ROHIM NOR MUHAMMAD
ROHIM NOR MUHAMMAD Jurnalis

Terkadang saya selalu bisa menggunakan sihir kecil , jangan sembunyikan sihir di dalam dirimu

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Dua Ormas Kerjasama (Karang Taruna dan Ansor) Membudidayakan Buah Naga di Desa Rengging

19 Juni 2020   17:41 Diperbarui: 19 Juni 2020   17:40 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Ormas Kerjasama (Karang Taruna dan Ansor) Membudidayakan Buah Naga di Desa Rengging
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budidaya tanaman buah naga terus mengalami perkembangan, baik dari segi luas tanaman dan sistem pertanian moderen yang dilakukan melalui pertanian organik di Desa Rengging Rt 05 Rw 01 Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

Areal perkebunan buah naga milik dari Karang Taruna dan ANSOR di Desa Rengging yang luasnya mencapai 2 hektare, diperkirakan luas areal pertanaman buah naga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Secara khusus, budidaya buah naga di Desa Rengging terus mengalami peningkatan. Menurut catatan, Desa Rengging saat ini merupakan desa penghasil buah naga walaupun luas areal pertanamannya masih dalam puluhan hektare.

Muhammad Fareh (25) Salah Satu Anggota Karang Taruna dan ANSOR Desa Rengging, Mengemukakan bahwa yang mengelola perkebunan itu adalah Pak Sarkali dan Mbah Rejo kedua petani tersebut Sekaligus di beri tugas Mengembangkan sistem pertanian organik pada tanaman buah naga yang di miliki oleh kedua Ormaas tersebut, di lahan seluas 2 hektare, secara kalkulasi dapat menanam 6.200 batang dengan 2.800 tiang penopang batang primer. Menurut Fareh, tanaman buah naga yang di tanam pada September 2019 lalu, kini sudah memasuki fase pembentukan cabang buah pada tunas baru. Hal itu dilakukan untuk menciptakan bentuk atau ukuran dan rasa buah yang berkualitas. Memang diakui, tanaman buah naga milik kedua Ormas itu sudah mulai berbuah walau belum pada waktunya karena masih berusia 7 bulan.

Menurutnya Desa Rengging yang bertempat di Rt 05 Rw 01 adalah salah satu desa, Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara yang berada di dataran rendah (kondisi tanah kering) sangat cocok untuk budidaya buah naga. Selama ini petani sering gagal panen akibat kemarau, tapi tanaman buah naga merupakan salah satu tanaman yang tahan hidup di tanah kering. Struktur tanaman yang hidup di tanah kering lebih konsisten dengan sistem pertanian organik, apalagi dengan pemberian pupuk kandang dari kotoran kambing tanaman buah naga akan memberikan hasil dan kualitas buah berkualitas.

"Budidaya buah naga sistem pertanian organik, akan memberikan hasil dan kualitas buah serta citra rasa yang berbeda dengan daerah lain. Sementara produksi buah naga selama ini hanya untuk kebutuhan permintaan pasar di kecamatan pecangaan dan sekitarnya, dengan pertanian organik ini tahun 2020 akan menembus pasar eksport," katanya.

Terkait dengan pangsa pasar buah naga, Fareh mengatakan bahwa harga jual buah naga dari petani dibandrol sebesar Rp 25.000/Kg, sementara harga eceran di pusat pasar mencapai Rp 35 ribu/Kg. Menurutnya, buah naga merupakan salah satu komoditas buah yang kian hari semakin banyak digemari. Karena kandungan dan manfaat buah naga merah sangat terkenal bahkan bermanfaat untuk ibu hamil. Dengan kandungan serat pada buah naga merah yang tinggi dan kaya fiber, tubuh dapat melawan dan mencegah beberapa jenis penyakit seperti serangan jantung, stroke, serta penyakit kardiovaskular lainnya. Kandungan betakarotennya yang tinggi juga mampu mengaktifkan kinerja Vitamin A sehingga dapat memperbaiki kualitas penglihatan, reproduksi serta metabolisme tubuh.

Hingga kini buah naga sudah menyebar ke seluruh dunia,  dulu di Asia buah naga dikenal sebagai tanaman hias setelah diketahui bahwa buah naga bisa dikonsumsi mereka pun mulai membudidayakan secara komersil.
Buah yang rasanya manis, asam, dan sedikit gurih ini banyak disukai oleh berbagai kalangan, anak kecil hingga orang dewasa. Buah ini biasanya dimakan langsung atau diolah sebagai bahan makanan atau perwarna alami.
Buah naga tumbuh baik diiklim tropis dan sangat mudah beradaptasi. Tanaman yang berasal dari daratan Amerika dan Meksiko ini di manfaatkan buahnya untuk konsumsi segar, tanaman buah naga memiliki batang yang memanjat dan akar yang bersifat epiifit, akar yang merambat dan menempel.
Batang tanaman buah naga hampir menyerupai kaktus, batangnya memanjang  berbentuk siku atau segitiga,dan bunga yang indah dengan keunikan batangnya dan bunganya tanaman buah naga sering dijadikan tanaman hias. Batang buah naga memiliki air yang banyak dan dilapisi lilin, berwarna hijau dan memiliki duri. Secara morfologi, tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun.
Buah naga yang paling populer adalah buah naga merah (Hylocereuspolyrhizus) banyak dikembangkan di Asia termasuk Indonesia, warnanya kulitnya merah dan dagingnya pun berwarna merah. Kulitnya terdapat sisik atau jumpai yang berwarna hijau. Rasanya manis  dan termasuk tanaman yang paling rajin berbuah tak kenal musim.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Samber +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun