Mohon tunggu...
Yusniawati
Yusniawati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga multi telenta

Yakin dan percaya Alloh memberikan semua yang kita butuhkan sesuai dengan porsinya tidak kurang tidak lebih

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kendalikan Amarahmu, Surga Bagimu

23 April 2021   01:02 Diperbarui: 23 April 2021   01:56 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejatinya berpuasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi menahan segala hawa nafsu manusia, salah satunya nafsu amarah. Nafsu amarah merupakan salah satu tabiat yang sangat melekat pada manusia. Siapapun kita pasti pernah merasakan marah. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, "Aku ini hanya manusia biasa, aku bisa senang sebagaimana manusia senang, dan aku bisa marah sebagaimana manusia marah".

Nafsu amarah sebenarnya bukan termasuk diantara hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Hanya saja mengurangi pahala berpuasa. Sangat disayangkan jika telah bersusah payah menahan lapar dan dahaga sehari penuh kemudian pahala yang kita dapatkan berkurang hanya karena emosi atau amarah sesaat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan "Sesungguhnya aku sedang berpuasa". (HR. Bukhari 1904 & Muslim 1151) 

Alangkah baiknya jika kita dapat mengendalikan amarah saat sedang berpuasa. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengendalikan amarah:

1. Berganti Posisi
Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi dan lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa meluapkan amarahnya kepada orang lain. Jika dibiarkan tentu sangat membahayakan. Karena itulah, Rasulullah SAW mengajarkan agar marah ini diredam dengan mengambil posisi lebih rendah dan lebih rendah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : Dari Abu Dzarr radiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

"Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah". (HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Mengapa harus duduk atau tidur? Al-Khithabi dalam Ma'alim As-Sunan menjelaskan, orang yang berdiri sangat mudah untuk bergerak dan memukul. Orang yang duduk lebih sulit untuk bergerak dan memukul. Sementara orang yang tidur tidak mungkin akan memukul. 

Sementara menurut ilmu kesehatan, efek kemarahan akan menyebabkan kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon adrenalin dan hormon stres, yaitu cortisol. Kemudian darah yang biasanya mengalir ke perut dan usus akan berubah arah ke otot dan menyiapkan tubuh Anda untuk bertarung. Karena itu, kadangkala seseorang bisa melakukan hal yang di luar kemampuan fisiknya ketika marah. 

2. Segera Berwudu
Sebagaimana dikatakan dalam sebuah haids : Dari Athiyyah As-Sa'di radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun