Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Ilmuwan

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

2 Doa, 5 Ayat, dan 8 Hadits Pilihan Paling Diingat Saat Ramadhan

28 April 2021   19:31 Diperbarui: 28 April 2021   19:41 1722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
2 Doa, 5 Ayat, dan 8 Hadits Pilihan Paling Diingat Saat Ramadhan
Ilustrasi gambar: www.grid.id

Marhaban ya Ramadhan, tahun ini kembali seluruh umat islam di dunia melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Inilah ibadah yang datang setahun sekali yang pastinya paling ditunggu-tunggu. Kesempatan  kepada umat islam yang beriman untuk memperbanyak amalan shalih seperti ibadah, membaca ayat suci al-Quran, dan memperbanyak doa dan kesempatan  untuk bermuhasabah seperti mengingat, merenungi, membaca dan melafazhkan hadits-hadist nabi.

Lalu adakah Doa/Hadits/Ayat Suci Paling Diingat Saat Ramadhan? Buat saya pribadi jelas ada. Ini dia;

1. Ayat tentang Diwajibkan Berpuasa di Bulan Ramadhan

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS al-Baqarah ayat 183)

Dari ayat ini terungkap jika hukum berpuasa di bulan Ramadhan adalah wajib sehingga apabila kita melakukannya akan mendapat pahala dan jika meninggalkan akan berdosa. Dengan pahala akan membawa keselamatan dan dengan dosa akan membawa petaka bagi kehidupan kita baik di dunia dan akhirat.

Dari ayat di atas pula kita mengetahui bahwa:

  • Puasa merupakan ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad meskipun pelaksanaannya berbeda.
  • Puasa merupakan masalah keimanan yang sudah ada sejak lama, di mana ia tidak berubah dan berbeda meskipun zaman telah berubah dan berganti.  

2. Ayat dan Hadist tentang Keistimewaan Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan itu bulan yang istimewa yang berbeda dari bulan lainnya, mendapat julukan sebagai bulan seribu bulan dan diturunkannya kitab suci al-Quran. Jadi patut dirindukan dan disambut dengan penuh rasa syukur. Karena di dalamnya, pintu kebaikan terbuka lebar, seluruh amal kebaikan akan dilipatgandakan dan terdapat malam lailatul Qadar yang pahala menyamai pahala seribu bulan.

Terkait hal ini ada satu ayat dan hadist yang melekat dalam ingatan,

"Bulan yang didalamnya diturunkan (permulaaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." (QS al-Baqarah ayat 185)

Ayat di atas memberi tahu kepada kita bahwa al-Quran, Puasa dan Ramadhan saling berkorelasi. Al-Quran diturunkan sebagai dasar pedoman hidup manusia. Sedangkan puasa disyariatkan untuk mencegah manusia dari perbuatan tercela. Maka bulan Ramadhan adalah sarana melatih diri dan jiwa. Hal ini sangatlah tepat, karena Allah memerintahkan umat islam untuk melatih diri dan jiwa pada bulan diturunkannya dasar pedoman hidup manusia, yakni al-Quran.

Terkait hadits, diriwayatkan secara shahih oleh Al-Bukhari dari Rasulullah bahwa beliau bersabda:

"Apabila bulan Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka dikunci dan setan-setan dibelenggu."

Dari hadist ini terungkap bahwa pintu-pintu surga hanyalah dibuka pada bulan ini, karena banyaknya amal shalih dan penyemangat bagi orang-orang yang beramal. Pintu-pintu neraka dikunci karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang-orang beriman. Sedangkan setan-setan dibelenggu atau dirantai sehingga mereka tidak bebas menggoda manusia sebagaimana mereka bisa bebas melakukan itu pada bulan selain Ramadhan.

3. Hadits tentang Bau Mulut Orang yang Berpuasa

Katanya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di hadapan Allah daripada bau wangi minyak kesturi.

Nabi Muhammad bersabda:

"Demi zat yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, sungguh bau busuk mulut orang yang berpuasa lebih harum di hadapan Allah daripada minyak kesturi." (Hadist Riwayat (HR). Al-Bukhari)

Namun, kita sebagai insan yang diberi akal oleh Allah, tetap perlu menjaga kebersihan mulut di saat puasa dengan:

  • Menggunakan siwak secara kontinu, karena bersiwak itu membersihkan mulut dan menjadikan Allah ridha.
  • Berkumur-kumur secara kontinu, asalkan orang yang berpuasa tidak menelan air sedikit pun.
  • Menggunakan sikat gigi dan pasta gigi, namun harus berhati-hati agar air dan pasta tidak tertelan.

4. Hadits tentang Niat Puasa di Malam Pertama Bulan Ramadhan

Seseorang yang hendak berpuasa mengetahui tibanya bulan Ramadhan maka dia wajib berniat puasa pada malam harinya. Ini berdasarkan hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Nabi Muhammad SAW bahwasanya beliau bersabda:

"Barangsiapa yang belum berniat puasa sebelum fajar, maka tiada puasa baginya."

Dari Hadits ini juga terungkap bahwa seseorang tidak boleh melafazhkan niat, misalnya dengan mengucapkan, "Aku berniat puasa pada bulan Ramadhan besok pagi dengan iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT. Atau mengucapkan, "Wahai Allah, hamba berniat untuk berpuasa sebulan penuh," karena niat itu tempatnya di dalam hati, sehingga mengucapkannya adalah kesalahan.

Jadi kaum muslimin cukup berniat pada malam pertama bulan Ramadhan saja atau hanya berpuasa Ramadhan (sebulan penuh) dengan sekali niat, kecuali orang yang sakit atau musafir, yang terkadang berpuasa pada satu hari dan tidak berpuasa  pada hari lainnya. Jadi jika dia akan berpuasa lagi, tentu dia perlu memperbaharui niatnya.

5. Hadits tentang Mengucapkan kata-kata keji atau berkata bohong Saat Puasa

Sering terjadi di mana sejumlah  orang yang berpuasa membalas dengan kata-kata keji atau berkata bohong ketika ada orang yang memaki atau bersikap bodoh terhadapnya. Ini adalah kesalahan.

Yang harus dilakukan oleh orang yang berpuasa adalah tidak mengindahkan orang yang bertindak bodoh pada dirinya namun justru berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya aku sedang puasa." Sebagaimana disebutkan dalam Hadits diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda,

"Puasa adalah perisai, maka janganlah seseorang berkata keji, jangan pula bertindak bodoh. Apabila ada orang yang melaknat atau mencaci maki dirinya, hendaklah dia berkata, 'sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya aku sedang berpuasa'."

6. Ayat dan Hadits tentang Berlebih-lebihan dalam Berbuka Puasa

Ada sebagian orang (nyata/real) sangat keterlaluan dalam persiapan berbuka puasa dan memperbanyak jenis makanan sampai-sampai jumlahnya melebihi dari kebutuhan orang-orang yang berpuasa saat berbuka. Apalagi sesudah itu semua makanan yang tersisa dibuang begitu saja. Tindakan berlebihan ini tentu salah baik menurut syariat dan juga kesehatan, serta mengingatkan kita akan firman Allah dan Hadits.

  • Secara syariat, mengandung unsur melecehkan nikmat Allah dan kemubadziran.

Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS Ibrahim ayat 7)

"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan." (QS al-Isra ayat 27)

"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS al-A'raf ayat 31)

Ayat atau firman-firman di atas mengajarkan kita bahwasanya bersyukur kepada Allah SWT itu adalah keharusan dan menjadi sebab langgeng atau lestarinya nikmat.

  • Secara kesehatan, juga banyak pakar kesehatan yang mengatakan terlalu banyak makan berbagai jenis makanan sangat berpotensi membahayakan kesehatan orang yang berpuasa.

Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bersabda:

"Tiadalah manusia itu memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perut. Manusia itu cukup dengan beberapa suapan untuk menegakkan tulang sulbinya. Apabila manusia tetap terkalahkan oleh nafsu dirinya maka ketahuilah bahwa sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga sisanya untuk pernapasan."

Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi bersabda:

"Apabila salah seorang di antara kalian berbuka puasa, maka hendaklah dia berbuka dengan kurma. Jika dia tidak mendapatkan kurma maka dengan air, karena itu suci."

Anas bin Malik berkata (HR. Abu Dawud):

"Dahulu Rasulullah berbuka puasa dengan Ruthab sebelum mengerjakan shalat. Jika tidak ada Ruthab maka dengan Tamr. Jika tidak ada Tamr, maka beliau minum beberapa teguk air."

"Dahulu Nabi Muhammad menyukai berbuka puasa dengan tiga butir Tamr atau makanan yang belum tersentuh api."

Dari hadists-hadits di atas memberi petunjuk dan penerangan bagi kita sebagai umat Rasulullah, bahwa di antaranya:

  • Berbuka puasa dengan kurma dan air tanpa makanan berlemak amat bermanfaat bagi kesehatan yang tak ternilai harganya.
  • Berbuka puasa dengan Ruthab (kurma basah) maupun Tamr (kurma kering) dengan air sangatlah baik dan cocok sekali. Karena ketika puasa, lambung kosong sehingga hati tidak mendapatkan sesuatu yang dapat ia serap dan kirim ke anggota tubuh sebagai kekuatan.
  • Sedangkan sesuatu yang manis (kurma) paling cepat sampai dan disukai hati, terutama kurma basah, hati sangat senang menerimanya untuk manfaat dan kekuatan.
  • Jika Ruthab tidak ada, maka sebagai gantinya adalah Tamr. Jika tidak ada, maka sebagai gantinya beberapa tegukan air, karena air dapat meredakan panasnya lambung dan puasa. Sehingga sesudah itu, lambung siap menerima makanan dan mengonsumsinya dengan penuh selera.

7. Doa Keselamatan Dunia, Akhirat dan Orang Tua

Keselamatan dari Allah adalah sesuatu yang diharapkan oleh setiap kaum muslimin. Keselamatan itu tentu tidak sebatas keselamatan di dunia, tapi juga di akhirat kelak. Karena tidak ada artinya jika kita selamat di dunia, namun tersiksa di akhirat.

Doa selamat beserta artinya yang paling terngiang atau sering diistilahkan doa sapu jagad:

"Rabbanaa aatinaa fiddunnyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah, waqinaa 'adzaa ban naar." Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka."

Selain menginginkan keselamatan dunia-akhirat, sebagai anak yang shaleh, saya juga menginginkan kedua orang tua untuk selalu sehat dan bahagia.

Ini dia doa yang selalu saya panjatkan untuk kedua orang tua ku yang masih hidup di bulan Ramadhan;

"Allahumma fighfirlii wa liwaa lidhayya warham humaa kamaa rabbayaa nii shokhiroon." Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Baik ibu maupun bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil."

 ***

Mari kita ikuti dan terapkan ayat-ayat Allah SWT, hadits-hadits nabi dan doa dalam kehidupan khususnya di bulan Ramadhan, niscaya akan menjadi amalan, kebaikan, pahala dan penyelamat baik di dunia maupun akhirat kelak. Amin!

~***~                                                                                                                                                                                                                                                                                  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun