Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Guru SMP

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jelang Idul Fitri, Rendang Kacang dan Kentang Jadi Pilihan Lauk Utama

26 Mei 2020   00:33 Diperbarui: 26 Mei 2020   00:35 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jelang Idul Fitri, Rendang Kacang dan Kentang Jadi Pilihan Lauk Utama
Rendang kacang dan kentang (pict : dok. pribadi )

Rendang menjadi salah satu masakan viral di manca negara sebagai kuliner yang mewakili negeri bernama Indonesia selain nasi goreng.

Olahan masakan bernama rendang ini memang  sudah sedemikian populernya di seluruh negeri ini,  salah satu bahan utamanya adalah  daging sapi atau kerbau di negeri asalnya daerah Sumatera - Barat sering digunakan untuk membuat rendang,  biasanya daging bagian paha atau sengkel atau kelapa menjadi pilihan.  

Ada juga yang memilih daging has untuk rendang,  meskipun daging has harganya lebih mahal dibandingkan paha luar yang biasanya dimasak untuk rendang. Beda peruntukkannya juga, dilapangan mah bebas ibaratnya tulang mau dibuat rendang ndak ada masalah dan tidak akan yang protes minimal diketawain sama orang Minang.

Satu hal lagi tentang santan !

Penulis  membuktikan bahwa kelapa di Padang - Panjang,  Payakumbuh atau Padang demikian Painan,  Batusangkar kualitas santan  sangat berbobot dan memuaskan jika membuat rendang.   

Datanglah ke wilayah lain, misalnya Bandung.

Santan di Bandung tidak seberkualitas kelapa parut  (dibuat santan) di Sumatera - Barat,  artinya ketika memasak menggunakan santan Padang - Panjang atau wilayah - wilayah lainnya di SumBar   itu hasilnya sangat memuaskan mantaplah.  

Gurihnya agak sulit dideskripsikan kecuali dengan cara bahwa jika makan dengan rendang Padang bisa dipastikan makan itu nambah dan nambah lagi.      

Tapi usaha mah perlu untuk membuat rendang yang mirip - mirip produk dari Sumbar,   dan itu penulis lakukan minimal tentang perbandingan di mana satu kilogram itu untuk 3/4 kg daging. 

Nikmatnya juga beda,  cuma waspada cholesterolnya.

Pemilihan daging yang halal juga berkualitas itu adalah prioritas bagi penulis,  Alhamdulillah menemukan tukang jualan daging yang bisa menjamin bahwa daging yang dijualnya memang bersertifikasi halal dari MUI.

Hal yang prinsip dan penting difahami bahwa rendang dimasak dengan waktu yang cukup lama. Artinya harus sabar menunggu hingga berjam - jam apalagi yang dimasak dengan kompor gas rumahan,  orang Minang pada umumnya memasak menggunakan kayu sehingga aroma bara menjadi kekuatan khusus yang menurut penulis tidak bakal tergantikan tentang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Samber +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun