Muhamad Jalil
Muhamad Jalil Dosen

Write what you do

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Korupsi, Tirakat, dan Ulat

16 Mei 2018   20:39 Diperbarui: 16 Mei 2018   21:35 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korupsi, Tirakat, dan Ulat
5-f7653dc4dfe57a6e3539477a3fa5f431-5afc432216835f786d5e9892.jpeg

Struktur  paripurna kupu-kupu merupakan hasil jerih payahnya selama menjalani ritus metamorfosis sempurna (holometabola). Kupu-kupu betina akan meletakkan telurnya pada daun tumbuhan. 

Setelah berumur 4-5 hari, setiap telur akan menetas dan berkembang menjadi larva atau ulat. Tahap ini banyak orang merasa jijik melihatnya. Ulat akan berganti kulit 4-6 kali. Tatkala ulat sudah mencapai ukuran maksimal, dia akan berpuasa dalam bentuk kepompong selama 7-20 hari. Beberapa hari kemudian, kepompong akan berubah menjadi kupu-kupu cantik dan indah.

Dari rangkaian metamorfosis di atas, menunjukkan proses metamorfosis membutuhkan imunitas dalam menghadapi tekanan lingkungan, fase waktu, makanan dedaunan, dan hormon (Purnomo, 2009). Hormon yang menyebabkan terjadinya molting (pergantian kulit) adalah hormon ekdison, sedangkan hormon juvenil berperan menghambat proses metamorfosis.

Sampai disini, nalar kita baru tercerahkan bahwa puasa tidak serta merta dialami oleh manusia saja, tetapi kepompong wajib melalui tahap puasa guna mengkonversi diri menjadi kupu-kupu yang indah. Bahan memorfosis kupu-kupu sama persis dengan orang berpuasa Ramadan. 

Hanya saja orang berpuasa Ramadan membutuhkan imunitas (iman) yang menggerakkan amal, fase waktu (rohmat, mahfiroh, dan bebas dari api neraka), makanan sahur, dan hormon kebahagiaan dalam menyambut Ramadan.

Peningkatan amal dalam puasa Ramadan 1439 H ini, diyakini sebagai salah satu cara untuk mengobati hati yang sakit akibat korupsi. Apalagi fase kedua dalam bulan Ramadan ini banyak pintu maaf bagi hambanya yang bertobat karena korupsi. 

Perbuatan korupsi yang sudah menjamur perlu diobati bersama. Upaya minimal adalah mulai dari kita sendiri. Dengan mencontoh ulat bertirakat menjadi kupu-kupu yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun