Dian Kusuma Damayanti
Dian Kusuma Damayanti Wiraswasta

Tidak ada tempat terbaik untuk berbicara dan mengekpresikan rasa selain melalui tulisan. Motto hidup adalah do the best, selalu berpikir positif, tidak pernah menyerah dan sertakan Allah Swt. dalam segala hal. Contact me melalui e-mail: dianjumhan@gmail.com II FB: Dian Kusuma Jumhan II IG: dianjumhan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Meraih Cinta Allah SWT di Bulan Suci Ramadan

13 April 2021   08:27 Diperbarui: 13 April 2021   08:35 2851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meraih Cinta Allah SWT di Bulan Suci Ramadan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tak terasa bulan suci Ramadan kembali menyapa kita. Bulan samudera cinta Allah Swt. kepada setiap hamba-Nya. Bulan mulia bagi umat muslim yang penuh keberkahan karena semua doa yang dipanjatkan akan dikabulkan, segala jenis kebaikan akan diberikan pahala berlimpah.

Asmara cinta di bulan suci Ramadan adalah ketika kita mampu mengisinya dengan mendekat mesra kepada Allah Swt. dan dari-Nya akan mengalir melimpah dalam jiwa kita. 

Dalam hadits Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad bersabda mengenai hadist tentang keutamaan bulan Ramadan yakni, "Allah berfirman, 'setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai'." (H.R Abu Hurairah)

Allah Swt. senantiasa mencurahkan cinta kepada setiap hamba-Nya melalui banyak sarana dan jalan. Salah satunya melalui bulan suci Ramadan yang membuka lebar pintu cinta-Nya.

Allah SWT memiliki cinta tanpa syarat dan tidak mengharapkan balasan. Termasuk pada hamba-Nya yang masih berbuat zalim dan enggan menaati perintah-Nya.

Bukti cinta-Nya terwujud dalam panggilan mesra pada orang-orang yang beriman tanpa pandang bulu.

Dalam firman-Nya :

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S Al-Baqarah : 183)

Dalam sabda Rasulullah Saw. :

“Telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan keberkahan, Allah Swt. mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan doa. Allah Swt. melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini. Allah Swt. membangga-banggakanmu di hadapan malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah Swt. hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang-orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah Swt. di bulan ini.” (HR. Thobrani, periwayatnya tsiqoh)

Ketika cinta Allah Swt. terhadap para hamba-Nya begitu besar, alangkah baik jika kita membalas cinta-Nya. Meski Dia tidak membutuhkan cinta kita. 

Keteladanan Rasulullah Saw. dan para sahabatnya dalam menyambut bulan Ramadan adalah dengan mempersiapkan segala sesuatu sejak bulan Rajab dan Syakban. Terutama memperbanyak puasa dan amalan sunah lainnya. Aisyah ra. menceritakan bahwa Rasulullah Saw. tidak pernah berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak dari puasanya pada bulan Syakban. Hampir sebulan penuh beliau berpuasa di bulan ini. (HR. Bukhori-Muslim)

Bagi Rasulullah Saw, bulan Ramadan harus diisi dengan segala kesibukan amal saleh. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia karena baik nafas, langkah, dan tindakan akan menjadi ibadah.

Berikut ini adalah amaliah Rasulullah Saw. di bulan suci Ramadan yang patut  diteladani. 

1.Amaliah Saum

Tidak hanya sekedar menahan makan dan minum dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, tetapi juga harus memiliki nilai lebih. Misalnya dengan menjaga lisan sehingga tidak suka berbohong, gibah, mengumpat, dan menyakiti perasaan orang lain.

2.Amaliah Sahur

Sahur tidak dipandang sebagai pengganti sarapan pagi atau penambah makan malam semata, tetapi juga sebagai sesuatu yang membawa berkah karena dilakukan di akhir jelang waktu fajar yang merupakan waktu mustajab untuk berdoa.

3.Amaliah Berbuka

Sunah buka puasa adalah disegerakan. Sunahnya dengan seteguk air beserta satu atau tiga atau bilangan ganjil kurma. Bukan sebagai ajang balas dendam dengan memakan aneka ragam hidangan.

4.Amaliah Shalat Tarawih

Shalat tarawih hendaknya dilakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan sebagai ajang mengevaluasi diri. 

5.Amaliah Tilawah Al-Qur’an

Di bulan suci Ramadan hendaknya kuantitas dan kualitas tilawah Al-Qur’an sebaiknya ditingkatkan. Tidak hanya membaca tetapi juga bertadabur. 

6.Amaliah Memberi Makanan Minuman Bagi Orang yang Berbuka Puasa

Amaliah ini merupakan bukti cinta dan kasih sayang kita terhadap sesama, terutama bagi kaum dhuafa dan fakir miskin.

7.Amaliah Iktikaf

Melaksanakan iktikaf 10 hari di akhir Ramadan merupakan amalan sunnah muakkad yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah Saw.

8.Amaliah Memburu Malam Lailatul Qadar

Memburu malam lailatul qadar berarti berbuat kebaikan sepanjang 1000 bulan atau 83 tahun 3 bulan secara penuh. Jika bisa meraihnya, maka nilai usia dan ibadah kita bisa menyamai umat-umat terdahulu, karena usia rata-rata umat Rasulullah Saw. adalah 60 tahun. Jika lebih, itu adalah bonus dari Allah Swt.

9.Amaliah Umroh

Melaksanakan ibadah umroh di bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir seperti melaksanakan ibadah haji atau beribadah haji bersama Rasulullah Saw.

10.Amaliah Zakat, Sedekah, dan Wakaf

Amaliah ini merupakan ibadah yang terkait dengan harta yang berdampak pada manfaat sosial, menumbuhkan cinta kasih terhadap sesama, bahkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Amaliah ini akan lebih efektif jika dananya disalurkan lewat Lembaga Amil Zakat atau langsung kepada yang membutuhkan.

Itulah kesepuluh amalan ibadah yang biasa dilakukan Rasulullah Saw. di bulan Ramadan. Meski sulit untuk dijalani, tetapi dengan setiap hari melakukannya secara bertahap dan rutin, pastinya akan mendatangkan konsisten dalam beribadah sehingga dapat meraih cinta-Nya.

Semoga bermanfaat dan salam semangat.

(ed. Rizky Amallia Eshi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun