Rodiyatun Foundation
Rodiyatun Foundation Konsultan

Menebarkan kebaikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ngaji Gus Baha' | Apa yang Abadi?

27 April 2021   14:59 Diperbarui: 27 April 2021   15:48 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngaji Gus Baha' | Apa yang Abadi?
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Dalam hidup ini  kita diberikan rezeki yang berlimpah ruah oleh Allah SWT. Rezeki yang berlimpah ruah tersebut pada hakikatnya adalah titipan dari Allah SWT. Sehingga dari rezeki yang kita peroleh dan miliki (bersifat sementara) dalam hidup di dunia ini. Karena rezeki itu bersifat sementara tentunya sebagai manusia ketika sudah meninggal dunia tidak mungkin sebagian dari rezeki atau harta yang dimiliki akan dibawa mati, kecuali rezeki yang dibelanjakan dijalan Allah SWT. Misalnya memberikan sebagian rezeki yang kita miliki untuk orang lain yang membutuhkan. Sebagaimana dijelaskan bahwa sebagian dari rezeki yang kita miliki ada hak orang lain yang harus dikeluarkan. Jadi sebagian rezeki yang kita keluarkan tersebut yang akan menjadi bekal kita ketika kembali kepada Allah SWT (meninggal).

Meminjam pernyataan Gus Baha', beliau menyampaikan bahwa, "Yang abadi adalah yang kita sedekahkan".

Sehingga perlunya kita menyadari bahwa ketika kita menyedekahkan sebagian rezeki yang kita miliki baik kepada manusia karena Allah SWT dan menyedekahkan sebagian rezeki dijalan Allah SWT misalnya pembangunan Masjid, memberikan bantuan kepada Anak Yatim dan lain sebagainya. Itu semua yang akan abadi, bisa dijadikan sebagai amaliah dunia yang berpahala akherat.

Apabila rezeki yang dibelanjakan untuk kesenangan diri sendiri, menuruti nafsu, dan lainnya maka amaliah tersebut termasuk amaliah dunia dan tidak berpahala akherat, namun ketika kita membelanjakan rezeki (harta) dijalan Allah SWT dengan keikhlasan akan bernilai akherat. Dengan begitu maka amaliah yang dibelanjakan dijalan Allah SWT akan menjadi abadi. Manfaat tersebut akan kita terima ketika nanti kita sudah kembali kepada Allah SWT (meninggal dunia).

#bersedekah karena Allah SWT

#bersedekah dengan ikhlas

#bersedekah untuk akherat

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun