki 10 akhir Ramadan, Nabi mengencangkan sarung, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah" (H.R. al-Bukhari).

Ada beragam ibadah menghidupkan malam-malam terakhir dan kegiatan yang kental dengan tradisi atau budaya lokal dimana umat Islam berada.

Di malam hari, amalan-amalan ibadah di keluarga muslim yaitu dengan membangunkan anggota keluarga untuk turut mengerjakan qiyamul lail berupa salat tahajud. Biasanya dengan menunda sholat witir setelah tarawih, yang akan dikerjakan seusai tahajud. Diantara waktu-waktu diisi dengan memperbanyak baca Al-Qur'an, utamanya dapat dilakukan pada sepertiga terakhir malam, setelah magrib, atau sesudah subuh. Ini sejalan dengan situasi pandemi covid-19 yang tidak memungkinkan kegiatan iktikaf di masjid terutama di daerah yang rawan terhadap persebaran virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun