Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Freelancer

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Surat untuk Kampung Halamanku yang Setia

30 April 2023   11:51 Diperbarui: 30 April 2023   11:57 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat untuk Kampung Halamanku yang Setia
dok. fenni_bungsu

Hai Kampung Halamanku, 

Sengaja daku tuliskan surat indah ini untukmu. Terkesan aneh sih, karena daku belum pernah membuat cerita cinta ini diantara kita, hehe.

Walau terpublikasikan, semoga tidak membuat kamu menjadi sungkan ya, bila kusampaikan, sehingga jadi banyak yang tahu dan membacanya.

Dear, Kampung Halamanku..

Tak kusangka telah banyak perubahan yang kurasakan. Mungkin ketika daku dilahirkan, masih belum paham akan sesuatu di sekelilingku. Namun saat daku mulai beranjak dewasa, barulah daku mengerti bahwa perubahanmu demikian besar.

Lihat saja, salah satu sekolahku yang membuatku mengenakan seragam putih biru. Saat daku sekolah di sana hanya satu lantai. Lalu berputarnya revolusi bumi berkali-kali, renovasi pun terjadi hingga 3 lantai kini tengah berdiri. Ini baru sekolahku, loh.

Lain lagi halnya dengan jalan-jalan di sekitar tempatku tinggal. Aspalnya pun berkali tambal pernah dilakukan. Hiasan gapuranya berubah seiring perubahan tahun dalam memperingati Hari Kemerdekaan Negara kita. Walau ada yang sudah termakan oleh drastisnya cuaca yang berubah yaitu tiang listrik yang masih berdiri tegak, karatnya makin tampak dan tebalnya kabel-kabel yang berhimpitan satu sama lain.

Oh, Kampung Halamanku..

Apakah kamu tahu? Tetanggaku sudah banyak berubah dari semenjak daku kecil.

Tadinya depan rumahku adalah A, lalu berubah menjadi B.

Begitu juga bagian rumah-rumah yang lain.

Awalnya daku belum bisa beradaptasi dengan tetangga yang baru itu, tetapi kamu saja bisa sabar dengan orang-orang yang pindah ke tempat lain meninggalkanmu atau orang baru yang menetap di sini, maka daku pun belajar dari hal itu untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan ini.

Mungkinkah Kamu Mengerti, Wahai Kampung Halamanku?

Daku senang tinggal di sini, karena tak hanya sebagai tempat daku pertama kali melihat dunia, lokasiku tidur-makan-mandi-cuci-berpikir-merenung-menikmati hujan-melihat cerahnya panas matahari-berbenah rumah, tetapi juga meraih keilmuan dan mengumpulkan pundi-pundi indah.

Daku pernah juga merasakan sedih, kecewa, dan marah di sini. Ya, perasaan yang tidak menyenangkan. Tapi tenang, bukan karenamu kok, hehe.. 

Bisa dikatakan, kamu malah jadi tempat yang nyaman saat daku menyampaikan curahan hati kepada Maha Pencipta dengan menghamparkan sajadah hijau dan mengenakan mukena abaya biru dongker lalu beribadah dengan khusuk.

Baca Juga: 5 Identik Ini yang Membuat Kampung Halamanku Unik dan Ngangenin

Please Kampung Halamanku, 

Meski banyak perubahan yang telah daku ceritakan di atas,

serta mungkin suatu saat daku akan bepergian, entah itu berkunjung ke kampung halaman orangtuaku, atau kampung halaman temanku, maupun kampung halaman rekan hidupku suatu saat nanti, daku harap tetaplah kamu setia menjadi kampung halamanku. 

Terima kasih ya, untuk setiap waktu yang telah kita lalui dengan warna-warninya cerita.

Terima kasih telah menerimaku untuk menjalankan misi waddunya wal akhirat, mengenal dunia dan mengenal dalam mempersiapkan bekal menuju akhirat.

Darimu daku belajar banyak hal, agar bisa menjadi pribadi lebih baik dan dewasa.

Tak kan kulupakan cerita yang berkesan dan penuh hikmah yang kulalui bersama kamu, karena menjadi diary yang bermakna, terima kasih kampung halamanku untuk semuanya.

Jakarta, 30 April 2023

from fenni bungsu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun