Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Guru

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Saling Memaafkan, Kenapa Tidak?

22 Mei 2020   21:39 Diperbarui: 22 Mei 2020   21:35 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saling Memaafkan, Kenapa Tidak?
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan," (HR Ibnu Hibban).

Betapa mulianya Al-Qur'an Kalam Allah dan hadits Nabi yang harus kita jadikan rujukan dalam bertingkah laku di dunia ini.

Di samping saling memaafkan itu sangat dianjurkan oleh agama, ternyata mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kesehatan.

Seperti dilansir dari dokter.sehat.com (29/05/2019) bahwa saling memaafkan banyak bermanfaat bagi kesehatan yaitu: menurunkan tekanan darah, mengurangi stres, mengurangi permusuhan, mampu mengendalikan amarah, memperlambat detak jantung, mengurangi gejala depresi, mengurangi gejaka kecemasan dan lain-lain. Wah sangat bermanfaat ya.

Akan halnya kebiasaan bermaaf-maafan di keluargaku, hampir tak ada bedanya dengan apa yang telah disampaikan oleh teman-teman kompasianer.

Tradisi sungkeman masih melekat dan sangat baik untuk dilestarikan. Di mana sungkeman ini dilakukan kepada kedua orang tua, dimulai dari anak yang pertama sampai anak yang terakhir. Yang muda memohon maaf kepada yang lebih tua, yang lebih tua memaafkan yang muda.

Semoga kegiatan bermaaf-maafan ini terus bisa kita jalankan dan tidak hanya pada Hari Raya Idul Fitri saja, namun setiap kali berbuat kesalahan, segera minta maaf. Setiap kali dimintai maaf segeralah memaafkan.

Kalau hal ini bisa kita jalankan niscaya hubungan silaturrahmi akan semakin baik. Kalau hubungan silaturrahmi semakin baik, maka akan banyak hikmah yang kita raih. Dipanjangkan umur, dialirkan rezeki yang barokah, yang pada akhirnya akan mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Dan hal ini adalah impian semua orang.

Jadi, ayo kita mulai dari diri kita sendiri, kita beri contoh anak-anak kita, keluarga kita, sahabat-sahabat kita. Untuk saling memaafkan. Karena tahun ini tak ada silaturrahmi fisik, maka kita manfaatkan media sosial untuk bersilaturrahmi dan saling memaafkan. Namaste.

Pada kesempatan yang baik ini pula, tak hendak aku sia-siakan, aku mengucapkan Taqabbalallahu minna mawinkum taqabbal ya karim.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

Siti Nazarotin
Blitar, 22 Mei 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun