Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Wiraswasta

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Derma Ilmu di Wisma Wisnu

8 Mei 2020   05:25 Diperbarui: 8 Mei 2020   05:24 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Derma Ilmu di Wisma Wisnu
Workshop Filmmaker Padusunan (dokpri)

Pagi yang cerah, aku mengawalinya dengan mempersiapkan diri untuk beraktifitas. Aku terlahir di keluarga yang sederhana. Tak berpunya materi berlebih, namun cukup untuk kebutuhan makanku sehari-hari. Seluruh peralatan yang aku punya, semuanya telah masuk ransel hitamku. 

Hari ini ada janji untuk kasih materi di sebuah pondok, yang tak jauh dari tempat tinggalku.

Sampainya di pondok, Guru dan siswa yang antusias untuk ikuti pelatihan yang aku beri nama "Workshop ilmaker Padusunan" telah sabar menungguiku. Aku akan berbagi sebuah konsep sederhana materi dan pelatihan kepada siswa untuk (terbiasa) merekam, meramu kemudian menunjukkan karya menjadi Film Dokumenter di depan teman-temannya. 

Antusiasme Siswa, menurutku suatu tanda syukur menerima sebuah pemberian, meskipun hanya sebuah ilmu yang aku bisa kasih. 

"Terimakasih mas, sudah dibagikan ilmunya, kami sangat senang", ucap salah satu peserta yang ikutan workshop.

Ini sebuah ujian, saat kita menerima pujian. Namun, memang harus diterima dengan lapang dada dan rasa syukur. Aku bisa merasakan, tapi sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, ketika 2 minggu waktu yang ditentukan bersama untuk bisa membuat karya telah selesai. Tanda injury time telah tiba, setiap karya tim yang terdiri dari beberapa siswa akan dipertontonkan.

Screening Karya telah tiba, Allahu Akbar yang datang bertambah banyak, memenuhi ruangan Musholla SMK Wisma Wisnu. Ada 3 Karya Dokumenter yang berhasil ditorehkan oleh siswa yang ikut Workshop kali ini.

Ada tawa, gembira, terkejut dan menangis. 3 karya ini telah berhasil menarik Gesture penonton merasa terlibat masuk dalam alur cerita film tersebut.

"hahahaha....itu siapa, kamu kah tong?", 

"iyaaa,, ituh lihaatt...hahahaha, iso wae kowe tong?", teriak penonton penuh tawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun