Trian Ferianto
Trian Ferianto Auditor

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memanfaatkan Teknik KonMori untuk Merapikan Barang Koleksi Anda

5 Mei 2021   18:05 Diperbarui: 6 Mei 2021   15:55 2366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memanfaatkan Teknik KonMori untuk Merapikan Barang Koleksi Anda
Buku Marie Kondo ini saya gunakan untuk 'menyeleksi' koleksi buku saya. | Dok. pribadi

Marie Kondo tidak menganjurkan beres-beres dengan cara dicicil. Kita harus menyediakan waktu khusus untuk beres-beres sekaligus dalam satu waktu. 

Maka dari itu kita perlu mengalokasikan satu waktu khusus untuk berbenah. Bisa di akhir pekan, atau saat ada waktu kosong yang kira-kira cukup untuk membereskan sekaligus.

2. Tanamkan Pikiran Default bahwa Anda akan Membuang Semuanya!

Yup, memang agak sadis tapi inilah saran yang diajukan pertama kali oleh Marie Kondo. Kita harus menanamkan pikiran bahwa kita akan "membereskan" dan membuang semuanya! Mind set awal ini berguna untuk meringankan pikiran dan melanjutkan ke tahap selanjutnya.

3. Visualisasikan Apa yang Anda Inginkan

Bayangkan apa tujuan akhir yang Anda inginkan dari berberes barang koleksi? Apakah memilih menampilkan yang paling favorit; apakah ingin menyortir barang yang sudah usang; atau ingin menyimpan di gudang saja dan menampilkan beberapa saja di tempat memajang?

Bayangkan dan visualisasikan tujuan akhir yang Anda inginkan!

3. Mulai Menyortir

Sebagian koleksi yang 'saya timbun' di perantauan dan belum mengalami proses sortir. | Dok. pribadi
Sebagian koleksi yang 'saya timbun' di perantauan dan belum mengalami proses sortir. | Dok. pribadi

Kita mulai memasuki fase yang paling krusial: tetap mempertahankan dan menyimpannya, atau mulai menyingkirkannya entah dengan memberikan kepada orang lain atau menjualnya.

Jangan mulai menyortir dari barang-barang sentimental dan mengandung emosional yang tinggi. Sebab ini akan menggagalkan Anda berbenah. Ada fase khusus nanti di akhir tahapan berbenah.

Gunakan 'kriteria' sederhana untuk menentukan: yang membangkitkan kegembiraan berarti pertahankan dan simpan; dan sebaliknya, yang tidak membuat gembira maka singkirkan.

Lakukan hal ini per kategori. Jika koleksi buku, saya melakukan per kategori semisal buku bisnis, buku sosial, buku fiksi, dll. Atau jika koleksi baju, mungkin bisa menggunakan kategori baju santai, gaun, baju jalan-jalan, dll.

Inilah biasanya fase yang paling sulit. Untuk memutuskan membuang dan tidak, seringkali kita akan berurusan dengan sisi intuisi dan sisi rasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun