Mohon tunggu...
Theresia Sumiyati
Theresia Sumiyati Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak laki-laki. Senang membaca, menulis, dan bermain musik. Hidup terasa lebih indah dengan adanya bacaan, tulisan, dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mari Lakukan Satu Hal Ini

15 Mei 2021   14:49 Diperbarui: 15 Mei 2021   14:53 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Mari Lakukan Satu Hal Ini

Suasana lebaran sangat terasa. Jalan-jalan lebih ramai daripada biasanya. Kendaraan lalu lalang, motor maupun mobil. Bahkan terjadi kemacetan di beberapa tempat. Acara silaturahmi memang sulit untuk ditiadakan. Meskipun ada larangan untuk berkerumun tetap hal itu dilakukan. Rasa kekeluargaan memang sangat kental bagi kita bangsa Indonesia.

Keinginan untuk bertemu dengan kerabat telah membuat banyak orang tidak menyadari suasana yang sedang terjadi. Bahaya yang mengincar setiap orang tak dihiraukan lagi. Seakan-akan keadaan telah aman dari virus berbahaya itu. Padahal makhluk yang sulit dilihat dengan mata telanjang itu masih bebas berkeliaran di sekitar kita.

Apa yang dilakukan oleh warga seakan tidak memedulikan himbauan pemerintah. Pemerintah tak henti-hentinya memberi pengertian kepada warga tentang bahaya virus korona, melalui berbagai macam media. Virus yang berbahaya ini masih mengincar kehidupan manusia. Untuk anjuran yang paling sederhana saja masih banyak warga yang tidak menghiraukan. Memakai masker bukankah hal yang sederhana? Akan tetapi masih banyak juga warga yang tak mau mengenakan barang kecil itu untuk menutupi mulutnya. Bahkan ketika mereka sedang di luar rumah, di jalan sedang mengendarai motor mereka tidak mengenakan masker.  

Bagaimana tanggung jawab warga terhadap kesehatan diri sendiri dan orang lain? Bagaimana peran serta warga terhadap penanggulangan masalah virus korona. Merupakan sebuah kewajiban bagi warga untuk ikut serta bersatu padu membantu pemerintah mengatasi hal ini. Tak mungkin pemerintah bekerja tanpa dukungan masyarakat. Akan menjadi tidak berarti, sia-sia saja.

Sudah banyak dokter dan paramedis yang menjadi korban keganasan virus korona. Mereka yang menjadi ujung tombak dalam kesehatan sudah bekerja keras untuk itu. Mereka telah mengorbankan banyak hal untuk kepentingan masyarakat luas. Keluarga bahkan ditinggalkan untuk melayani mereka yang membutuhkan. Tak terhitung juga banyaknya warga yang meninggal akibat virus ini. Bahkan akhir-akhir ini kasus semakin meningkat. Dikhawatirkan akan terjadi lonjakan setelah perayaan lebaran.

Kalau dipikir-pikir peran warga hanyalah kecil dan sangat sederhana. Akan tetapi jika dilakukan oleh banyak orang akan menjadi gerakan yang besar dan kuat, karena negara Indonesia terdiri dari berjuta-juta rakyat. Bukankah masih berlaku "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh?" Anjuran untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus korona akan menjadi slogan yang sangat berarti jika kesadaran masyarakat cukup tinggi untuk melakukannya.

Tentu bukan hal yang baik untuk selalu menyalahkan dan membebankan masalah ini kepada pemerintah. Sebagai warga yang baik sudah seharusnya membantu, bersatu padu dalam menyukseskan program yang besar dan berat ini.

Banyak warga yang menginginkan virus korona segera hilang dari sekitar kita. Akan tetapi tanpa usaha yang keras sepertinya hal ini akan susah terwujud.  Jadikan masker sebagai salah satu asesoris wajib bagi kita. Masker sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Masker melindungi diri sekaligus orang-orang yang ada di sekitar.

Setahun sudah kita bertarung dengan virus ini, belum juga mendapatkan hasil yang memuaskan. Marilah kita dukung program pemerintah untuk mengenyahkan virus korona dengan mematuhi anjurannya. Melakukan hal yang sederhana untuk hal yang menyenangkan banyak orang. Demi kesehatan dan keselamatan seluruh umat manusia di negara kita tercinta ini. Ayo pakai masker!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun