Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Arus Balik, Kembali ke Jakarta

10 Juni 2019   06:07 Diperbarui: 10 Juni 2019   08:52 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arus Balik, Kembali ke Jakarta
Sumber: Kompas.com

Mengapa saat musim mudik lancar dan kini memasuki musim balik, kisah kemacetan kembali menggema?


Masih ingat lagu "Kembali ke Jakarta?" Rasanya musim balik ini sangat pas bila di kaitkan dengan lagu tersebut.

Semisal saya ambil bagian reff lagu yang liriknya berbunyi "ke Jakarta aku kan kembali walaupun apa yang kan terjadi", lalu saya ambil salah satu alternatif maknanya menjadi tidak peduli apa pun yang akan terjadi, yang penting kembali ke Jakarta dulu, masalah lain yang akan timbul urusan belakangan.

Bila diartikan seperti itu, dan disesuikan dengan liriknya, maka bisa jadi kisah itu terjadi pada seseorang yang telah mengalami urbanisasi dari desa ke Jakarta, dan memaksakan diri harus pulang ke Jakarta lagi demi mencari nafkah.

Coba ditelusuri lebih jauh, ternyata lagu Kembali ke Jakarta diciptkan oleh grup Koes Plus pada tahun 1969 dan muncul pertama kali dalam Album Dheg Dheg Plas.

Selanjutnya bila dikaitkan dengan sejarah tradisi mudik di Indonesia yang dimulai sekitar tahun 1970-an, meski jauh sebelumnya juga telah terjadi di zaman Kerajaan Majapahit, maka bisa jadi Koes Plus menciptakan lagu Kembali ke Jakarta adalah sebagai bagian dari cara menyambut musim balik setelah sebelumnya terjadi musim mudik.

Kini catatan sejarah musim mudik dan balik serta lagu Kembali ke Jakarta.ternyata telah melalui perjalanan panjang. Sudah lima puluh tahun.

Sepanjang sejarah musim mudik dan balik, setiap tahun kisahnya selalu sama, kemacetan.

Peringatan dari Koes Plus

Namun, pernahkah kita sadari bahwa Koes Plus telah memberikan peringatan bahwa, para urban yang telah mncicipi kerasnya kehidupan metropolitan Jakarta, tetap tak pernah menyurutkan langkah untuk terus kembali ke Jakarta meski telah gagal. Lalu bersamaan dengan musim balik, maka para urban justru membawa sanak saudara dan handai taulan turut serta ke Jakarta.

Pokoknya ke  Jakarta, bagaiamana dan di mana tinggalnya urusan belakangan, lalu pekerjaannya nanti apa, juga urusan belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun