Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kearifan Lokal Bali: Masjid dan Pura berdampingan di Sisi Keelokan Danau Beratan

30 April 2020   12:36 Diperbarui: 30 April 2020   12:40 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Besar Al Hidayah, Bedugul, Bali | Dok. pribadi

Sholat Qashar baru selesai ditunaikan. Sholat Dhuhur dan Ashar diringkas. Masing-masing cukup 2 rakaat. Karena siang itu kami semua adalah musafir. Bagi seseorang atau rombongan yang sedang dalam perjalanan, Allah sudah memberi kemudahan untuk tetap melaksanakan ibadah. Sholat boleh digabungkan. Di Jama' istilahnya. Baik di Jama' di awal (Jama' Taqdim). Boleh juga di Jama' di akhir (Jama' Ta'khir). Kalau Jama', hanya waktunya Selain waktunya yang digabungkan, sholat juga boleh diringkas. Shalat Qashar namanya. 

Ya, saat itu (beberapa tahun lalu) rombongan kami sedang di Bedugul, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Bedugul berada di ketinggian 1300 Mdpl. Udaranya sejuk dan segar. Jaraknya lebih dari 500 Km dari rumah.  Maka, siang itu kami berniat menunaikan  Sholat Qashar, karena sudah melewati batas minimal sekitar 16 farsakh. Setara 88 Km.

Selesai menunaikan Sholat Qashar berjamaah, masing-masing anggota rombongan  nampak melepas penat. Ada yang  duduk di teras masjid.  Menikmati semilir angin sejuk sepoi  yang naik dari lembah. Ibu-ibu nampaknya bergegas turun, menuju ke tempat parkir kendaraan. Sepertinya ada hasrat belanja oleh-oleh yang belum kesampaian.  Sedangkan rombongan lainnya berkeliling seantero halaman masjid. Mereka nyaman-nyaman saja, walau siang hari. Lantaran mentari tak begitu terik. 

Masjid-nya lumayan besar. Dibangun bertingkat dua. Namanya Masjid Besar Al Hidayah. Berdiri kokoh di pinggang sebuah bukit. Arsitekturnya lumayan bagus. Detil-detil ornamennya juga sangat menarik. Kata seorang takmir, masjid ini dikenal juga sebagai Masjid Candi Kuning. Lantaran terletak di Desa Candi Kuning. Sayangnya saya tak dapat informasi lebih bagaimana mulanya sehingga di tempat indah ini bisa berdiri sebuah masjid yang kokoh. 

View Eksotis

Di depan Masjid Besar Al Hidayah,  terhampar lansekap indah. Ada danau luas membentang dari ujung kanan kekiri. Airnya berwarna biru keperakan tatkala diterpa sinar matahari. Di ujung depan sana, sisi danau dibatasi tanah datar yang yang menyambung ke deretan gunung (bukit). Warna bukitnya hijau menyejukkan. Membuat tak jenuh sepanjang mata memandang.  

Beberapa Speed Boat melintas  cepat di atas danau. Menyibak muka air dan meninggalkan buih di belakangnya. Tersisa lekukan dan guratan khas  di permukaan air. Sedangkan di sudut-sudut lain, ada mainan sepeda air berbentuk Bebek yang tak dizinkan terlalu jauh dari tepi danau. Itulah view eksotik  Danau Beratan yang bisa dinikmati dari ketinggian pelataran Masjid Besar Al Hidayah, Bedugul. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Speed Boat melintas cepat, membelah muka air. | Dok. pribadi
Speed Boat melintas cepat, membelah muka air. | Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun