Eka MP
Eka MP Administrasi

Pecandu Teh dan Penikmat Buku

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Persiapan Lebaran di Masa Pandemi

7 Mei 2021   22:12 Diperbarui: 7 Mei 2021   22:21 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan Lebaran di Masa Pandemi
Doc Pribadi

Lebaran sebentar lagi. Ada kebahagiaan menyambut hari nan Fitri. Hari kemenangan setelah sebulan mengasah diri dalam tempaan puasa Ramadhan. Kegembiraan akan sebuah keberhasilan melawan hawa nafsu pribadi. 

Tetapi di sisi lain perginya Ramadhan adalah sebuah kesedihan. Bagaimana tidak bulan suci penuh ampunan dan berkah. Bulan di mana semua kebaikan mendapatkan ganjaran pahala berlipat ganda. Berpisah dari bulan dimana terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

Persiapan Lebaran

Begitu banyak keistimewaan bulan Ramadhan, sehingga hanya kesedihan yang datang di penghujung waktu. Karena kita tak tahu akankah dapat bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan.

Sebuah pertanyaan terlintas setiap akhir Ramadhan, "Persiapan apa yang sudah dilakukan menjelang perginya bulan penuh rahmat?" 

Setiap orang punya jawaban masing-masing tentunya. Sebagian memikirkan persiapan lebaran seperti kue-kue sajian lebaran, baju baru dan hanpers atau kiriman untuk  sanak saudara dan kerabat. 

Sebagian lainnya menjawab dengan mempersiapkan diri menjadi lebih baik untuk setahun ke depannya.  Mempersiapkan diri sebagai manusia baru yang kembali fitrah untuk terus menjaga akhlak yang baik dan ibadah yang maksimal di hari-hari setelah Ramadhan. 

Doc Pribadi
Doc Pribadi

Masyarakat Indonesia memiliki tradisi berlebaran yang unik. Setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri. Namun secar umum ada satu kesamaan yaitu mempersiapkan hari raya sebagai sebuah perayaan bersama keluarga dan handai taulan. 

Menghormati tamu dengan hidangan istimewa yang tak muncul di hari biasa. Dengan pakaian indah sebagai tanda penghormatan terhadap diri sendiri dan tamunya. 

Kebiasaan turun-temurun tak lekang oleh waktu. Meski pandemi melanda dan mengerem sedikit kebiasaan tersebut namun dalam skala yang lebih kecil tradisi tetap dijalankan.Tentu harus memperhatikan protokol kesehatan. 

THR yang Dinantikan

Tunjangan Hari Raya (THR) selalu dinanti setiap karyawan. Dana yang diperuntukkan merayakan hari raya ini memang menjadi idaman. Maka tak heran jika ada isue bahwa THR tak dibagikan langsung membuat para karyawan kalang kabut. 

Mempersiapkan keperluan hari raya jelas butuh banyak biaya. Maka tunjangan yang hadir setahun sekali ini menjadi primadona. 

Meski dilarang mudik bukan berarti persiapan lebaran menjadi tidak penting. Meski tak seheboh sebelum pandemi tetap saja berhari raya harus istimewa.

Bahkan sebelum THR di tangan sederet catatan belanja sudah tersusun rapi.

Baju Baru untuk  Lebaran

Doc Pribadi
Doc Pribadi
Biasanya setiap Idul Fitri tiba masyarakat Indonesia sudah mempersiapkan baju baru untuk dipakai saat melaksanakan solat di Masjid atau lapangan. 

Mengenakan baju baru yang seragam dengan anggota keluarga lainnya menjadi tradisi yang masih berlangsung hingga kini. Namun sejak pandemi tahun lalu kesenangan memakai baju baru sirna karena larangan melakukan sholat Idul Fitri di tempat umum. 

Tahun ini pun demikian. Meski di beberapa tempat tetap melaksanakan sholat dengan protokol kesehatan ketat, namun aura kebahagiaan agak redup. 

Terlebih dengan larangan mudik, rencana sholat bersama kerabat di kampung halaman harus ditunda. 

Berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat pun dibatasi. Tak lagi leluasa seperti sebelumnya. 

Tahun ini saya pun tak menyiapkan baju khusus untuk dikenakan saat hati raya. Karena tak benar-benar ada perayaan. Sedih rasanya merayakan lebaran dalam kondisi seperti ini. 

Tapi beberapa orang ada yang tetap merasa perlu membeli baju lebaran baru. Buat saya hal ini sah-sah saja. Setiap orang punya pilihan dan prioritas tersendiri. Jadi tak perlu julid mengatakan, "lagi pandemi kok beli baju baru" atau "lebaran di rumah aja ngapain pakai baju baru?". 

Kenapa harus pusing dengan belanjaan orang lain? Toh, mereka tidak merugikan siapa-siapa. Kalau kita tak ingin membeli baju baru ya sudah, tak perlu usil dengan keputusan orang lain. 

Yang menjadi perhatian bukan beli baju atau tidaknya. Tapi saat membeli baju apakah tetap memperhatikan protokol kesehatan? Menjaga jarak dan tidak berkerumun? 

Atau jangan-jangan di kerumunan hiruk pikuk orang di Tanah Abang ada orang-orang yang kita kenal? Waspada yaaa.. jaga diri dan keluarga. Pakai baju baru atau baju lama yang penting bersih. Sebersih hati kita. Dan kita tetap menjaga kesehatan. 

Suguhan Hari Raya

Doc Pribadi
Doc Pribadi
Aneka kue kering yang tersaji di meja-meja untuk disuguhkan kepada para tamu adalah sebuah tradisi yang melekat hingga kini. Rumah akan terasa hampa tanpa kue kering saat lebaran.

Bagaimanapun lebaran harusnya berbeda dari hari biasa. Karena ini adalah hari di mana umat muslim merayakan hari raya. 

Bagi yang rajin dan pandai memasak akan membuat sendiri kue-kue kering tersebut. Tapi bagi sebagian lainnya yang tak bisa membuat makan harus membelinya jika ingin menyediakan suguhan bagi para tamu.

Harus disediakan dana khusus untuk kue-kue kering dan sajian lainnya. Baik itu untuk membeli bahan-bahan atau membeli produk yang sudah jadi. 

Kalau saya? Ada beberapa kue yang saya buat sendiri. Khususnya kue untuk anak autisi. Kue yang lumayan sulit dicari dengan spesifikasi tertentu. Banyak pantangan bahan maka harus cermat menentukan apa yang akan dibuat. Setidaknya anak juga bisa merasakan berlebaran seperti orang-orang lain. 

Selebihnya? Tahun ini bahkan saya belum membeli kue kering apapun meski lebaran tinggal beberapa hari lagi. 

Entahlah karena kondisi pandemi ini rasanya tak akan ada tamu yang datang ke rumah. Jadi malas saja menyiapkan kue-kue yang hanya akan dimakan sendiri. 

Jadi jika ada yang ingin mengirimkan kue-kue kering ke rumah pasti akan saya sambut dengan riang gembira dan penuh rasa syukur. Kalau butuh alamat boleh inbox yaaaa...

Salam 

Eka MP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun