Tyas Ajeng Rahmawati
Tyas Ajeng Rahmawati Mahasiswa

Tyas Ajeng Rahmawati Jakarta, 03 Agustus 1998 instagram : Tyasajengr

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan featured

Lebaran atau Lebar-an?

16 Mei 2021   15:00 Diperbarui: 6 Mei 2022   08:30 2720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran atau Lebar-an?
Ilustrasi mengukur berat badan dan lingkar pinggang. (sumber: ktsimage via kompas.com)

3. BUAT JURNAL MAKAN HARIAN

Setelah kalian mengetahui berapa kalori yang harus masuk dan kalori yang keluar dari tubuh per hari nya, maka kalian bisa dengan mudah membuat jurnal makan harian kalian, agar tetap pada jalurnya sesuai dengan kalori yang dibutuhkan tubuh kalian. 

Jika kalian masih bingung juga sudah banyak daftar makanan dan minuman beserta daftar gizi yang terkandung, didalamnya memuat berapa kalori makanan atau minuman tersebut. Perlu diingat ya gengs, kalau diet yang berhasil itu dengan 80% pola makan yang teratur serta 20% olahraga.

4. OLAHRAGA YANG TERATUR

Ini kunci agar kalian gak Lebar-an setelah lebaran ya gengs. Olahraga rutin, dimulai dari yang ringan ringan saja. 

Kesalahan yang banyak dilakukan oleh para pejuang berat badan ideal adalah, terlalu melakukan olahraga secara berlebihan diawal awal masa diet, dan bukannya membakar lemak, tetapi justru membuang energi yang malah membuat daya tahan tubuh menjadi berkurang dan bisa menjadi faktor penyakit akibat kelelahan. 

Untuk para pemula, penulis mau kasih tips olahraga yang menyenangkan, yakni jalan jalan di mall selama 1 jam bisa membakar kalori setara dengan berlari selama 30menit loh gengs.

5. JAM ISTIRAHAT YANG TEPAT

Dilansir dari timesofindia, menurut Pusat Kesehatan dan Kinerja Manusia, salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan orang ketika hendak menurunkan berat badan adalah kurang tidur. 

Padahal menurut National Sleep Foundation, saat tidur, tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri dengan cara melepas hormon pertumbuhan. Hormon-hormon tersebut merangsang otot, sintetis protein, dan proses pemecahan lemak yang disebut lipolisis. 

Jadi, tak tidur nyenyak berarti tidak mendapat manfaat maksimal dari proses ini. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa tidur hanya empat hingga lima jam per hari bisa menyebabkan obesitas. Sehingga tidur yang cukup dan berkualitas bisa membantu dalam penurunkan berat badan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun