RAMADAN

No Pork, No Lard

30 Mei 2020   00:53 Diperbarui: 30 Mei 2020   00:48 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
No Pork, No Lard
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini sedang maraknya wisata kuliner banyak sekali restoran-restoran baru apalagi restoran bergaya korea. kita sebagai umat muslim harus sangat teliti dalam mengomsumsi makanan, karena masih banyak sekali umat muslim yang tidak aware dengan makananya. Mereka berpikir makanan yang tidak mengandung babi dan alkohol itu halal namun kenyataannya tidak seperti itu.

 Apa kalian pernah nanya gini gak, "maaf restoran ini halal gak?" apakah ini aman dikonsumsi kaum muslim? biasanya udah dipasang tulisan

"no pork no lard" dan ditambah ada yang pake kerudung lagi makan disitu terus kita langsung masuk aja dikiranya udah halal padahal belum tentu.

Tau gak si teman-teman definisi halal itu luas loh bukan sebatas tidak mengandung babi & alkohol saja, seperti  :

1. penyembelihan dengan syariat islam. TIDAK DI SEMBELIH MENJADI BANGKAI.

2. tidak makan babi & keturunannya (gelatin babi, darah, bangkai, hewan menjijikan & bertaring, hidup di dua alam).

3. tidak mengandung khamr (rum, wine, angciu, arak).

4. bebas dari kontaminasi babi & khamr pada alat masaknya serta bahan-bahannya (wajib disucikan alat  dan bahannya).

5. tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun.

perlu kalian tau juga nih guys tidak sedikit produsen / restoran memasukan unsur non halal kedalam produk,contoh :

* kopi kekinian dengan rum, baileys & khamr.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun