Wiwin Zein
Wiwin Zein Freelancer

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Zakat Fitrah dan Kesucian Diri

7 Mei 2021   11:37 Diperbarui: 7 Mei 2021   13:01 2070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zakat Fitrah dan Kesucian Diri
Ilustrasi Zakat Fitrah (sumber: wartakota.tribunnews.com)

Sebagian orang mungkin berpandangan bahwa membersihkan diri hanya dengan 2,5 kg atau 3,25 liter beras adalah sesuatu yang absurd. Masalahnya bukan ada dalam kuantitas harta yang dikeluarkan, tapi dalam momen pelaksanaan zakat fitrah itu  sendiri.

Zakat fitrah wajib ditunaikan oleh umat Islam di hari terakhir bulan Ramadan. Zakat fitrah adalah penyempurna ibadah puasa yang telah dilaksanakan hampir sebulan  penuh dan juga penyempurna ibadah-ibadah lain di bulan Ramadan.

Selain itu zakat fitrah adalah sarana bagi "orang-orang yang telah berusaha menyucikan dirinya selama hampir satu bulan" untuk membuktikan "kesucian" dirinya dengan memiliki kepedulian kepada orang lain. Dalam hal ini dengan mengeluarkan harta berupa beras sebanyak 2,5 kg atau 3,25 liter.

Sedikit memang hanya 2,5 kg atau 3,25 liter beras. Akan tetapi dengan kekompakan dan kebersamaan, beras yang hanya 2,5 kg atau 3,25 liter akan lebih dari cukup membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan dan sekaligus bisa membuat orang-orang yang tidak mampu bergembira di hari lebaran (Idul Fitri) karena keterbatasan harta. 

Kita kalkulasi potensi zakat fitrah dengan membuat simulasi. Beras 2,5 kg atau 3,25 liter kita asumsikan sama dengan Rp. 30.000,-. Seandainya ada 150 juta orang umat Islam saja yang menunaikan zakat fitrah setiap tahun, maka akan terkumpul uang sebanyak Rp. 4.500.000.000.000.,- .

Uang sebanyak itu bukan angka yang kecil. Uang sebanyak itu akan lebih dari cukup untuk bisa menggembirakan dan membantu orang-orang yang tidak mampu secara ekonomi. Dengan satu catatan, distribusi dari zakat fitrah itu sendiri dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.

Jadi, kewajiban zakat fitrah yang hanya satu shaa' itu ternyata luar biasa. Mampu menyucikan orang yang menunaikannya dan mampu menggembirakan/membantu orang-orang yang tidak bisa bergembira karena keterbatasan ekonomi di hari raya Idul Fitri ketika orang-orang merasakan kegembiraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun