Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Krisis Diri, Masa Lalu dan Kepulangan Sang Pengarang dalam "A Bend in The River"

24 Oktober 2021   08:07 Diperbarui: 24 Oktober 2021   14:30 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film "A Bend In The River" (2020) | cineuropa.org

Seorang lelaki telah berjuang minggat dari tanah airnya. Tapi bukan sembarang minggat. 

Ia juga ingin bisa minggat dari masa lalunya.Sayang sekali, ingatan dan kenangan bukan lembar-lembar kertas putih yang ditulis hanya untuk menegaskan apa fungsi dari pena. Atau seperti gula terhadap kopi, yang disangka bisa menghentikan rasa pahit.

Ia seorang pengarang. 26 tahun sudah berdiam di pusat kontrol dunia, New York, Amerika Serikat. Meninggalkan alam pedesaan County Tyrone, Irlandia Utara yang hijau, masyarakat yang akrab dan keseharian nan bersahaja. Entah bagaimana, tiba-tiba saja, ia mengalami stagnasi parah sesudah menjadi terkenal. 

Bukan saja buntu dan tergulung kedalam. Ia bahkan kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Ia memberanikan diri pulang. Lelaki itu Matt Donelly namanya.

Di kampung halamannya, Matt adalah kepulangan yang berwatak ganda. Ia tak dikehendaki (lagi) oleh Katie, kekasih sejak masa sekolah dasar yang menantinya bertahun lama. Juga sosok Declan, sahabat kecilnya, yang menikahi Katie.  

Sedang di kutub sebelah, Matt dirindukan oleh romo Gerry Donelly, keluarganya yang masih tersisa. Gerry tahu jika Matt telah menabung kesia-siaan dan frustasi karena pilihannya berlari dari masa lalunya. Dan, Paudy, juga seorang kawan masa kecil dengan kebutuhan khusus yang tak ingin Matt dicelakai oleh Declan, sebagaimana dulu ketika di ruang kelas. Kala itu Matt dihajar oleh gurunya yang abusif. 

Maka jelas sudah, frustasi dan kebuntuan ini hanyalah simtom. Ada "hantu" dari masa lalu yang mesti ditemuinya. Hantu itu adalah kekerasan, kekalutan dan kedukaan. Kepulangan sesudah tahun-tahun yang getir sesungguhnya adalah tamasya kedalam krisis jika kita tak pernah benar-benar berdamai dengannya.

Jadi, bagaimanakah kisah perjumpaan kembali Matt Donelly sesudah 26 tahun dengan masa lalunya boleh berbuah rekonsiliasi? Sekurang-kurangnya, boleh membuat penulis yang sedang dalam stagnasi total menemukan kembali energi kreatifnya?

 
Cerita dengan fokus pada drama pergulatan diri anak manusia ini bisa dinikmati dalam "A Bend in the River". Film semibiografi yang ceritanya dikarang dan disutradarai orang yang sama: Colin Broderick. Colin Broderick adalah seorang pengarang yang telah menulis tiga buku. Orangutan: A Memoir (2009), That's That: A Memoir (2013) dan Church End (2020).

Film berdurasi 1 jam 25 menit ini diproduksi tahun 2020 bukan saja menyoroti jejak pergulatan krisis dalam diri para tokohnya. Misalnya pada sosok Katie, yang lembut dan manis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun