Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Psikolog

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Surat Buat Kampung Halamanku

30 April 2023   13:05 Diperbarui: 30 April 2023   13:09 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika aku sakit parah dan diopname hampir sebulan di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Ibu menjagaku siang dan malam sambil mengusahakan biaya pengobatanku yang jumlahnya cukup besar kala itu.

Setelah aku menikah, Ibu selalu memberikan perhatian kepada anak-anakku. Upahnya sebagai admin sebuah badan usaha Ibu berikan untuk keperluan  anak-anakku sehingga anak-anakku tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan cerdas.

Menjelang meninggal dunia, Ibu selalu menyebutku wanita yang sabar. Wanita yang beriman. Sehingga bi'iznillah aku berusaha menjadi wanita yang sabar dan memperbaiki keimanan semampuku.

Ketika Ibu jatuh sakit parah dan dirawat di RS Adi Husada Surabaya, aku menunggu Ibu hingga Ibu menitikkan air mata terakhirnya. Innalilahi wa Inna ilaihi raji'un.

Dear Kampung,
Tahun 2020 aku tidak bisa mengunjungimu karena sedang terjadi pandemi covid dan pemerintah memang melarang warganya untuk mudik ke kampung halamannya.

Dear Kampung.
Tahun 2021 aku juga tidak bisa pulang kampung karena pandemi covid masih berlangsung. Dan  hampir setiap hari di kota tempat  aku berdomisili ada  orang yang meninggal karena covid.  Bahkan tetanggaku satu persatu meninggal dunia dan  salah satunya adalah sahabatku. Sehingga tidak memungkinkan bagiku untuk pulang kampung.

Dear Kampung.
Tahun 2022 aku dan anak-anakku mengunjungimu. Kami naik travel bolak-balik. Dan biayanya yang menanggung salah satu anakku. Kondisimu sedikit berubah karena ada kerabat yang menempatimu. Beberapa barang dipindah. Alhamdulillah tanaman melati yang Ibu tanam di depan rumah masih hidup dan  menjalar di pagar di depan rumah.

Dear Kampung.
Pada lebaran tahun 2023 ini aku tidak bisa mengunjungimu. Maafkanlah aku. Karena, tidak ada dana untuk  mengunjungimu dan  dana yang ada  kugunakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih mendesak.

Dear Kampung.
Kuharap kau baik-baik saja. Dan semoga rumah   orangtuaku yang ada di wilayahmu dan ditempati keluarga yang taat beribadah bisa menjadi amal jariyah bagi kedua orangtuaku."Ya Allah ampunilah dosa-dosa kedua orangtuaku, lindungilah mereka dari siksa kubur dan masukkanlah ke dalam surga. Aamiin Yaa Robbal'alamin".

Bondowoso,30/04/2023.

Samber thr Samber 2023 hari 30

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun