Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Penulis

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Aplikasi Favorit Kala Ramadan yang Masih Tidak ke Mana-mana

24 April 2021   16:48 Diperbarui: 24 April 2021   16:50 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Favorit Kala Ramadan yang Masih Tidak ke Mana-mana
Ilustrasi menggunakan aplikasi di gadget. Sumber: Pexels/Cottonbro

Sekalipun bisa mengunggah dengan gambar acak, saya masih perlu berpikir lebih. Mungkin, ini faktor perjalanan waktu. Dulu, ketika masih sekolah dan awal-awal lulus sekolah unggahan di media sosial sangat lebay dan acak unggahannya, lalu sekarang seperti sulit untuk kembali seperti itu.

Soal alternatif untuk update di Instastory, bagi saya itu juga sama dengan harus memuat data cukup lumayan untuk membuka aplikasi tersebut. Jadi, anggap saja, saya memang belum kelasnya di sana.

Tunggu saja, kalau saya sudah menganggap membeli paket data seperti membeli nasi bungkus. Hehehe.

Lalu, yang keempat adalah aplikasi yang menurut saya ini favorit banget, yaitu Youtube. Mungkin, ada yang langsung mencibir saya, karena tidak konsisten dalam menghadapi "kisruh" paket data.

Maka, saya punya jawaban yang memang itulah yang saya rasakan, yaitu status saya saat membuka Youtube. Ketika membuka Youtube, status saya seperti ketika menyalakan televisi, yaitu penonton.

Ilustrasi menonton konten di Youtube. Sumber: Pexels/Pixabay
Ilustrasi menonton konten di Youtube. Sumber: Pexels/Pixabay
Meskipun, saya sudah punya kanal dan membuat beberapa konten, serta punya beberapa pelanggan (subscriber)--terima kasih buat mereka yang mau subscribe, tetapi saya masih nyaman sebagai penonton. Dan, tujuan saya memang sebagian besar untuk itu.

Timbal balik yang saya dapatkan juga masih saya anggap lebih untung ketika membuka Youtube sebagai penonton alih-alih sebagai kreator konten. Karena, saya bisa menyetel kualitas video paling kecil untuk memuatnya.

Berbeda dengan ketika saya mengunggah video. Walaupun, saya pernah mengunggah dengan kualitas sangat bawah untuk ukuran sebagai pengunggah, tetap saja data yang diperlukan lebih besar saat mengunggah daripada menonton video.

Artinya, dengan pola pikir demikian dan keadaan yang belum pas sebagai kreator konten di Youtube, maka saya masih fokus sebagai penonton. Saat seperti itulah, saya punya semangat tersendiri, sekaligus belajar untuk tetap di bawah.

Karena, kalau terus berada di media di mana saya juga menjadi kreator, yang saya khawatirkan adalah saya susah untuk menjadi pendengar/penyimak yang baik. Secara umum, orang Indonesia memang sudah bagus bisa menjadi kreator-kreator hebat, alias tidak hanya menjadi penggemar.

Tetapi, semakin banyak orang-orang yang mendadak kreator, terkadang juga bisa menghasilkan kegagapan dan demam panggung. Itu yang berusaha saya tekan, lewat cara menjadi penonton di Youtube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun