RAMADAN

Pengaruh Puasa Sunnah terhadap Pembentukan Karakter

30 Juni 2018   16:15 Diperbarui: 30 Juni 2018   16:19 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh Puasa Sunnah terhadap Pembentukan Karakter
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama        : Moch. Wahyudi

Nim           : 933202217

Prodi         : Ilmu Hadits

Akhir-akhir ini banyak kasus yang sangat meresahkan masyarakat. Berita yang disuguhkan baik oleh media cetak ataupun media eletronik tidak pernah lepas dari pembahasan tentang berbagai  kejadian seperti, kekerasan, kejahatan, kriminalitas, ketidakadilan, pelecehan, pemerkosaan, pelanggaran hak, kerusuhan, pengangguran, penggusuran dan bencana alam. 

Kasus tersebut terjadi disebabkan ketidakmampuan dalam mengontrol diri membuat manusia bertindak lebih agresif dan mementingkan diri sendiri. Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi dalam dirinya, puasa sebagai salah satu ibadah yang diperintahkan Allah yang memiliki hikmah membuat orang bisa mengontrol sendiri.

Puasa Sebagai Solusi

Puasa merupakan salah satu dari rukun islam kita sebagai umat muslim wajib menjalankan puasa ramadhan, saya menuliskan puasa ini agar kita lebih mengerti apa puasa itu dan semoga kita menjadi penguasa diri kita sendiri dengan berpuasa. Kalau berbicara harus kita kendalikan demikian juga dengan mata semuanya harus kita kendalikan dengan baik. 

Mungkin kadangnada bertanya kenapa kita tetap sengsara, atau mengapa hidup kita gelisah dan tidak tenang ? jawaban yang tepat adalah karena kita tidak dapat mengendalikan diri kita sendiri. 

Rasulullah mensinyalir umat islam akan banyak melaksanakan puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Bagaimana menurut anda apakah ini benar ? kalau Rasulullah sudah mensinyalir demikian memang demikian keadaannya karena semua yang dikatakan dan dilakukam Rasulullah semua itu benar adanya dan tidak ada yang salah. Puasa sunnah adalah puasa yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa.

Unsur terpenting pembentukan karakter adalah  pikiran, yang di dalamnya terdapat seluruh progaram yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. 

Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan perhatian serius.

Untuk mendekatkan diri pada Allah maka harus menempuh jalan ikhtiar, salah satu jalan ikhtiar yaitu dengan mendalami ilmu tasawuf, untuk mengetahui sesuatu maka pasti ada ilmunya, banyaj dikalangan orang awam yang kurang mengetahui tentang ilmu mengenal tuhan.

Pengertian Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, bagi yang melaksanakanya akan mendapatkan pahala dan bagi yang meninggalkannya tidak mendapat dosa.

Manfaat puasa:

Puasa secara kejiwaan adalah puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama.

Firman Allah Ta'ala :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al-Baqarah : 183)

Puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadiilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan. Sebagaimana ia juga menjaga masyarakat dari kejahatan dan kerusakan

Ibadah puasa dapat membentuk kepribadian, dan puncak pembentukan kepribadian adalah insan yang takwa. Inti takwa adalah menjaga diri dari agar tetap berada pada rambu-rambu ajaran agama dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhui segala laranganNya. 

Puasa memiliki tujuan agar manusia berakhlak dengan akhlak Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Agung, yaitu contoh ketergantungan segala sesuatu kepadaNya, dan sebisa mungkin mencontoh para malaikat di dalam cara menahan diri dari hawa nafsu, karena mereka adalah makhluk yang disucikan dari hawa nafsu.

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh puasa sunnah terhadap pembentukan kepribadian. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang ilmu psikologi, khususnya berkaitan dengan puasa sunnah dan kemampuan kontrol diri dan bagi terapis dalam melihat pengaruh puasa sunnah terhadap kontrol diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun