Kinari Ghranesia
Kinari Ghranesia Guru

Seorang guru yang hobi menulis. Semoga tulisan saya memberi manfaat untuk semua pengunjung blog kompasiana saya.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mudik Lewat Jalan Tol Jauh Lebih Mahal?

17 Mei 2019   10:34 Diperbarui: 17 Mei 2019   10:57 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Lewat Jalan Tol Jauh Lebih Mahal?
rotarybintaro.co.id

Dari tahun ke tahun, semakin banyak orang yang mudik pakai mobil. Kebanyakan dari mereka mengatakan lebih cepat dan murah jika mudik menggunakan mobil.

Mungkin Anda juga beranggapan demikian. Akan tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena dengan mudik menggunakan mobil pribadi, ada risiko yang bisa terjadi. Contohnya saja risiko kecelakaan yang jauh lebih tinggi karena faktor kelelahan dan padatnya jalan raya saat mudik. Kecelakaan bisa membuat Anda justru harus mengeluarkan uang lebih banyak terlebih bila Anda tidak memiliki asuransi mobil.

Selain itu, ada juga yang memprediksi mudik menggunakan mobil akan jauh lebih mahal jika Anda menggunakan tol. Saat ini, tol Trans Jawa misalnya sudah terhubung. Namun, coba Anda bayangkan berapa uang yang harus Anda keluarkan untuk membayar tol.

Faktor yang Perlu Dijadikan Acuan 

Sebenarnya, ada perbedaan pendapat mengenai mana yang paling mahal antara mudik lewat tol atau mudik lewat jalan biasa. Ada yang beranggapan bahwa mudik lewat jalan biasa jauh lebih murah. Hal ini disebabkan biaya tol sangat mahal. Contohnya saja tol Cipali yang menghubungkan antara Jakarta sampai Brebes. Biaya tol bisa mencapai Rp 150.000an. Belum lagi jika Anda harus menuju ke Surabaya. Biaya untuk tol saja bisa mencapai setengah jutaan lebih.

Akan tetapi, ada juga yang tidak sepakat dengan hal tersebut. Mereka menganggap menggunakan tol jauh lebih murah. Memang mereka harus membayar tol. Akan tetapi, waktu tempuh menjadi lebih pendek. Itu artinya mereka lebih irit BBM dan irit untuk keperluan makan.

Jika mereka menggunakan jalan biasa, waktu tempuhnya jauh lebih panjang. Bagaimanapun juga, mereka butuh energi. Mereka harus makan berkali-kali. Berbeda jika mereka menggunakan tol. 

Belum lagi dengan masalah kemacetan yang kerap terjadi di jalan biasa. Ini tidak hanya menghabiskan waktu tapi juga menghabiskan BBM.

Jadi, saat Anda mudik pakai mobil Anda, apakah Anda akan menggunakan tol atau jalan biasa? Jika Anda berburu waktu, tentu pilihannya adalah menggunakan tol. Apalagi jika kampung halaman Anda sangat jauh. Contohnya saja Anda di Jakarta dan hendak ke Surabaya. Dengan menggunakan tol, perjalanan mudik Anda akan jauh lebih lancar dan cepat jika menggunakan tol.

Pastikan E-Toll Anda Terisi Penuh

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan tol, Anda harus ingat sekarang ini Anda tidak bisa membayar dengan uang cash. Anda perlu kartu e-toll. Untuk itu, pastikan e-toll Anda penuh.

Ini menjadi penting karena kabarnya biaya tol Trans Jawa misalnya sangat tinggi. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan. 

Ketahui Biaya Tol

Sebelum Anda mulai perjalanan mudik, sebaiknya Anda browsing dulu mengenai tarif tol saat ini. Cek saja di internet berapa tarif tol yang bakal Anda lewati.

Kabarnya, untuk tol yang baru dibuka seperti tol yang mengarah ke Surabaya, biayanya cukup mahal. Berbeda dengan biaya tol yang lama yang tarifnya cukup ringan.

Oleh sebab itu, cek dulu berapa biaya tol yang perlu Anda siapkan sebelum Anda mulai perjalanan mudik.

Isi E-Toll Penuh

Untuk keperluan mudik, tidak salah jika Anda isi penuh E-Toll Anda. Anda bisa isi hingga satu juta rupiah. Toh Anda tetap bisa menggunakan ketika masih ada sisa uang.

Ini penting untuk mengantisipasi Anda kekurangan uang. Jika Anda ingin masuk tol dan ternyata saldo e-Toll Anda tidak mencukupi, ini bisa menghambat pengemudi lain di belakang Anda. Anda akan dianggap penyebab kemacetan di gerbang tol.

Nah, sudah siap untuk mudik pakai mobil?

Berbagai Cara Melakukan Top-Up E-Toll

Terkadang tidak terasa jika ternyata saldo e-Toll tidak mencukupi. Mungkin Anda gunakan untuk membeli kebutuhan lain di minimarket. Dan Anda tidak tahu jika tarif tol sangat mahal karena baru pertama kali Anda melewati tol tersebut.

Lalu, apa yang harus Anda lakukan? Untuk kondisi seperti ini, ada beberapa cara yang bisa Anda coba.

Yang pertama, Anda berhenti di rest area yang ada di dalam tol. Di sana, biasanya ada minimarket seperti Indomaret di mana Anda bisa melakukan top-up kartu e-Toll Anda. Ini cara yang paling mudah untuk Anda coba.

Selain itu, Anda juga bisa top up melalui ATM. Di rest area, biasanya ada ATM lengkap. Anda tinggal pilih ATM apa yang Anda miliki. Namun, pastikan ATM yang Anda gunakan bisa digunakan top-up kartu e-Toll Anda.

Ada juga tempat top-up yang disediakan di gerbang tol. Biasanya, ini berada di bagian paling pojok dari gerbang tol. Anda bisa perhatikan gerbang tol paling pojok. Jika ada layanan top-up, Anda tidak perlu cari rest area. 

Anda punya tabungan Mandiri? Jika ada, Anda bisa melakukan top-up melalui handphone Android Anda. Caranya, jalankan aplikasi Mandiri Online. Login dan cari menu e-money. Pilih menu isi ulang e-money.

Di sana, Anda akan diminta untuk memasukkan kartu tujuan, jumlah uang yang ingin di top-up, kemudian klik lanjut. Setelah berhasil, cek dulu saldo e-toll Anda.

Bagaimana caranya? Cukup klik e-money lalu pilih lihat atau perbaharui saldo. Setelah itu, letakkan kartu e-toll Anda di belakang hp agar terbaca. Klik tombol perbaharui saldo maka Anda tahu bahwa saldo sudah ditambahkan.

Tentu saja sebaiknya Anda mengisi penuh kartu e-Toll Anda sebelum mudik pakai mobil. Ini jauh lebih direkomendasikan. Kemudian, sebaiknya hindari bertransaksi menggunakan kartu tersebut kecuali hanya untuk masuk gerbang tol saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun