Wiwin Zein
Wiwin Zein Freelancer

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memelihara Kehidupan Seluruh Umat Manusia

16 Mei 2022   06:30 Diperbarui: 16 Mei 2022   18:47 7760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memelihara Kehidupan Seluruh Umat Manusia
Ilustrasi lautan manusia (Sumber: kompas.com)

Islam sangat menekankan kepada umatnya untuk saling tolong menolong dan menjaga hak hidup orang lain. Ajaran ini jelas termaktub dalam kitab suci Al-Qur'an, yakni QS Al-Maidah ayat 32.

"... Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia telah menghidupkan manusia seluruhnya...".

Dalam ayat di atas ada dua hal yang bisa dipahami. Pertama, perbuatan menghilangkan nyawa orang lain (membunuh) adalah perbuatan dosa besar. Hal itu dilihat dari analogi yang diberikan kepada perbuatan si pelaku, yakni seolah-olah membunuh seluruh umat manusia.

Kedua, perbuatan memlihara kehidupan seorang manusia merupakan perbuatan yang memiliki nilai kebaikan yang sangat luar biasa. Hal itu dilihat dari analogi yang diberikan kepada perbuatan si pelaku, yakni seolah-olah menghidupkan seluruh umat manusia.  

Perbuatan membunuh dan memelihara kehidupan manusia bisa dimaknai secara tekstual dan kontekstual. Secara tekstual jelas, sesuai bunyi teks ayat itu.

Sedangkan secara kontekstual berarti melakukan perbuatan yang berpotensi membuat manusia lain kehilangan nyawanya juga merupakan perbuatan dosa besar. Misalnya apatis terhadap seseorang yang sedang dalam keadaan bahaya yang mengancam jiwanya, padahal kita dalam keadaan kuasa untuk menyelamatkannya.

Dalam konteks yang lebih luas misalnya kita membiarkan seseorang yang kelaparan atau sakit sehingga ia meninggal dunia. Padahal saat itu kita kuasa untuk membantunya. Perbuatan cuek kita termasuk perbuatan yang tercela dan berdosa besar.

Artinya ketika kita membantu orang lain yang terancam jiwanya, baik karena suatu bahaya yang mengancam atau karena sakit/kelaparan, bernilai sebaliknya. Perbuatan kita membantu orang lain dari potensi kehilangan nyawa merupakan perbuatan yang sangat mulia. Hal itu diibaratkan seolah-seolah menghidupkan seluruh umat manusia.

Kita hanya memberi sebungkus nasi kepada seseorang yang hampir mati kelaparan misalnya sehingga ia bisa terus hidup, maka hal itu termasuk pula seolah olah kita memelihara kehidupan seluruh umat manusia. Perbuatan tersebut seperti sepele tapi bernilai sangat luar biasa.

Intinya Islam memang mengajarkan umatnya untuk peduli kepada orang lain. Islam melarang bersikap apatis terhadap orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun