Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Freelancer

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Saat Pandemi, Lakukan 4 Hal Ini Agar Daring Tak Berujung Darting

14 April 2021   15:06 Diperbarui: 14 April 2021   15:19 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Saat Pandemi, Lakukan 4 Hal Ini Agar Daring Tak Berujung Darting
Ramadan Saat Pandemi, Belajar dari Tahun Lalu | Olahan Pribadi

Tahun ini, dua kali kita menjalani ibadah puasa Ramadan saat pandemi. Meski sama-sama di tengah pandemi, tahun ini sedikit berbeda. Banyak perubahan yang saya alami. Dan semoga itu tidak menjadi halangan untuk senantiasa berlomba-lomba meraih keberkahan di bulan suci ini.

Ramadan Tahun Ini

Ramadan tahun ini ada yang berbeda. Rumah menjadi lebih sepi. Jika tahun lalu masih ada adik bungsu dan mama yang tinggal bersama saya, tahun ini hanya akan ada kami berempat : saya, suami dan dua anak-anak kami. 

Dua hari sebelum Ramadan, kami juga berduka. Kakak suami meninggal dunia akibat terkena serangan jantung. Sedih. Saat lebaran nanti, kami tak bisa berkumpul secara lengkap lagi. 

Meski banyak yang berubah, saat tetap semangat dan optimis menjalani Ramadan dengan sebaik-baiknya. Tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu.

Belajar dari Tahun Lalu

Ramadan saat pandemi, belajar dari tahun lalu saya akan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jika dulu lazimnya 3M, sekarang menjadi 5M.

Agar tetap sehat dan bugar, saya akan mematuhi 5M :

Memakai masker
Mencuci tangan dengan sabun
Menjaga jarak
Menghindari kerumunan
Mengurangi mobilitas

Tak lupa selama Ramadan juga banyak mengkonsumsi buah dan sayur, juga rutin berolahraga di rumah. Sehat itu penting. Apalagi di bulan Ramadan ini. Kalau sehat, bisa gas pool ibadahnya, ya kan?

Semua Daring, dari Bekerja Hingga Silaturahmi

Pandemi membuat saya banyak melakukan aktivitas secara daring. Mulai dari bekerja, berbelanja, sedekah, hingga silaturahmi saya lakukan secara daring. 

Sehari sebelum puasa, saya dan keluarga besar bahkan melakukan zoom meeting. Kebiasaan bermaaf-maafan sebelum puasa dilakukan secara daring.

Saya juga lebih banyak melakukan shalat tarawih di rumah bersama suami dan anak. Usai shalat kami bersama-sama mendengarkan kajian onlie. Alhamdulillah tetap merasakan kesyahduan bulan mulia ini. 

Agar Daring Tak Jadi Darting

Ramadan kali ini, kesibukan semakin bertambah. Tak seperti tahun lalu, tahun ini saya tetap aktif mengajar untuk persiapan murid-murid saya menghadapi UTBK.

Pekerjaan menjadi conten writer pun bertambah. Saat ini saya menjadi content writer di dua website.

Belum lagi anak-anak juga masih harus sekolah online. Pastinya saya yang harus mendampingi mereka saat sekolah online.

Kebanyakan aktivitas saya di bulan Ramadan dilakukan secara daring. Nah saya punya cara untuk menyiasatinya, agar daring ini tak menjadi darting (darah tinggi).

 Buat jadwal

Pastinya saya harus membuat jadwal harian. Membagi waktu saya untuk urusan rumah dan pekerjaan, tak lupa juga sedikan waktu beribadah di bulan mulia ini.

 Bagi tugas

Tahun ini saya hanya bersama suami dan anak-anak. Tidak ada mama yang menemani, karena mama pindah ke rumah adik. Ini membuat saya dan suami makin kompak. Kami membagi tugas rumah tangga bersama. Saat saya sibuk memasak, suami menghandle anak-anak.

 Internet stabil

Berhubung banyak kegiatan yang berlangsung secara daring, pastinya saya butuh jaringan internet stabil dan unlimited. Jangan sampai internet lemot, bisa berantakan semua pekerjaan, darah tinggi nantinya. Hehehe.

 Me Time

Meski sibuk, tak lupa saya selalu menyediakan waktu untuk me time. Me time ini menjadi salah satu bentuk self love bagi saya. Menonton drama Korea di penghujung hari adalah me time favorit saya.

Ini cerita saya dalam menjalani Ramadan saat pandemi, belajar dari tahun lalu saya ingin menjadi lebih baik lagi.

Meraih keberkahan di bulan mulia sekaligus tetap produktif di rumah.

Bagaimana dengan teman-teman? Apa cerita menjalani Ramadan saat pandemi yang paling berkesan? Share di kolom komentar ya.

Terima kasih..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun