Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Administrasi

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Surat "Saudade" untuk Kampung Halaman

30 April 2023   11:05 Diperbarui: 30 April 2023   11:13 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat "Saudade" untuk Kampung Halaman
Salah satu sudut Pantai Bentar Probolinggo, mewakili "Saudade" Dokpri

Dear Kampung halaman,

Bersama surat ini kukabarkan, aku baik-baik saja di perantauan.

Ah maaf, "perantauan" adalah  sebutan masa lalu. Saat aku masih kuliah hingga bekerja di kota yang terpisah.

Dan ketika aku pulang ke tempat aku dibesarkan, maka kusebut engkau sebagai rumah.

Namun kini, aku tinggal di rumahku sendiri. Aku tak merantau lagi meski jauh darimu dan kita tak lagi sering bertemu.

Dear Kampung halaman,

Meski frekuensi pertemuan kita tak sesering dahulu, bukan berarti aku melupakanmu.

Tempat yang menjadi saksi setiap hela nafasku selama kurang lebih dua puluh tahun-an. Sejak aku masih ingusan hingga aku bersiap merantau demi mewujudkan impian.

Bagaimana aku bisa lupa masa kecilku nan indah. Bertabur hadiah ketika meraih prestasi. Masa-masa ketika gobak sodor, bola bekel, congklak, benteng-bentengan menjadi hiburan sepulang sekolah hingga saatnya berangkat mengaji. Anak-anak zaman sekarang mungkin tak bisa merasakan keceriaan masa kanak-kanak kami dahulu, keseruan yang telah tergantikan oleh game online dan media sosial ini itu.

Bagaimana aku bisa lupa ketika Ramadan tiba grup patrol berkeliling menabuh botol, kentongan, panci dan berteriak "sahur sahur" setiap dini hari.

Bagaimana aku bisa lupa hari-hari di bulan Syawal sepulang dari rumah nenek, kami empat bersaudara membuka amplop angpau dengan wajah berseri-seri dan sebagian uangnya kami belikan kembang api.

Ketika usiaku kian bertambah, menikah dan membangun mahligai rumah tangga, bukan berarti kenangan tentangmu menjadi punah. 

"Yuuk kita makan di Bakso Eddy, ayo jalan-jalan ke pelabuhan,  ayo dong main ke Pantai Bentar" begitu rengekan anak-anakku setiap kali kuajak ke rumah masa kecilku

Terlalu banyak kenangan bersamamu wahai kampung halaman. Tak hanya kebahagiaan yang kurasakan tetapi juga duka yang mendalam karena kehilangan demi kehilangan.

Ketika papa menutup mata saat aku masih duduk di bangku SMA dan kami hidup dari belas kasihan sanak saudara.

Ketika delapan belas tahun kemudian tanpa pernah kami bayangkan adik bungsuku menyusul papa menuju alam yang berbeda.

Dan yang masih segar dalam ingatan ketika mama menyusul mereka berdua dalam dekapan Sang Kuasa.

Bagaimana aku bisa melupakanmu wahai kampung halaman, yang telah mengajarkanku arti kebahagiaan dan kehilangan yang saling berdampingan layaknya dua sisi mata uang.

Bercerita tentangmu berbaur rasa rindu, senang, kosong, hampa yang tak bisa kudeskripsikan.

Saudade, kata orang. Campur aduk rasa antara nostalgia yang mendalam dan melankolis karena kehilangan. 

Wahai kampung halaman,

Karena aku tak lagi bisa sering-sering pulang. Kutitipkan ketiga jasad sosok yang kusayang agar kau jaga dalam dekapan.

Aku akan selalu mengingatmu, menceritakan kisah-kisah indahku bersamamu kepada anak-anakku sebagai kenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun