Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Wiraswasta

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hukum Puasa Ramadan bagi Pekerja di Sawah

7 April 2022   20:04 Diperbarui: 7 April 2022   20:14 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum Puasa Ramadan bagi Pekerja di Sawah
Foto pribadi, para Pekerja sedang mencangkul pinggir sawah. Bagaimana hukum puasa di bulan Ramadan bagi pekerja di sawah?   

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya, dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Bagi orang yang tidak mampu puasa karena pekerjaan, bagusnya selama bulan Ramadan bekerja sesuai kondisi tubuhnya. Namun, jika pekerjaannya tidak dapat diatur, maka tidak ada salahnya bekerja pada bulan puasa demi kelangsungan hidup keluarga. Memberi makan keluarga juga menjadi kewajiban kepala keluarga.

Persoalannya, bagaimana jika tidak mampu berpuasa karena pekerjaan?

Selama ketidakmampuan itu tidak dibuat-buat, dan jika dipaksa, bisa menimbulkan petaka (sakit), maka tidak berdosa. Allah melarang umat manusia mencelakakan dirinya sendiri.

Hal demikian karena banyak para ulama yang menggolongkan para pekerja berat ke dalam kelompok "orang-orang yang tidak mampu berpuasa", dalam surat al-Baqarah ayat 184 di atas. 

Mereka yang tergolong tidak mampu puasa seperti  pekerja tambang, para abang becak yang selalu mengayuh becaknya mencari dan menarik penumpang, para masinis yang sehari-harinya menjalankan kereta, para sopir yang setiap hari menjalankan kendaraan.

Keringanan yang diberikan Allah Swt. bukan berarti kita lepas tangan. Kita wajib membayarnya.  Tata cara membayarnya pun seperti dalam Q.S. Al-Baqarah 184, yakni dengan membayar fidyah.

Namun bagi pekerja berat, terutama pekerja sawah, sebaiknya membayar puasa dengan puasa pula karena pekerjaan di sawah musiman. Pun pekerja berat lainnya, tentu dalam satu tahun ada masa cuti. Masa cuti itu bisa dipergunakan untuk membayar puasa Ramadan.

Membayar fidyah bagi orang-orang yang tidak mampu lagi menjalankan puasa seperti orang sakit parah yang divonis tidak bisa sembuh 100 persen.

Semoga kita masuk ke dalam orang-orang yang mampu berpuasa. hingga hari-hari di luar Ramadan tinggal melaksanakan puasa sunnah. 

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.

Bahan bacaan 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun