Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Administrasi

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belajar dari Pengalaman Sakit, Ramadan Kini Bebas Keluhan Berkat Kojima

20 April 2021   21:01 Diperbarui: 20 April 2021   21:10 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dari Pengalaman Sakit, Ramadan Kini Bebas Keluhan Berkat Kojima
KOJIMA, teman puasa saya sekarang | dok. pribadi.

Ramadan tahun lalu saya lewatkan beberapa hari tanpa berpuasa. Bermula pada Kamis, 7 Mei 2020 ketika mendadak badan saya terasa lemas, pusing, lalu menyusul rasa tak nyaman di perut. Segera  saya menyadari ada yang salah dengan kondisi kesehatan saya.

Saat itu saya putuskan untuk membatalkan puasa dengan meminum segelas air putih. Akan tetapi kondisi tubuh tak segera membaik. Bahkan, setelah mengisi perut dengan biskuit dan makanan berat saya tetap merasa tidak baik-baik saja.

Kondisi semacam itu jarang sekali saya alami sebelumnya. Puasa pada tahun-tahun yang lalu bisa saya jalani dengan relatif lancar.

Sakit Saat Puasa

Tak mau mengambil risiko, saya memeriksakan diri ke IGD sebuah rumah sakit dekat kampus UGM. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan, diputuskan saya harus bersabar di atas ranjang rumah sakit sore itu juga. Menurut dokter kondisi tubuh saya menurun, ada gangguan lambung, dan kemungkinan lain yang perlu diobservasi lebih lanjut.

Alhamdulillah, beberapa hari kemudian saya pulih dan secara umum tidak ada yang parah. Walau demikian sebelum meninggalkan rumah sakit dokter berpesan agar saya tidak langsung berpuasa. Jika dalam satu sampai dua hari tidak muncul keluhan lagi, baru saya bisa melanjutkan puasa.

KOJIMA | dok. pribadi.
KOJIMA | dok. pribadi.
Pengalaman terbaring di ranjang rumah sakit pada Ramadan tahun lalu itu menjadi  pelajaran berharga bagi saya. Muncul dalam diri saya kesadaran yang lebih tinggi untuk memperhatikan kesehatan tubuh.

Salah satunya saya tak boleh menyepelekan kebutuhan nutrien. Meski jarang sakit, bukan berarti kondisi tubuh saya akan terus berada pada keseimbangan dan daya tahan yang baik setiap waktu. Buktinya, saya bisa tiba-tiba sakit sampai terbaring di rumah sakit.

Maka semenjak saat itu sambil terus memperbaiki pola tidur, pola makan, dan mengendalikan pikiran atau stres, saya pun rutin mengonsumsi suplemen. Saya memilih suplemen alami, yakni madu. Selain karena khasiatnya, madu juga cocok dicampurkan ke dalam teh yang suka saya minum.

KOJIMA, Satu Sendok Penuh Kebaikan

Dari pengalaman tahun lalu pula, pada Ramadan kali ini saya tetap mengonsumsi madu. Sebab pada dasarnya selama berpuasa jumlah makanan dan minuman yang masuk ke tubuh terbatas. Kondisi ini bisa membuat tubuh mudah lelah atau sakit.

Oleh karena itu perlu asupan tambahan yang bisa cepat diserap tubuh dan kaya nutrien. Salah satu yang terbaik ialah madu.

Madu yang saya konsumsi sekarang sangat istimewa. Namanya KOJIMA, Madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun