Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Freelancer

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ketentuan Allah yang Menguji Iman

10 Mei 2021   20:32 Diperbarui: 10 Mei 2021   20:43 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketentuan Allah yang Menguji Iman
Photo by <a href=Haidan on Unsplash ">

Apa yang paling berharga dalam hidup ini, yang kamu paling takut  kehilangannya? Duit, pasangan, anak, ... ada lagi? Idealnya sih iman. Dan kita harus idealis untuk urusan ini. Meski melakukannya juga butuh proses yang gak sebentar.

Iman itu, kalau sudah hilang, akan jadi bencana besar. Banyak orang mengaku beriman tapi pada praktiknya mereka masih ragu.

Mungkin kita sekadar percaya pada Allah, tapi tidak yakin. Contoh sederhananya begini. Lihatlah anak-anak kecil yang sedang memanjat, biasanya mereka akan naik setinggi-tingginya. Seperti sangat bernyali, tak kenal takut. Padahal yang benar, mereka belum tahu sakitnya jatuh.

Yang cemas adalah orang dewasa, karena mereka pernah merasakan atau melihat orang yang jatuh. Jika ada di antara anak tadi yang belum pernah jatuh, tapi ia menurut ketika diminta turun, berarti anak ini yakin bahwa jatuh itu nyata dan sakit.

Ada anak lain yang menurut hanya karena takut pada orang dewasa yang memintanya turun. Dia selamat, karena mengikuti ucapan yang menitah turun. Yang paling celaka adalah anak yang tak menurut, sampai kemudian benar-benar jatuh dan merasa sakit.

Itu analogi sederhana supaya mudah dicerna akal. bukan menyandingkan perkara iman dengan cara anak bermain.

Baca juga: Memahami Metode Hisab dan Rukyat untuk Melihat Hilal

Poligami

Ketika Aa' Gym awal-awal melakukan praktik poligami, publik hiruk pikuk. Aku termasuk yang membela, semata karena alasan polilgami itu halal. Lalu seorang teman bertanya, "Memangnya kamu mau dipoligami?" Aku pun terdiam.

Kemudian kini ramai diberitakan almarhum Ustaz Jefri al-Bukhori alias Uje yang ternyata juga berpoligami. Sebelumnya, almarhum Syekh Ali Jaber juga diketahui memiliki lebih dari satu istri setelah wafatnya.

Tapi aku masih tetap membela. Bedanya, sekarang aku punya jawaban jika ada yang bertanya, memangnya aku mau dipoligami?

Aku setuju pada praktik poligami, dengan satu syarat; pelakunya bukan suamiku. Curang? Mungkin. Tapi tidak ingin dipoligami beda secara makna maupun hukum dengan yang tidak setuju pada praktik poligami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun