Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cerpen | Takjil untuk Bapak

8 Juni 2018   06:32 Diperbarui: 8 Juni 2018   08:28 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen | Takjil untuk Bapak
Sumber: www.shutterstock.com

"Ada pesan dari Pak Rusdi?" aku bertanya pelan. Petugas berseragam itu mengernyit alis. Lalu mengangguk.

"Ia bilang supnya yang kemarin enak sekali. Sudah itu saja.'

"Hanya itu? Baiklah. Terima kasih."

Seperti kemarin dan kemarinnya lagi aku menunggu petugas berseragam itu memeriksa kiriman makananku.

"Aman. Kau boleh pergi."

Ramadan hari ke-19

Sudah kusiapkan menu berbuka kesukaan Bapak untuk sore ini. Pepes ikan tengiri. Tidak terlalu pedas. Hanya berbumbu kunyit dan kemiri. Dan beberapa petik daun kemangi kuletakkan di atas potongan kepala ikan sebelum kubungkus dengan daun pisang.

Kali ini rantang tidak berisi nasi. Melalui petugas berseragam itu Bapak meminta agar aku membawakannya seiris singkong rebus saja.

Usai mengemas makanan ke dalam rantang plastik yang warnanya mulai memudar, aku mengendap-endap pergi menuju tempat Bapak. Aku berharap Mas Herman tidak segera pulang. Atau Ibu mertuaku yang sedang beristirahat di kamarnya tidak cepat terbangun.

Kali ini petugas berseragam tidak lagi memeriksa kiriman makananku. Sepertinya ia mulai menaruh kepercayaan terhadapku.

"Apakah Bapak saya boleh merokok di dalam ruangan? Maksud saya saat ia berbuka nanti," aku bertanya hati-hati. Petugas berseragam itu menatapku sejenak. Tapi kemudian ia menggeleng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun